97
Gambar 6. Peningkatan prestasi belajar siklus I dan siklus II
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata tes prestasi belajar siswa meningkat dengan penerapan metode pembelajaran team teaching. Rata-rata tes
prestasi belajar siswa 70,91 pada siklus I meningkat menjadi 77.27 pada siklus II. Peningkatan ini disebabkan karena pada saat pembelajaran siswa dibimbing lebih
intensif oleh tim guru dengan membagi siswa menjadi dua kelompok berdasarkan tingkat pencapaian tes prestasi pada siklus I. Sehingga pemahaman siswa semakin
betambah tentang materi yang dipelajari.
d. Tahap refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan setelah dilaksanakannya tindakan terkait dengan penerapan metode pembelajaran team teaching. Refleksi dilakukan oleh
guru dan peneliti, untuk mengevaluasi kembali apa yang sudah dilakukan dan untuk melihat kembali apakah tindakan yang dilaksanakan dapat menghasilkan
perbaikan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Berdasarkan hasil pengamatan, maka didapat hal-hal sebagai berikut :
98
1 Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus II dengan metode pembelajaran team teaching
terdapat peningkatan keaktifan belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada lembar observasi siswa yang menunjukkan semua aspek keaktifan siswa
sudah masuk dalam kategori baik. 2 Kekurangan yang terjadi pada pembelajaran siklus I sudah tidak terjadi pada
siklus II. Kebingungan siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I sudah tidak terlihat pada kegiatan pembelajaran siklus II karena seluruh siswa sudah
mengikuti dan melaksanakan pembelajaran dengan baik. Antusiame siswa yang besar mulai terlihat saat guru memberikan bimbingan belajar dengan
membagi siswa ke dalam 2 kelompok. Kelompok 1 adalah siswa yang memperoleh nilai
≤70 pada tes prestasi siklus I dan kelompok 2 adalah siswa yang telah memperoleh nilai 70. Peningkatan keaktifan belajar siswa juga
terlihat saat siswa berinteraksi dengan guru seperti bertanya pada guru mengenai hal yang belum dipahami dan menjawab pertanyaan dari guru
dengan jelas dan penuh antusias. 3 Saat melaksanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran team teaching
pada siklus II siswa sudah tidak malu-malu lagi berinteraksi dengan guru dan pada kegiatan pembelajaran siswa banyak mengemukakan hal-hal yang
mereka ketahui mengenai penerapan efek pada photoshop. Selama kegiatan pembelajaran guru sudah tidak banyak memberikan penjelasan tentang
metode pembelajaran team teaching karena siswa sudah mengerti.
99
4 Selain keaktifan, prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan, karena melalui metode pembelajaran team teaching siswa lebih mudah memahami
materi pembelajaran. Dengan membagi siswa ke dalam 2 kelompok, membuat guru lebih mudah memberikan bimbingan yang lebih intensif
kepada siswa yang belum memahami materi pelajaran. Selain itu guru juga menjadi lebih gampang mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa.
Dalam mengerjakan soal evaluasi akhir siklus II siswa tidak mengalami kesulitan karena mereka sudah memahami tentang materi yang di ujikan.
5 Secara keseluruhan penerapan metode pembelajaran team teaching pada siklus II ini sudah berjalan dengan baik.
C. Pembahasan
Pada kegiatan observasi awal telah dijelaskan permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini, yaitu rendahnya keaktifan belajar siswa di dalam kelas,
sehingga prestasi belajar yang diraih oleh siswa menjadi kurang maksimal. Permasalahan tersebut muncul karena pada saat pembelajaran guru cenderung
menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah, sehingga kegiatan pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru, sedangkan siswa
cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu kondisi pembelajaran yang kurang efektif karena berada di jam pelajaran terakhir, membuat siswa
kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Untuk memecahkan masalah tersebut maka perlu adanya variasi metode pembelajaran yang bisa mendorong
dan memantau siswa untuk lebih berperan aktif di dalam kelas. Metode