itu, bahasa yang digunakan penduduk Desa Tigaraja adalah bahasa Simalungun. Kecil kemungkinan terjadi interferensi dari bahasa lain.
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan. Pengumpulan data dilakukan selama dua minggu, pengelolahan data dilakukan selama tiga minggu, dan pengonsepan skripsi
dikerjakan selama dua minggu.
3.2 Sumber Data
Data penelitian ini ada dua yaitu, data lisan dan data tulis. Data lisan diperoleh dari penutur bahasa Simalungun yang ditentukan berdasarkan kriteria berikut ini :
1. Berjenis kelamin pria atau wanita.
2. Berusia antara 25-65 tahun.
3. Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta jarang
atau tidak pernah meninggalkan desanya. 4.
Berstatus sosial menengah. 5.
Memiliki kebanggaan terhadap isoleknya. 6.
Sehat jasmani dan rohani Mahsun, 1995: 106.
Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, dua perempuan dan satu laki-laki. Salah satu informan menjadi informan kunci.
Wawancara dilakukan pada malam hari sekitar pukul 20.00-22.00 WIB dan pada hari Selasa, kamis, dan sabtu. Biasanya wawancara dilakukan di rumah informan.Pada
saat penelitian, ada beberapa hambatan, yakni 1.
Peneliti kesulitan menyesuaikan waktu dengan informan. Informan biasanya bekerja di ladang dari pagi sampai sore. Akibatnya, waktu melakukan
wawancara terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Data tulis dalam penelitian ini diperoleh dari dari kamus bahasa Simalungun 1981 dan buku Ambilan Pakon Barita Dasuha, 2010. Untuk memperoleh data digunakan
metode simak yang didukung oleh teknik catat Sudaryanto, 1993: 133-135. Selain data di atas, disediakan data intuitif sebagai pelengkap. Data intuitif akan diuji
keberterimaannya kepada narasumber.
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan dengan metode simak dan metode cakap Sudaryanto, 1993. Metode simak diterapkan untuk menyimak, mengamati pemakaian
bahasa oleh penutur bahasa Simalungun. Dalam penyimakan, teknik sadap menjadi teknik dasar yang disertai dengan teknik simak libat cakap, simak bebas libat cakap,
rekam, dan catat. Dalam percakapan, interaksi peneliti dengan narasumber menggunakan teknik
pancing sebagai teknik dasar, dan teknik ini dengan teknik cakap tansemuka, cakap tansemuka, rekam, dan catat.
Teknik cakap tansemuka diterapkan untuk mengumpulkan data dengan menyediakan kuesioner yang berisi daftar kalimat yang mengandung verba ujaran yang
akan diterjemahkan oleh informan ke dalam bahasa Simalungun pada kolom yang telah disediakan.
Data verba ujaran yang sudah dikumpulkan kemudian dikelompokkan sesuai dengan tipe-tipe semantisnya. Tahapan-tahapan pengelompokan data ialah sebagai
berikut: 1.
Mengelompokkan data yang memiliki ciri semantis yang sama dan pada komponen semantis yang sama
Universitas Sumatera Utara
2. Mengelompokkan data berdasarkan tipe-tipe semantis verba ujaran dalam
bahasa Simalungun Verba ujaran dikelompokkan berdasarkan ciri semantisnya. Misalnya, kata
diatei tupa ‘berterima kasih’ berciri pungtual, manrunggu ‘bermusyawarah’ berciri
duratif, mangomar ‘mengancam’, mangkritik ‘mengkritik’ berciri peristiwa mendatang, mamarentah
‘memerintah’ berciri peristiwa sekarang, manurihon ‘menceritakan’ berciri peristiwa lalu, mamuji ‘memuji’ berciri emosi positif ‘senang’, dan manurai ‘memaki’
berciri emosi negatif ‘sedih’. seperti yang diilustrasikan pada Tabel 3.2 dibawah ini.
TABEL 3.2 Verba Ujaran Berdasarkan Ciri Semantis
N o
Kosakata bahasa Simalungun
Waktu Peristiwa
Tindakan Pungtual
Duratif Lalu sekarang
mendatang Perasaa
n baik Perasaan
buruk 1
Diatei tupa ‘berterima
kasih’ + -
+ + - + -
2 Mangomar
‘mengancam’ - -
- - + - +
3 Mamarentah
‘memerintah’ - -
- + - - -
4 Mangkritik
‘mengkritik’ - - - +
- -
+ 5
Mamuji ‘memuji’ -
- -
+ -
+ -
6 Mamurai
‘memaki’ - -
- + - - +
7 Manrunggu
‘bermusyawarah’ + -
- - - - -
8 Manurihon
‘bercerita’ - + +
- - - -
Setelah mengetahui ciri semantis verba ujaran yang dikelompokkan berdasarkan ciri semantisnya, verba ujaran tersebut dikelompokkan berdasarkan tipe-tipe
semantisnya. Misalnya, kata manurai ‘memaki’ mengacu pada tipe
mengatakanmerasakan, manuruh ‘menyuruh’ mengacu pada mengatakanmelakukan, mangindo
‘meminta’ mengacu pada mengatakanterjadi, mangelek ‘membujuk’
Universitas Sumatera Utara
mengacu pada mengatakanberpikir, dan mamodahi ‘menasihati’ mengacu pada tipe mengatakanmengetahui. Seperti diilustrasikan pada tabel 3.3 berikut ini.
TABEL 3.3 Tipe-Tipe Semantis Verba Ujaran Bahasa Simalungun
No Kosakata bahasa
Simalungun mengatakan
merasakan mengatakan
melakukan mengatakan
mengetahui mengatakan
berpikir mengatakan
terjadi 1.
Manurai ‘memaki’
+ - - - - 2.
manuruh ‘menyuruh’
- + - - - 3.
Mangindo ‘meminta’
- - - - + 4.
Mangelek ‘membujuk’
- - - + - 5.
Mamodahi ‘menasihati’
- - + - -
3.4 Metode dan Teknik Analisis Data