Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Tindakan

51

E. Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Tindakan

1. Siklus I c. Tahap Perencanaan Pelaksana utama tindakan adalah pelaksana sendiri dengan berkolaborasi dengan Guru BK sebagai pelaku kedua sekaligus menjadi observer. Pelaku utama bertugas menjalankan tindakan sedangkan pelaku kedua membantu sekaligus mengontrol jalannya tindakan observer. Hal ini sesuai dengan penjelasan Kasihani Kasbolah E. S 1998 : 73 bahwa orang lain dapat juga melaksanakan penelitian tindakan sebagai ketua penelitian dengan berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan dengan penelitian. Perencanaan pelaksanaan metode Quantum Learning dilakukan dengan pembuatan rencana pemberian layanan RPL. Pelaksana membuat RPL sendiri dengan mengkonsultasikan tema kepada Guru BK di SMP Negeri 1 Berbah. Pelaksana dan Guru BK memilih tema kiat meningkatkan motivasi belajar. Tema kiat meningkatkan motivasi belajar dipilih agar siswa dapat membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan untuk meningkatkan motivasi belajar. Pelaksana dan Guru BK merencanakan tindakan yang dilakukan saat bimbingan klasikal berlangsung yaitu dengan menemukan gaya belajar siswa dan melakukan kekuatan AMBAK: Apa Manfaatnya Bagiku?. Guru BK berperan dalam menemukan gaya belajar dengan menggunakan 52 kuosioner gaya belajar yang akan di isi oleh siswa sehingga dapat ditemukan langsung hasil dari kuosioner tersebut dan pelaksana melakukan metode Quantum Learning menggunakan kekuatan AMBAK. d. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan siklus I dilaksanakan melalui 2 tindakan. Tindakan pertama dilaksanakan pada Hari Sabtu, 23 April 2016. Tindakan pertama yang dilakukan oleh pelaku utama yaitu Guru BK. Guru BK bertugas membagikan lembar kerja untuk mengidentifikasi gaya belajar yang dimiliki setiap siswa. siswa akan mengetahui gaya belajar yang dimilikinya apakah termasuk gaya belajar visual melalui apa yang mereka lihat, gaya belajar auditorial melalui apa yang mereka dengar serta gaya kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Tindakan pertama ini dilaksanakan dalam kelas pada jam terakhir menggantikan mata pelajaran yang kosong dengan persetujuan Guru BK, Guru mata pelajaran dan pelaksana itu sendiri. Pelaksana utama sudah berada di ruang kelas dan menunggu Guru BK yang bersangkutan. Siswa VIIC dipersiapkan terlebih dahulu untuk menerima materi selanjutnya. Setelah jam nya tiba dan siswa sudah siap mengikuti jalannya tindakan yang pertama pelaksana lakukan ialah mengajak siswa ice breaking “ Boom, Buzz” dengan cara siswa disuruh berhitung mulai dari 53 angka 1 sampai dengan seterusnya, namun dengan aturan jika peserta harus mengucapkan angka kelipatan 2, maka dia tidak boleh mengucapkan angka tersebut, namun diganti dengan meneriakkan “BOOM” dengan suara lantang dan jika peserta harus mengucapkan angka kelipatan 3, maka siswa tidak boleh mengucapkan angka tersebut, namun diganti dengan meneriakkan “BUZZ” dengan suara lantang. Siswa dapat mengikuti dengan baik, meskipun banyak dari siswa yang masih salah mengucapkan “boom,buzz”. Terlihat siswa sangat bersemangat setelah sebelumnya siswa merasa lelas karena diketahui bahwa jam yang digunakan pada saat jam terakhir. Pelaksana juga menyampaikan pemahaman secara singkat kegiatan yang akan dilakukan. Guru BK mengambil alih kelas ketika ice breaking dirasa cukup, selanjutnya dilanjutkan dengan mengisi lembar kerja lembar kerja kuosioner gaya belajar yang dibagikan oleh Guru BK. Terdiri dari 36 daftar pernyataan yang mewakili dari 3 gaya belajar. Beberapa terlihat fokus mengerjakan, sesekali siswa bertanya perihal kalimat pernyataan yang kurang dipahami. Tidak lebih dari 15 menit siswa selesai mengerjakan kousioner gaya belajar, siswa diajarkan