Pada ilustrasi di atas perbedaan makna verba mungut-ungut ‘mengomel’ dan manurai
‘memaki ’ terletak pada komponen a, b dan c yang ditandai dengan ‘YANG BURUK, BURUK dan SANGAT BURUK’. Verba mungut-ungut ‘mengomel’ biasanya
seseorang yang mungut-ungut ‘mengomel’ tidak bisa cepat karna banyak kata- kata yang dikeluarkan saat mungut-ungut ‘mengomel’ akan membuat petutur merasakan
sesuatu yang buruk. Dan verba manurai ‘memaki ’ orang yang manurai ‘memaki’ mengatakannya dengan cepat dan biasanya petutur akan merasakan sesuatu yang sangat
buruk. Verba yang terdapat pada makna MENGATAKANMERASAKAN ini dalam
bahasa Simalungun memiliki perbedaan dengan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia yang termasuk kedalam verba MERASAKAN dan bersinonim misalnya,
mencaci, mencemooh, menghina, mengejek, mencibir, dan mencela. Kelima verba ini di dalam bahasa Simalungun hanya diartikan satu kata yaitu, pabajan-bajanhon
‘menghina’. Darisini dapat diketahui bahwa makna dalam bahasa Simalungun lebih kompleks daripada makna dalam bahasa Indonesia.
4.3.5 Makna Verba MANGELEK ‘membujuk’
Makna verba MANGELEK ‘membujuk’ terdiri dari dua verba . verba MANGELEK ‘membujuk’ ini dimuat karena dapat mewakili makna verba lainnya.
Pada verba ini terdapat perbedaan meskipun berada pada tipe semantis yang sama. Misalnya, mangelek ‘membujuk’, dan marpadan ‘berjanji’. Seperti contoh berikut.
39 a. Dalahi ai mangelek naboru ai ase imaafkon ia lelaki Dem membujuk wanita Dem Konj Akt.maafkan 3Tg
?marpadan berjanji
‘Lelaki itu membujuk wanita itu supaya memaafkan dia.’
Universitas Sumatera Utara
b. marpadan do ia lang maniranghon parpadananni pakon dalahi ai ?mangelek
3Tg tidak memutuskan hubungan 3Tg Konj lelaki Dem ‘Dia berjanji tidak akan memutuskan hubungannya dengan lelaki itu.’
Kedua verba di atas memiliki makna yang berbeda setelah dimuat kedalam kalimat. Makna mangelek ‘membujuk’, dan marpadan ‘berjanji’ memiliki makna
masing-masing meskipun berada pada tipe semantis yang sama yakni MENGATAKANBERPIKIR. Makna ketiga verba ujaran di atas di eksplikasi sebagai
berikut.
Mangelek ‘membujuk’ a
Pada waktu itu, seseorang X mengatakan sesuatu pada seseorang Y b
X mengatakan ini karena X ingin Y berpikir bahwa Y HARUS MELAKUKAN Z SEKARANG
c X tahu bahwa Y INGIN MELAKUKAN Z
d X mengatakan sesuatu seperti ini
Marpadan ‘berjanji’
a Pada waktu itu seseorang X mengatakan sesuatu pada seseorang Y
TENTANG SESUATU b
X mengatakan ini karena X ingin Y berpikir bahwa X HARUS MELAKUKAN Z NANTI
c X tahu jika X tidak melakukan Z, Y akan berpikir bahwa X ORANG YANG
BURUK d
X mengatakan sesuatu seperti ini Dari kedua verba di atas memiliki komponen yang berbeda meskipun berada pada
ranah semantis yang sama. Verba mangelek ‘membujuk’ memiliki ciri yang berlangsung sekarang dan dilakukan sekarang. Yang ditandai dengan komponen ‘Y
HARUS MELAKUKAN Z SEKARANG’, sedangkan verba marpadan ‘berjanji’ memiliki ciri sesuatu yang harus dilakukan nanti dan harus dilakukan, ditandai dengan
Universitas Sumatera Utara
komponen ‘X HARUS MELAKUKAN Z NANTI ’ dan dibedakan juga oleh Objek. Dalam marpadan ‘berjanji’ membutuhkan objek yang ditandai dengan TENTANG
SESUATU . Dalam mangelek ‘membujuk’, orang mengekspresikan pandangannya bahwa
seseorang harus melakukan sesuatu ‘aku berpikir bahwa kau harus melakukan sesuatu’. Penutur perlu mengantisipasi perlawanan ‘aku tahu bahwa kau tidak ingin
melakukan sesuatu’. Namun, dia menganggap mudah mengubah sikap orang tersebut jika ia mengemukakan sejumlah alasan. Dikatakan sejumlah alasan sebab membujuk
dipahami sebagai suatu proses, dan proses ini bersifat khusus karena menggambarkan situasi bagaimana penutur mencoba mempengaruhi petutur untuk melakukan sesuatu.
Dalam marpadan ‘berjanji’, penutur mempunyai kewajiban moral untuk melakukan apa yang dikatakannya. Jika tidak, petutur akan menganggap bahwa penutur adalah
orang yang tidak dapat dipercaya, bahwa ia seorang pembohong, dan ‘aku tahu bahwa jika aku tidak melakukan sesuatu, kau akan berpikir bahwa aku orang yang buruk’.
Dalam marpadan ‘berjanji’, penutur ingin petutur percaya bahwa ia akan melakukan sesuatu atau bertindak.
Pada verba marpadan ‘berjanji’ ini dalam bahasa Simalungun terdapat keunikan makna yaitu kata marpadan biasanya diberi glos ‘berjanji’ adakalanya mengandung
makna yang berbeda seperti pada contoh berikut : 40 Abang domma dokah marpadan pakon kakak ai.
abang sudah lama berpacaran Konj kakak Dem ‘Abang sudah lama berpacaran dengan kakak itu’.
Kata marpadan pada kalimat di atas bermakna ‘berpacaran’. Hal ini menunjukkan bahwa marpadan dalam bahasa Simalungun berciri khas budaya. Oleh
Universitas Sumatera Utara
karena itu kata marpadan dalam bahasa Simalungun memiliki makna ‘berjanji’ dan ‘bepacaran’.
4.3.6 Makna Verba MANUKKUN ‘bertanya’