Makna Verba MANURAI ‘memaki’

d X mengatakan sesuatu seperti ini Mamodahi ‘menasihati’ a Pada waktu itu seseorang X mengatakan sesuatu pada seseorang Y tentang sesuatu b X mengatakan ini karena X ingin Y mengetahui tentang sesuatu YANG BAIK c X berpikir bahwa Y ingin mengetahui tentang sesuatu d X mengatakan sesuatu seperti ini Ilustrasi di atas dibedakan oleh komponen b, yaitu patugahkon ‘memberitahukan’ bersifat memberitahukan sesuatu terhadap orang lain dan mamodahi ‘menasihati’ bersifat memberi informasi juga penutur disini mengetahui sesuatu yang baik terhadap petutur yang ditandai dengan YANG BAIK pada komponen b. Lebih lanjut, makna dalam bahasa Siamlungun lebih kompleks apabila dibandingkan dengan bahasa Indonesia dapat dilihat pada verba bermusyawarah dan berunding. Dalam bahasa Simalungun kedua verba ini hanya diartikan satu kata yaitu, manrunggu .

4.3.4 Makna Verba MANURAI ‘memaki’

Makna verba MANURAI ‘memaki’ terdiri dari lima verba, dari lima verba ini untuk kepraktisan pennulisan hanya dipilih beberapa verba yang memiliki kemiripan, namun verba yang lainnya juga akan dimuat pada lampiran. Dinamakan verba MANURAI ‘memaki, karena dapat memudahkan dalam penamaan verba. Verba MANURAI ‘memaki ini juga mencakup ciri semantis dari lima verba tersebut sehingga dapat mewakili dari verba lainnya. Lebih lanjut meskipun verba berada pada ranah semantis yang sama, ditemukan juga perbedaan makna yang halus pada setiap verba misalnya, mungut-ungut ‘mengomel’ dan manurai ‘memaki’, dapat dilihat pada contoh dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 38 Tahan do lalap namboru ai mungut-ungut bani niombahni tahan selalu bibi Dem mengomel Prep anak 3Tg ?manurai memaki ‘Bibi itu selalu mengomel pada anaknya.’ b. Mittor manurai do oppung ai bani na manakko kopini nenek Dem Prep Konj Akt.curi kopi 3Tg ?mungut-ungut ‘Nenek langsung memaki orang yang mencuri kopinya.’ Kedua verba di atas berada pada ranah semantis yang sama, tetapi terdapat perbedaan pada kalimat dan juga cara penyampaian. Pada verba mungut-ungut ‘mengomel’ cara penyampaiannya lebih lama atau bisa disebut dengan duratif, sedangkan manurai ‘memaki’ cara penyampaiannya lebih cepat atau disebut dengan pungtual. Verba mungut-ungut ‘mengomel’ bersifat intransitif, sedangkan verba manurai ‘memaki’ bersifat transitif. Parafrase makna kedua verba dapat dilihat dibawah ini. Mungut-ungut ‘mengomel’ a Pada waktu itu seseorang X mengatakan sesuatu pada seseorang Y b X mangatakan ini karena X ingin Y merasakan sesuatu yang BURUK c X berpikir bahwa Y akan merasakan sesuatu yang BURUK karena ini d X mengatakan sesuatu seperti ini Manurai ‘memaki’ a Pada waktu itu seseorang X mengatakan sesuatu YANG BURUK pada seseorang Y b X mengatakan ini karena X ingin Y merasakan sesuatu yang SANGAT BURUK c X berpikir bahwa Y akan merasakan sesuatu yang SANGAT BURUK karena ini d X mengatakan sesuatu seperti ini. Universitas Sumatera Utara Pada ilustrasi di atas perbedaan makna verba mungut-ungut ‘mengomel’ dan manurai ‘memaki ’ terletak pada komponen a, b dan c yang ditandai dengan ‘YANG BURUK, BURUK dan SANGAT BURUK’. Verba mungut-ungut ‘mengomel’ biasanya seseorang yang mungut-ungut ‘mengomel’ tidak bisa cepat karna banyak kata- kata yang dikeluarkan saat mungut-ungut ‘mengomel’ akan membuat petutur merasakan sesuatu yang buruk. Dan verba manurai ‘memaki ’ orang yang manurai ‘memaki’ mengatakannya dengan cepat dan biasanya petutur akan merasakan sesuatu yang sangat buruk. Verba yang terdapat pada makna MENGATAKANMERASAKAN ini dalam bahasa Simalungun memiliki perbedaan dengan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia yang termasuk kedalam verba MERASAKAN dan bersinonim misalnya, mencaci, mencemooh, menghina, mengejek, mencibir, dan mencela. Kelima verba ini di dalam bahasa Simalungun hanya diartikan satu kata yaitu, pabajan-bajanhon ‘menghina’. Darisini dapat diketahui bahwa makna dalam bahasa Simalungun lebih kompleks daripada makna dalam bahasa Indonesia.

4.3.5 Makna Verba MANGELEK ‘membujuk’