37
tingkah laku atau fenomena lain, dengan pengamatan langsung. Namun, observasi harus dibedakan dari eksperimen, karena eksperimen pada
umumnya dipandang sebagai salah satu cara observasi.
Gronlund Saifuddin, 2011:18-21, merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi sebagi berikut :
1 Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional.
2 Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksional atau
pengajar. 3 Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna
mengukur hasil belajar yang diinginkan. 4 Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan
penggunaan hasilnya. 5 Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil
ukurnya harus ditafsirkan dengan hati-hati. 6 Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar para
anak didik.
d. Batas minimum prestasi belajar
Menetapkan batas minimum keberhasilan siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. ada beberapa alternatif norma
38
pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Diantara norma-norma pengukuran tersebut adalah :
1 Norma skala angka dari 0 sampai 10 2 Norma skala angka dari 0 sampai 100
Angka terendah yang menyatakan kelulusan atau keberhasilan belajar skala 0 – 10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100 adalah 55 atau
60. Pada prinsipnya jika seorang siswa dapat menyelesaikan lebih dari separuh tugas atau dapat menjawab lebih dari setengah instrumen evaluasi
dengan benar, maka dianggap telah memenuhi target minimal keberhasilan belajar. untuk pelajaran-pelajaran inti core subject para guru di sekolah
perlu mempertimbangkan penetapan batas ,minimum yang lebih tinggi 65 atau 70, dan 80 jika pelajaran tersebut memerlukan pelajaran yang harus
benar-benar dikuasai oleh siswa, hal ini biasanya diterapkan dalam sistem belajar tuntas mastery learning. Berikut ini perbandingan nilai angka, huruf,
dan predikat yang biasa digunakan dalam menilai tes prestasi belajar: Tabel 1. Perbandingan nilai angka, huruf, dan predikatnya
Simbol-simbol nilai Predikat
Angka Huruf
8-10 = 80-100 = 3,1-4 7-7,9 = 70-79 = 2,1-3
6-6,9 = 60-69 = 1,1-2 5-59 = 50-59 = 1
0-4,9 = 0-49 = 0 A
B C
D E
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
Gagal
39
Menurut Nana Sudjana 2009:62, keberhasilan proses belajar- mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Aspek yang dilihat
antara lain : a Perubahan pengetahuan, sikap, dan prilaku siswa setelah menyelesaikan
pengalaman belajarnya. b Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa.
c Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah instruksional yang harus dicapai.
d Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam mempelajari bahan berikutnya.
Batas minimal keberhasilan belajar siswa pada umumnya adalah 5,5 atau 6,0 untuk skala nilai 0-10, dan 55 atau 60 untuk skala nilai 0-100, tetapi
untuk mata pelajaran inti batas minimalnya adalah 6,5 atau 7,0 bahkan 8,0 jika pelajaran inti tersebut memerlukan ketuntasan belajar. Dalam proses
belajar mengajar keberhasilan belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa seperti perubahan pengetahuan, sikap dan prilaku, kualitas
dan kuantitas penguasaan materi pelajaran, dari seluruh tujuan pembelajaran minimal 75 tujuan tersebut dapat dicapai oleh siswa, hasil belajar yang
diperoleh digunakan sebagai dasar untuk pelajaran berikutnya.
Dari uraian-uraian di atas dapat dirangkum bahwa prestasi belajar adalah Kemampuan menguasai pengetahuan dari suatu mata pelajaran setelah
melakukan proses pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang
40
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka dari guru. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur melalui sebuah evaluasi yang sudah ditentukan oleh
guru. Dengan evaluasi maka dapat melihat prestasi masing-masing siswa dalam belajar. Pengukuran prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan cara
melakukan tes prestasi berupa post test dan diberikan setelah kegiatan pembelajaran selesai.
4. Desain Grafis dengan Adobe Photoshop