31
lahiriah, pendekatan deep mendalam, pendekatan achieving pencapaian prestasi tinggi. Semua faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap tingkat
keberhasilan proses belajar siswa.
c. Macam-Macam Keaktifan Belajar
Aktivitas dalam pembelajaran cukup kompleks dan bervariasi. Aktivitas yang dilakukan tidak hanya dilihat dari aktivitas fisik semata, tetapi
juga ditentukan oleh aktivitas non-fisik seperti mental, intelektual dan emosional. Paul D. Dierich Sardiman A.M., 2009 : 101, membagi keaktifan
belajar berdasarkan aktivitas siswa menjadi 8 kelompok yaitu: 1 kegiatan visual contohnya : membaca, melihat gambar-gambar, mengamati
dan lain-lain; 2 Kegiatan-kegiatan lisan contohnya : mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi;
3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan contohnya : mendengarkan penyajian suatu bahan;
4 Kegiatan-kegiatan menulis contohnya : menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan lain-lain;
5 Kegiatan-kegiatan menggambar, contohnya : menggambar, membuat grafik, peta dan pola;
6 Kegiatan-kegiatan metrik, contohnya : melakukan percobaan, membuat intruksi model dan lain-lain;
32
7 Kegiatan mental contohnya : merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, membuat keputusan dan lain-lain;
8 Kegiatan-kegiatan emosional contohnya : minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
Menurut John Holt Silberman, 2006:26, proses belajar akan meningkat jika siswa diminta untuk melakukan hal-hal berikut ini :
1 Mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata mereka sendiri. 2 Memberikan contohnya.
3 Mengenalinya dalam bermacam bentuk dan situasi. 4 Melihat kaitan antara informasi itu dengan fakta atau gagasan lain.
5 Menggunakannya dengan beragam cara. 6 Memprediksikan sejumlah konsekuensinya.
7 Menyebutkan lawan atau kebalikannya.
Menurut Nana Sudjana 2009: 61, penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan dalam mengikuti proses
belajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: 1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
2 Terlibat dalam pemecahan masalah. 3 Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapinya.
33
4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. 6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.
7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis. 8 Kesempatan dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
Dari uraian-uraian di atas dapat dirangkum bahwa meningkatkan keaktifan belajar siswa merupakan upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan keaktifan belajar di dalam kelas menjadi lebih baik dari sebelumnya, yang menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik
dengan tujuan untuk menciptakan suasana belajar aktif di dalam kelas. Dalam proses belajar mengajar peningkatan keaktifan belajar siswa dapat ditinjau
dari 1 kegiatan visual memperhatikan penjelasan guru; 2 kegiatan mendengarkan mendengarkan penjelasan guru; 3 kegiatan lisan bertanya
tentang materi yang belum dipahami, menjawab pertanyaan guru, mengemukan pendapat mengenai materi yang telah dipelajari; 4 kegiatan
metrik melakukan praktikum; 5 kegiatan menggambar membuat desain; 6 kegiatan menulis membuat rangkuman atau catatan; 7 kegiatan mental
memecahkan masalah dan; 8 kegiatan emosional percaya diri dalam kegiatan pembelajaran.
34
3. Prestasi Belajar