langsung menghitung hasil kuosiner yang penjelasannya tertera langsung di lembar kuosioner yang siswa isi. Pertamas siswa diminta untuk menggelompokkan pernyataan sesuai kategori gaya belajar, selanjutnya siswa diminta menjumlahi semua tinggi miliki. termas disesua tersebu Pe membe auditor G Selanju April 2016 Tindakan y metode Qu hasil yang sehingga si Semakin suk mendo aikan denga ut. ertemuan pa erikan penj rial, dan kin Gambar 2. P utnya, tind 6 sesuai den yang dilaku uantum Le 54 telah dikerj iswa dapat d tinggi sko ominasi da an keterang ada tindaka njelasan sin nestetik V- Pelaksanaan dakan kedu ngan jadwal ukan melalu earning me jakan dan d diketahui ga or penjumla alam gaya gan yang ber an pertama ngkat meng A-K. n tindakan I a dilaksana l mata pelaj ui bimbing enggunakan dilihat skor m aya belajar a ahan maka berlajar t rada pada le di akhiri de genai gaya siklus I akan pada jaran BK un an klasikal n kekuatan mana yang apa yang m a siswa ter tersebut de embar kuos dengan pelak a belajar v Hari Senin ntuk kelas V l dengan ko AMBAK: lebih mereka rsebut engan sioner ksana visual, n, 25 VIIC. onsep Apa 55 Manfaat Bagi Aku ?. Sesuai dengan tema RPL yang ditentukan yaitu kiat meningkatkan motivasi belajar. Pada langkah ini yang dilakukan pelaksana adalah siswa akan diberi penjelasan tentang tanggung jawab serta manfaat apa saja setelah mempelajari suatu materi. Pada saat layanan berlangsung siswa terlibat aktif terlihat ketika pelaksana memberikan feedback kepada siswa dengan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan materi, siswa menjawab dengan baik. Setelah selesai menyampaikan materi motivasi belajar, pelaksana kemudian mendiskusikan materi dengan kekuatan AMBAK: Apa Manfaatnya Bagi Aku? dengan menggunakan tanya jawab. Hal yang didiskusikan dengan siswa sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pelaksana memberikan stimulasi kepada siswa untuk menjawab. Beberapa siswa masih belum memahami dari apa yang dijelaskan sebelumnya. Pelaksana meminta siswa untuk mendeskripsikan secara lisan materi yang diberikan dan meminta siswa menyampaikan manfaat untuk dirinya jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Guru BK sebagai pelaku kedua yang berperan mengontrol jalannya diskusi observer serta menyampaikan kekurangan- kekurangan pada saat pelakasanaan metode Quantum Learning dengan menyuruh pelaksana utama lebih mengajak siswa untuk berperan aktif dalam berdiskusi dan diminta untuk lebih mengontrol siswa agar tidak gaduh saat layanan berlangsung. G Tindak test. Post-t sama deng peningkata test diberik 2016. Hasi dari pre-tes Tabel 7. D Pr Pos Perole disajikan d Gambar 3. P kan terakhir test yang d gan pre-tes an motivasi kan pada h il dari post- st sebesar 1 . Peningkata Data re-test st-test I ehan data pe dalam bentuk 56 Pelaksanaan r dalam tah diberikan m st sehingga belajar mel hari yang sa t-test I yang 1,31 poin d an hasil pre H 7 8 eningkatan k grafik ber n tindakan 2 hap pelaksa merupakan s a dapat dik lalui metod ama yaitu g dibagikan dari 74,06 m e-test dan po Hasil 74,06 85,37 hasil pre-te rikut ini : siklus I anaan adala kala motiv ketahui ada de Quantum pada Hari n adalah pe menjadi 85,3 ost-test Kate Ren Sed est dan post ah mengisi vasi belajar a atau tida m Learning . Senin, 25 eningkatan r 37. egori ndah dang t-test I kem post- yang aknya Post- April rerata udian Gamb e. Tahap Ta pelaks yang adalah terhada melaks mengik Ob sampa dilakuk dalam menga pelaks pembu 6 7 7 8 8 9 bar 4. Grafi Observasi ahap obser anaan meto dilibatkan h Guru BK ap kegiatan sanakan si kuti siklus I bserver me i akhir pel kan observ satuan lay alami bebe ana mulai uatan RPL. 65 70 75 80 85 90 57 ik peningka rvasi dilak ode Quantu pada pela K yaitu Sri n pelaksan iklus I se I. elakukan ob laksanaan s ver, pelaksa yanan