e. Perilaku Pasca Pembelian Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena
memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap
informasi yang mendukung keputusannya. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan
pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
Pengambilan keputusan konsumen adalah Proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya Setiadi, 2003:415. Menurut Tjptono 2005:43, proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis
besar ke dalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi, dan evaluasi purna beli.
2.1.7 Hubungan Produk Positioning Terhadap Keputusan Pembelian.
Strategi produk positioning yang dilakukan suatu perusahaan dengan baik dapat menciptakan keunggulan produk di dalam benak konsumen. Hal tersebut
pada akhirnya akan mampu menarik perhatian dan mendorong konsumen memutuskan untuk membeli dan menggunakan produk perusahaan tersebut.
Dengan demikian maka dapat meningkatkan pembelian produk perusahaan.
2.2 Penelitian Terdahulu.
Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, antara lain meliputi:
Universitas Sumatera Utara
1. Prihatini 2002 meneliti dengan judul “Pengaruh Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia”. Penelitian ini dilakukan di
bandung. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analisis Rank Spearman yaitu pengujian hipotesis untuk mengetahui kuat tidaknya
arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas menjawab setuju yang berarti
konsumen menilai produk positioning Nokia telah dilakukan dengan baik, dan mengenai keputusan pembelian konsumen memberikan
tanggapan positif dengan melakukan pembelian terhadap handpone Nokia secara rasional. Hubungan antara positioning dengan pembelian keputusan
konsumen berdasararkan Uji Rank Spearman diperoleh nilai 0,656 artinya terdapat hubungan yang kuat dan positif antara positioning
terhadap keputusan pembelian konsumen. 2. Sitohang 2011 melakukan penelitian dengan judul“Analisis Keputusan
Pembelian yang Dipengaruhi oleh Positioning dan Perceived Quality pada Produk Pembalut Wanita Merek Laurier Studi Kasus Mahasiswa STIKES
Elisabeth Medan” Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive random sampling. Metode analisis yang dipergunakan adalah
metode analisis deskripstif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan
pengujian signifikan parsial serta pengujian koefisien determinan Pada pengujian secara parsial uji t diketahui bahwa perceived quality
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelianpembalut
Universitas Sumatera Utara
Laurier. Sementara itu, positioning memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pembalut Laurier. Melalui
pengujian koefisien determinasi Adjust R square diperoleh nilai sebesar 0,483, berarti 48,3 keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh
positioning dan perceived quality. 3. Efendy2005 melakuakan penelitian dengan judul “Pengaruh Posisi
Produk terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang di PT Astra Internasional Auto 2000 Cabang Medan Gatot Subroto” metode penelitian
yang digunakan desktitif eksplanatory. Posisi Produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian , besarnya angka Rsquare adalah sebesar
0.842. hal ini mennjukkan bahwa variabel bebas posisi produk dapat menjelaskan 84.20 persen terhadap variabel terikat. Sedangakan sisanya
oleh variable bebas lain yang tidak diteliti. Variabel yang paling berpengaruh adalah faktor promosi dan harga.
2.3 Kerangka Konseptual