Hubungan positif dan signifikan Disiplin Siswa dan Motivasi Belajar
Versi 16.00 for windows maka diperoleh skor tertinggi sebesar 100.00 dan skor terendah 69.00. Hasil analisis menunjukan rerata mean sebesar
78.61, median 78.00, modus 80.00, dan standar deviasi sebesar 6.03. Dengan hasil analisis tersebut dihasilkan kategori baik dengan skor X ≥
81.75, kategori cukup dengan skor 75 ≤ X 81.75, dan kategori kurang X
75. Menngacu pada kategorisasi kecenderungan yang telah dihitung tersebut, maka distribusi kecenderungan prestasi belajar berdasarkan
tanggapan responden yaitu kategor baik dengan frekuensi 65 siswa 29, kategori cukup sebesar 96 siswa 42.9, dan kategori kurang berjumlah
63 siswa 28.1. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara disiplin siswa dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa
MTs se-Kecamatan Lohbener Indramayu. Ditunjukan dengan nilai r hitung sebesar 0.558 yang berarti lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi
5 0.5580.138 dan nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 0.0000.05. Dengan demikian hasil korelasi product moment
menunjukan adanya hubungan positif dan signifikan disiplin siswa dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan siswa MTs se-Kecamatan Lohbener Indramayu. Hasil analisis diperoleh koefisien determinasi R
2
sebesar 0.311 atau 31.1. Hasil analisis ini mengidikasikan bahwa prestasi belajar dapat dijelaskan
oleh variabel disiplin siswa dan motivasi belajar sebesar 31.1.
Sedangkan sisanya sebesar 68.9 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Hasil penelitian ini mendukung teori Daryanto 2009: 51-68 faktor yang dapat menentukan keberhasilan siswa bersumber dari, yaitu: Faktor
intern faktor dalam diri individu, faktor ini meliputi kesehatan, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan.
Faktor ekstern faktor dari luar individu, faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor
keluarga; sekolah; dan masyarakat. Faktor sekolah, mencakup metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
Peneliti mengambil penelitian relevan yakni Sari Yanti yang berjudul persepsi guru dan siswa tentang faktor-faktor penyebab
rendahnya prestasi belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn siswa SMP se-Kecamatan Pleret Bantul Yogyakarta E-Civics
IV2 melalui journal.student.uny.ac.id diakses pada tanggal 12 Mei 2015 menunjukan bahwa sebanyak 4 orang 66,67 guru mempersepsikan
bahwa faktor internal lebih tinggi dibandingkan faktor eksternal sebagai faktor penyebab rendahnya prestasi belajar PPKn siswa se-Kecamatan
Pleret Bantul Yogyakarta. Di dalam faktor internal, guru mempersepsikan bahwa faktor psikologis lebih tinggi dibandingkan faktor jasmaniah dan
faktor kelelahan. Dan sebanyak 96 siswa 63,16 mempersepsikan
bahwa faktor eksternal lebih tinggi dibandingkan faktor internal. Sebanyak 79 siswa 51,97 siswa mempersepsikan bahwa faktor eksternal sekolah
lebih tinggi dibandingkan faktor keluarga dan masyarakat. Dengan demikian dari hasil penelitian relevan tersebut, hasil
penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti menguatkan hasil penelitian sebelumnya, dimana terdapat hubungan positif dan signifikan disiplin
siswa dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa MTs se-Kecamatan Lohbener
Indramayu.