yang erapa kend i dari per RPL yan atan hasil pr kukan dilak um Learnin aksanaan m Yulianti, S na mulai d rta terhada bservasi dar siklus I. B ana sudah m telah disus dala. Obse rsiapan pe ng dibuat o re-test dan p kukan ber ng pada sik metode Qua S.P.d. Obse dari meren ap kegiatan ri mulai tah erdasarkan melakukan sun dengan rver meng laksanaan oleh pelaks post-test rsamaan de klus I. Obs antum Lea ervasi dilak ncanakan h n siswa d hap perenca observasi langkah-lan n baik mesk gamati keg siklus I sana juga s Pre ‐test Post ‐test engan server arning kukan ingga dalam anaan yang ngkah kipun giatan yaitu sudah 58 disesuaikan dengan keadaan siswa VIIC yang mempunyai motivasi belajar yang masih rendah. Pada saat tindakan kedua pada siklus I yaitu penyampaian materi motivasi belajar, observer menilai pelaksana kurang dapat menguasai kelas. Hal ini dilihat dari banyaknya siswa yang tidak memperhatikan penjelasan pelaksana. Observer juga menilai materi yang diberikan kurang menjelaskan bagaimana motivasi belajar dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya observer menilai pemberian post-test pada 3-5 menit terakhir sebelum bell pulang yang membuat siswa tidak fokus untuk mengerjakan post-test tersebut. f. Refleksi Setelah berdiskusi dengan observer, didapatkan beberapa kekurangan mulai dari persiapan hingga pengambilan post-tes siklus I. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain : 1 Ada beberapa siswa yang gaduh ataupun kurang memperhatikan saat bimbingan klasikal menggunakan metode Quantum Learning berlansung. 2 Beberapa siswa sudah merasa lelah karena mata pelajaran BK tersebut ada pada jam terakhir. Hasil refleksi yang diperoleh dari pelaksanaan metode Quantum Learning oleh siswa VIIC dengan langkah kekuatan AMBAK: Apa Manfaat Bagi Aku? kurang maksimal dan tepat sehingga aspek motivasi 59 belajar kurang mengalami peningkatan. Pelaksana merencanakan perubahan langkah-langkah dalam melaksanakan metode Quantum Learning untuk pelaksanaan siklus II. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dilakukan dengan mendiskusikan perubahan pada langkah-langkah metode Quantum Learning. Pada siklus I langkah yang digunakan ialah dengan kekuatan AMBAK: Apa Manfaat Bagi Aku? untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan Guru BK. Hasil dari diskusi perencanaan pada siklus siklus II dengan menggunakan langkah-langkah metode Quantum Learning yaitu dengan cara membiasakan siswa untuk mencatat. Penambahan langkah-langkah ini diharapkan siswa lebih dapat meningkatkan motivasi belajarnya b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan siklus II dilakukan pada tanggal 2 Mei 2016 dengan melakukan pemberian materi motivasi belajar menggunakan metode Quantum Learning dengan menambahkan langkah-langkah yaitu membiasakan siswa untuk mencatat. Pelaksanaan Quantum Learning dalam siklus II kurang lebih sama dengan pelaksanaan metode Quantum Learning dalam siklus I dan Guru BK sebagai observer. Siswa dipersiapkan terlebih dahulu untuk menerima materi selanjutnya. Setelah itu, pelaksana 60 menyampaikan pemahaman mengenai kiat meningkatkan motivasi belajar. Pelaksana menjelaskan materi yang telah dipersiapkan. Siswa diminta untuk memperhatikan motivasi belajar yang ada didalam dirinya. Perubahan hanya terjadi adalah langkah-langkah Quantum Learning pada siklus I langkah yang digunakan ialah dengan kekuatan AMBAK: Apa Manfaat Bagi Aku? untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan pada siklus II menambahkan langkah-langkah Quantum Learning dengan cara membiasakan siswa untuk mencatat. Mencatat yang digunakan siswa ialah menggunakan mind-maping kerangka pikiraan. Pelaksana mempunyai cara untuk memicu siswa bersemangat mencatat yaitu pelaksana memberikan hadiah di akhir layanan jika cacatan yang dibuat siswa bagus. Saat