Tabel Pengukuran dan Perhitungan Perhitungan Tabel Pengamatan Permasalahan

No. Dokumen : DOK No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku 1Pebruarii 2010

F. Tabel Pengukuran dan Perhitungan No

Nama Saluran Pengukuran Waktu Suhu V I R P W 1 Air Panas 5” 10” 15” 2 Air Dingin 5” 10” 15” Data = Name Platesesuai jenis komponen

G. Perhitungan

Elemen Pemanas dianggaptermasuk Resistansi murni, sehingga berlaku: P = V x I Watt dan V = I x R Volt Dimana: P = Daya Watt V = Tegangan Volt I = Arus Amper R = Tahanan Ohm

H. Tabel Pengamatan

Permasalahan Kemungkinan Penyebab Langkah Perbaikan Indikator tidak menyala Indikator menyala tetapi alat tidak panas Badan bertegangan

I. Pertanyaan

1. Jelaskan cara kerja pemanas pada Dispenser 2. Jelaskan cara kerja pendingin pada Dispenser 3. Sebutkan bagian-bagian suatu dispenser Kegiatan Belajar 3 USAHA DAN DAYA LISTRIK A. TUJUAN Setelah mempelajari materi ini peserta diklat diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian arus, tegangan dan hambatan listrik 2. Menjelaskan pengertian daya dan usaha listrik 3. Menghitung daya dan usaha listrik B. MATERI Daya dan usaha listrik Daya listrik adalah besarnya tegangan dan arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik tertutup. Artinya dalam rangkaian listrik tertutup akan terdapat daya listrik. Sedangkan usaha listrik adalah besarnya daya listrik yang digunakan oleh peralatan listrik per satuan waktu. Arus listrik akan mengalir bila dalam rangkaian listrik tertutup dan terdapat beda potensialtegangan antara kedua ujung terminalnya. Beda potensial ini diberi simbol U dengan satuan volt. Adapun arus listrik dinyatakan dengan I dengan satuan ampere A . Sedangkan tahanan listrik dberi simbol R dengan satuan ohm atau Ω. Hubungan antara beda tegangan U kuat arus I dan tahanan listrik dinyatakan dengan hukum ohm. U = I . R atau I = Contoh : Jika antara dua titik A dan B terdapat beda tegangan U sebesar 100 volt, dan antara kedua titik tersebut dihubungkan dengan suatu tahanan R yang nilainya 20 Ω. Berapakah kuat arus yang mengalir melalui tahanan tersebut? Jawab : Menurut hukum ohm I = maka I = I = 5 A Untuk mengetahui maksud besaran dari satuan-satuan listrik dapat diketahui dari batasan-batasan berikut: Arus listrik : besar arus listrik disebut dengan 1 ampere, jika arus tersebut dalam cairan perak nitrat dapat mengendapkanmemisahkan seberat 1,118 miligram perak dalam waktu 1 detik Tahanan listrik : tahanan listrik disebut 1 ohm adalah tahanan dari air raksa dalam pipa kaca yang panjangnya 1,063 m, penampang 1 mm pada suhu 0 C Tegangan listrik : 1 satu volt adalah tegangan daya elektro motorik yang diperlukan untuk mengalirkan arus listrik sebesar 1 ampere melalui tahanan listrik 1 ohm. Perbandingan antara arus listrik I dengan luas penampang hantaran q disebut rapat arus dengan simbol S, maka dapat dituliskan dalam rumus, yaitu ; S = dengan satuan Amm 2 Suhu sebuah konduktor dapat mempengaruhi nilai tahanannya. Tahanan dari logam menjadi bertambah dengan naiknya suhu. Sedangkan nilai tahanan dari cairan dan karbon akan berkurang. Tahanan jenisrho ρ adalah besarnya tahanan dari sebuah konduktor yang mempunyai panjang 1 meter dengan penampang 1 mm 2 . Nilai tahanan listrik dari sebuah konduktor dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut : dimana : R = tahanan dari konduktor Ω ρ = tahanan jenis konduktor Ω.mm 2 m l = panjang penghantar m q = luas penampang kondukor mm 2 Contoh :