28 Anggo gigi bani halak oppung ai mittor manurai apabila benci Konj orang nenek Dem langsung Akt.maki
‘Apabila benci nenek itu langsung memaki orang.’ 29 Arian borngin lalap inang mungut-ungut alani adek na gutul
Siang malam selalu ibu Akt.ngomel Konj adik Konj nakal ‘Siang malam ibu selalu mengomel karena adik nakal.’
Contoh di atas menjelaskan bahwa verba tersebut tergolong pada tipe karena kelima verba tersbut memiliki tuuan yang sama yakni, agar orang lain atau petutur
merasakan sesuatu yang baik atau merasakan sesuatu yang buruk.
4.2.5 Tipe MENGATAKAN BERPIKIR
Tipe MENGATAKANBERPIKIR menurunkan dua verba, yaitu mangelek ‘membujuk’, marpadan ‘berjanji’. Kedua verba ini tergolong kedalam satu tipe karena
memiliki ciri semantis yang sama dan memiliki tujuan yang sama, yaitu mempengaruhi petutur dengan sejumlah alasan dan memiliki proses yang bersifat khusus karena
menggambarkan situasi bagaimana penutur mencoba mempengaruhi petutur untuk melakukan sesuatu, misalnya dapat dilihat pada contoh berikut.
30 Dokahma bapa mangelek abang ase ra kuliah Lama sudah ayah Akt. bujuk abang Konj mau Kuliah
‘sudah lama ayah membujuk ayah supaya mau kuliah.’ 31 Marpadan do ia bani naboru ai das hubani siranghamatean
Akt.berjanji 3Tg Prep wanita Dem hingga sehidup semati
‘Dia berjanji pada wanita itu hingga sehidup semati.’ Kedua contoh di atas menjelaskan bahwa verba mangelek ‘membujuk’ dan verba
marpadan ‘berjanji’ dimuat kedalam satu tipe karena tujuannya untuk mempengaruhi
petutur melakukan sesuatu dan menawarkan suatu tindakan bahwa penutur akan
Universitas Sumatera Utara
melakukan suatu untuk petutur. Dalam mangelek ‘membujuk’ biasanya penutur akan berusaha membuat sejumlah alasan agar petutur mau melakukan sesuatu. Demikian juga
halnya dengan verba marpadan ‘berjanji’ penutur berusaha mempengaruhi petutur dan bersifat suatu kewajiban untuk melakukan apa yang dikatakan penutur terhadap petutur,
bedanya dalam marpadan ‘berjanji’ penutur yang harus melakukan sesuatu terhadap petutur.
4.2.6 Tipe MENGATAKANMENGATAKAN
Tipe MENGATAKANMENGATAKAN mengacu pada verba manukkun ‘bertanya’ dan mambalosi ‘menjawab’. Kedua verba ini sama- sama mengatakan
sesuatu, namun verba manukkun ‘bertanya’ ini mengimplikasikan hubungan penutur dengan petutur. Penutur menginginkan suatu tanggapan atau jawaban dari petutur
dengan kata lain petutur mencari informasi, sedangkan mambalosi ‘menjawab’ merupakan tanggapan dari sebuah pertanyaan, gagasan keinginan bukan berasal dari
penutur, melainkan dari petutur. Verba mambalosi ‘menjawab’ penutur memberi informasi. Dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
32 Manukkun tulang bani bapa ija hanami kuliah Akt. tanya paman Konj ayah dimana 1JM kuliah
‘Paman bertanya pada ayah dimana kami kuliah.’
33 Nanguda mambalosi sukkun- sukkun polisi pasal motor na magou tannte Akt. jawab pertanyaan polisi tentang mobil Konj hilang
‘Tante menjawab pertanyaan polisi yang menyakan mobil yang hilang.’
Dari contoh di atas terlihat bahwa verba manukkun ‘bertanya’ digunakan untuk mencari informasi dari petutur. Tujuan ilokusinya dibentuk oleh elemen
MENGATAKAN karena manukkun ‘bertanya’ berfokus pada tanggapan langsung dari
Universitas Sumatera Utara
petutur ‘aku ingin kau mengatakan sesuatu’. Lebih lanjut verba manukkun ‘bertanya’ ini mempunyai relasi semantis dengan, mamodahi ‘menasihati’, dan patugahkon
‘memberitahukan’. Jika dalam manukkun ‘bertanya’ penutur mencari informasi; dalam mamodahi
‘menasihati’, dan patugahkon ‘memberitahukan’ penutur juga memberi informasi.
4.3 Makna Verba Ujaran Bahasa Simalungun