materi diberikan siswa mencatat garis besar materi yang dijelaskan. Terlihat kondisi siswa lebih antusias dalam mengikuti layanan karena pada saat mencatat siswa bebas berkreasi pada catatannya tidak hanya berupa tulisan, siswa dapat berkreasi dengan gambar yang tentunya dapat membuat siswa mengerti terhadap apa yang dicatat. Hasilnya, setelah selesai menyampaikan materi motivasi belajar, pelaksana kemudian mendiskusikan materi dengan menggunakan tanya jawab. Pelaksana juga memberikan pertanyaan dan terilihat siswa sangat antusias menjawab karena masing-masing siswa s telah di G T adalah motivas diketah metode post-tes siklus I post-tes dari po tinggi. Tabel 8. Pe D Pre Post- Post- sudah memp iberikan ole Gambar 5. P Tindakan te mengisi po si belajar hui ada atau e Quantum L st siklus II II merupaka st II didapa ost-test I m eningkatan h ata e-test -test I -test II 61 punyai cata eh pelaksana Pelaksanaan erakhir dala ost-test. Pos yang sam u tidaknya p Learning . P pada tang an tindakan atkan penin menjadi 99, hasil pre-tes H 7 8 9 atan sendiri a sebelumnn n Tindakan s am tahap p st-test yang ma dengan peningkatan Pembagian gal 2 Mei n terakhir d ngkatan mot ,24 dan ter st , post-test Hasil 74,06 85,37 99,24 sesuai den nya. siklus II pelaksanaan diberikan m pre-test n motivasi skala motiv 2016. Pem dalam penel tivasi belaja rmasuk ke t I dan post- K R ngan materi n pada sikl merupakan sehingga belajar mem vasi belajar mbagian pos litian. Dari ar sebesar dalam kat -test II Kategori Rendah Sedang Tinggi yang lus II skala dapat malui r pada st-test hasil 13,87 tegori Gam Pe kemud mbar 6. Graf c. Tahap Ob perenc Observ observ Observ pelaks Ob yang melaku pada dengan Quantu 20 40 60 80 100 erolehan da dian disajika fik peningka Observasi bserver me canaan hin ver yang d ver pada si ver mengam anaan siklu bserver men diperlukan ukan tindak siklus I. B n menamba um Learnin 62 ata pening an dalam be atan hasil p engamati k ngga akhir dilibatkan iklus I yait mati kegiata us II. nilai pelaks dengan t kan sudah s Beberapa k ahkan langk ng. katan hasi entuk grafik pre-test , pos kegiatan p r pelaksan pada siklu tu Guru BK an pelaksana sana sudah m tepat. Pere sesuai deng kekurangan kah-langkah l pre-test k berikut ini t-test I dan p ada siklus naan Quan us II masih K ibu Sri a juga kegit melakukan ncanaan p gan refleksi pada siklu h dalam pe Pr Po Po dan post-t i : post-test II II mulai ntum Lear h sama de Yulianti, S tan siswa se langkah-lan pelaksana d i yang dilak us 1 ditan enerapan m re ‐test ost ‐test I ost ‐test II test I dari rning . engan S.P.d. elama ngkah dalam kukan ggapi metode 63 Observer mengamati tindakan siklus II yaitu membiasakan siswa untuk mencatat. Tindakan ini dianggap tindakan yang efektif, karena siswa tidak hanya mendengarkan apa yang pelaksana berikan namun siswa terlibat aktif dalam menerima materi yang disampaikan. Observer menilai pelaksana lebih dapat menguasai kelas yang memiliki motivasi rendah mempersiapkan siswa sebelum layanan berlansung hingga menarik kesimpulan. Pertama , pelaksana meminta siswa untuk mempersiapkan diri untuk menerima layanan. Selanjutnya, pelaksana mempunyai cara untuk memicu siswa bersemangat mencatat yaitu pelaksana memberikan hadiah di akhir layanan jika cacatan yang dibuat siswa bagus merapikan lingkungan belajar hingga dirasa nyaman untuk siswa itu sendiri. Observer menilai tindakan pelaksana sudah tepat untuk memberikan siswa motivasi diawal sebelum proses layanan berlangsung. Observer mengamati kegiatan siswa pada saat pemberian materi motivasi belajar dengan menggunakan metode Quantum learning dalam kelas. Dalam pemberian materi motivasi belajar siswa terlihat memperhatikan dengan baik dan siswa berkonsentrasi dengan mencatat materi yang dijelaskan oleh pelaksana. Observer kemudian menilai