Makna Verba MANGINDO ‘meminta’

petutur ‘aku ingin kau mengatakan sesuatu’. Lebih lanjut verba manukkun ‘bertanya’ ini mempunyai relasi semantis dengan, mamodahi ‘menasihati’, dan patugahkon ‘memberitahukan’. Jika dalam manukkun ‘bertanya’ penutur mencari informasi; dalam mamodahi ‘menasihati’, dan patugahkon ‘memberitahukan’ penutur juga memberi informasi.

4.3 Makna Verba Ujaran Bahasa Simalungun

Makna verba ujaran dalam bahasa Simalungun dibagi menjadi enam bagian, yakni MENGATAKAN TERJADI, MENGATAKAN MENGETAHUI, MENGATAKANMELAKUKAN,MENGATAKANMERASAKAN,MENGATAKAN BERPIKIR, dan MENGATAKANMENGATAKAN. Setiap anggota verba ujaran masing-masing memiliki perbedaan komponen yang terkandung pada maknanya dan perbedaannya dalam analisis ditandai dengan huruf kapital. Makna verba ujaran bahasa Simalungun fokus melihat perbedaan ciri-ciri yang membedakan verba yang satu dengan verba yang lainnya. Selanjutnya akan di bahas pada subbab berikut ini.

4.3.1 Makna Verba MANGINDO ‘meminta’

Verba MANGINDO ‘meminta’ terdiri dari enam verba, dari enam verba hanya dipilih beberapa verba yang bersinonim. Untuk kepraktisan tulisan, pada pembahasan ini tidak dijelaskan keseluruhan verba. Hanya dipilih beberapa verba yang dapat mewakili dari keseluruhan makna verba, yaitu verba MANGINDO ‘meminta’. Namun verba yang lainnya juga dijelaskan dan dicantumkan pada lampiran I. Alasan memilih verba MANGINDO ‘meminta’ menjadi makna dari enam verba adalah verba MANGINDO ‘meminta’ dapat mewakili makna verba lainnya. Keenam verba tersebut berhubungan dengan verba MANGINDO ‘meminta’ yang menerangkan supaya seuatu Universitas Sumatera Utara terjadi dan juga memiliki ciri semantis yang terdapat pada kata MANGINDO ‘meminta’. Lebih jauh, makna pada verba ini meskipun berada pada makna yang sama, namun terdapat juga perbedaan makna halus pada verba, dapat dilihat pada contoh berikut. 33 a. Guru mangindo hubani murid ase sip guru meminta Prep murid Konj diam ?marsobba memohon ‘Guru meminta kepada murid supaya diam.’ b. marsobba tumang dalahi ai bani hakim ase ulang i penjara ia sangat lelaki Dem Prep hakim Konj Prep penjara 3Tg ?mangindo ‘Lelaki itu sangat memohon pada hakim supaya dia tidak di penjara.’ Pada contoh 33 perbedaan antara mangindo ‘meminta’ dan marsobba ‘memohon’ terletak pada bentuk dari verba tersebut. mangindo ‘meminta’ bersifat informal dan marsobba ‘memohon’ bersifat formal. Selanjutnya, mangindo ‘meminta’ berciri langsung, sedangkang marsobba ‘memohon’ berciri tidak langsung. Kedua kata ini akan diterangkan melalui parafrase dibawah ini. mangindo ‘meminta’ a Pada waktu itu seseorang X mengatakan sesuatu pada seseorang Y b X mengatakan ini karena X ingin sesuatu terjadi c X berpikir bahwa ada alasan yang baik mengapa Y HARUS MELAKUKAN Z d X mengatakan sesuatu seperti ini marsobba ‘memohon’ Universitas Sumatera Utara a Pada waktu itu seseorang X mengatakan sesuatu pada seseorang Y b X mengatakan ini karena X ingin sesuatu terjadi PADA Z c X ingin mengatakan bahwa Y TIDAK HARUS MELAKUKAN Z d X mengatakan sesuatu seperti ini Dari kedua parafrase di atas, perbedaan mangindo ‘meminta’ dan marsobba ‘memohon’ terletak pada komponen c. Pada komponen c mangindo ‘meminta’ memiliki ciri ditandai dengan komponen Y HARUS MELAKUKAN Z dan marsobba ‘memohon’ memiliki ciri ditandai dengan komponen Y TIDAK HARUS MELAKUKAN Z. Dalam mangindo ‘meminta’sesuatu, bukan seseorang, karena orang mangindo sesuatu menginginkan sesuatu terjadi melalui tindakan seseorang, bukan tindakan khusus penutur tertentu. Ia menganggap orang yang terlibat enggan memenuhi permintaan dirinya. Agar keinginan yang diekspresikannya terpenuhi, ia mengemukakan alasan yang meyakinkan mengapa mereka melakukannya ‘aku berpikir bahwa ada alasan yang baik mengapa kau harus melakukan sesuatu’. 34 Kakak marsobba hubani guru ase i bere putten na dear kakak Akt.mohon Konj guru Konj Prep berikan nilai Konj bagus ‘Kakak memohon pada guru supaya diberikan nilai yang bagus’. 35 Kakak marsobba guru ase i bere putten na dear kakak Akt.mohon guru Konj Prep berikan nilai Konj bagus ‘Kakak memohon guru supaya diberi nilai yang bagus’. Dalam bahaha Simalungun orang yang dimohon melakukan sesuatu tidak dapat menenpati slot objek langsung. Ini mencerminkan perbedaan sikap penutur pada petutur dan sekaligus menunjukkan bahwa orang tidak mengatakan apa yang diinginkannya secara terus terang. Demikian pula, orang yang diminta melakukan sesuatu tidak bisa diberi status objek langsung. Apa yang diminta harus dikatakan secara langsung, dan Universitas Sumatera Utara posisi yang tepat adalah pada objek langsung. Namun, karena tindakan memerlukan agen, penutur tentunya tidak melupakan peran orang lain.

4.3.2 Makna MANURUH ‘menyuruh’