kegiatan siswa pada siklus II. Observer menilai siswa sudah dapat menjalankan langkah-langah metode Quantum Learning dengan baik. Dengan membiasakan 64 siswa untuk mencatat materi yang dijelaskan membuat siswa aktif dan mudah menngingat materi. Observer juga melihat tidak ada kendala yang berarti yang dialami siswa pada tindakan kedua siklus kedua ini. d. Tahap Refleksi Refleksi siklus II didapatkan dari diskusi yang dilakukan dengan observer. Hasil yang diperoleh dari diskusi dengan observer adalah adanya beberapa kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan siklus II. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain : 1 Pelaksana tidak melampirkan RPL untuk siklus II sehingga langkah-langkah yang dilakukan pelaksana kurang direncanakan. 2 Ada beberapa siswa yang masih kurang bersemangat untuk mengikuti layanan dengan metode Quantum learning Selain adanya beberapa kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan siklus II. Pada siklus II memiliki kelebihan. Kelebihan tersebut antara lain: 1 Siswa membiasakan mencatat apa yang dijelaskan. Mencatat sebagai aktivitas kreasi ketika sang siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasanya sendiri. Sehingga memudahkan siwa menangkap materi yang dieberikan. 65 2 Siswa sudah mulai menyadari manfaat materi yang diberikan bermanfaat bagi dirinya sehingga siswa bersung-sungguh dalam menerima materi yang dijelaskan Dari refleksi yang dilakukan dengan obverser dan didapatkan hasil rerata post-test II meningkat yang dimana pada post-tes I rerata skor yang didapat 85,37 yaitu tergolong kategori sedang menjadi 99,24 dengan kategori tinggi maka didapatkan keputusan bahwa pelaksanaan metode Quantum Learning oleh siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dalam kelas VIIC sudah meningkatkan motivasi belajar sehingga tidak perlu diadakan siklus III.

F. Uji Hepotesis

Dokumen yang terkait

Penggunaan model pembelajaran contextual teaching and learning (ctl) untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar ips geografi pada siswa kelas viic smp negeri 1 mojosongo boyolali tahun pembelajaran 2007 2008

0 10 181

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 118179 WONOSARI.

3 17 23

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN Penggunaan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SD Negeri 03 Dawung Kec. Matesih Kab. Ka

0 2 12

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA KELAS V SDN NO. 101896 TANJUNG MORAWA.

0 2 24

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Penggunaan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jetiskarangpung 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 15

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Penggunaan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jetiskarangpung 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 14

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING UNTUKMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA Penerapan Metode Quantum Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Tajungsari 02 Kecamatan Tlogowungu Tahun 2013/2014.

0 2 18

PENGGUNAAN METODE THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA Penggunaan Metode The Learning Cell Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negri Jrakah II Kecamatan Selo Kabupaten B

0 1 16

PENGGUNAAN METODE THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN Penggunaan Metode The Learning Cell Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negri Jrakah II Kecamatan Selo K

0 1 11

IMPLEMENTASI QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIKA SISWA SMP-LB Implementasi Quantum Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematika Siswa SMP-LB Tunagrahita (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII C SLB Negeri

0 0 19