kebutuhan dan selera masyarakat terhadap alat komunikasi semakin tinggi, kebanyakan masyarakat saat ini tidak lagi semata-mata membutuhkan telepon
seluler untuk kebutuhan komunikasi saja, masyarakat juga menggunakan sebagai alat untuk berhubungan atau bersosialisasi di dunia maya atau jejaring sosial
seperti Facebook, Twitter, Friendster, Yahoo dan lain sebagainya. Perusahaan Telekomunikasi yang ada sampai saat ini yaitu : Telkom,
Telkomsel, Indosat Satelindo, PT Exelcomindo, Mobile-8, Bakrie, Lippo dan Hutchison CP Telecommunication Hcp3. Diantara perusahaan tersebut bahkan
ada yang menggeluarkan produk kartu prabayar lebih dari satu, baik yang bergerak dalam jaringan General System Mobile GSM maupun Code Division
Multiple Acces CDMA, misalnya Telkomsel mengeluarkan produk Simpati, kartu AS, dan kartu HALO.
Menurut survey beberapa media digital internet, berikut jumlah pelanggan dari sembilan operator seluler yang ada per Agustus 2012 :
1. Telkomsel, dengan produk : kartu HALO, kartu Simpati, kartu AS,
Memiliki jumlah pelanggan sekitar 100 juta pelanggan.
2. Indosat, dengan produk : kartu matrix, mentari, IM3 dan starone
CDMA, Memiliki jumlah pelanggan sekitar 35 juta pelanggan.
3. XL Axiata, dengan produk : kartu Xplore, dan XL prabayar,
Memiliki jumlah pelanggan sekitar 30 juta pelanggan
4. Telkom Flexi, dengan produk : Flexi pascabayar dan prabayar,
Memiliki jumlah pelanggan sekitar 20 juta pelanggan
Universitas Sumatera Utara
5. Three, dengan produk : kartu Three pascabayar dan prabayar,
Memiliki jumlah pelanggan sekitar 15 juta pelanggan
6. Esia, dengan produk mereka : Esia pascabayar dan prabayar,
Memiliki jumlah pelanggan sekitar 14 juta pelanggan
7. Axis, dengan produk : Axis pascabayar dan prabayar
Memiliki jumlah pelanggan sekitar 11 juta pelanggan
8. Smart Fren, dengan produk : kartu smart pascabayar dan prabayar
Memiliki jumlah pelanggan sekitar 6 juta pelanggan
9. Ceria, dengan produk : Ceria pascabayar dan prabayar,
Data belum tersedia. Dari jumlah tersebut tentunya termasuk hitungan berapa kartu yang sudah
tidak aktif atau hangus, dengan perkiraan dikurangi 10 sampai 20, berarti sekitar angka 200 juta pelanggan yang diperebutkan oleh para operator seluler
tersebut. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang menembus angka 259 juta jiwa, berarti masih terbuka peluang dan kemungkinan untuk bertambah besar lagi.
Data terbaru dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia ATSI menunjukkan bahwa jumlah pelanggan seluler di Indonesia per tahun 2012 telah
mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2012 lalu, naik 50 juta pelanggan dibanding tahun 2011. Angka ini mendekati jumlah penduduk
Indonesia yang berjumlah 259 juta penduduk pada Desember 2012. Perkembangan jumlah pelanggan seluler di Indonesia bisa dibilang cukup
fantastis.
Universitas Sumatera Utara
Tentunya ini bukan berarti hampir semua penduduk Indonesia menggunakan handphone, karena sudah pasti banyak di Indonesia yang
menggunakan lebih dari satu handphone. Melihat harga handphone yang semakin murah di Indonesia, dan harga kartu seluler yang murah, ditambah pula dengan
kebiasaan yang terlihat di kebanyakaan masyarakat Indonesia untuk menggunakan satu handphone sebagai handphone utama dan handphone tambahan untuk
keperluan lain. Hal ini tidaklah aneh lagi bagi masyarakat Indonesia. ATSI juga mengatakan dari 240 juta pelanggan seluler yang ada,
pelanggan prabayar mempunyai porsi paling besar yaitu sekitar 95, ini tidak berbeda dengan tahun 2011. Jumlah SMS yang terkirim pada tahun 2012 juga
mencapai 260 miliar SMS dan jumlah transaksi data mencapai 27 ribu terabyte. Pelanggan handphone pun berkembang dengan pesat mencapai 50 juta pelanggan
pada tahun 2012 dengan pertumbuhan lebih dari 100 di banding tahun 2011.
Pada Tabel 1.1
terlihat jumlah pelanggan kartu seluler terus meningkat.
Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan Kartu Seluler di Indonesia Operator
Seluler Tahun 2009
Juta Orang Tahun 2010
Juta Orang Tahun 2011
Juta Orang Tahun 2012
Juta Orang
Telkomsel 72
86 94
102 Indosat
30,5 32
33,5 36
XL-Axiata 26
27,5 28,2
32 Telkom-Flexi
8 12
15,5 20
Three 3,2
7,5 10
15 Esia
7,3 9
11 14
Sumber : www.operatorseluler.com
Berdasarkan data penjualan kartu seluler tersebut, dapat dijelaskan bahwa kartu seluler produk Telkomsel memimpin pangsa pasar kartu seluler di
Indonesia. Hal ini dikarenakan Telkomsel mengutamakan kualitas dalam
Universitas Sumatera Utara
menciptakan produk, harga yang relatif terjangkau dengan daya beli masyarakat, kenyamanan pengguna, inovasi produk, banyaknya jumlah grapari-grapari resmi
Telkomsel di setiap daerah serta usaha pihak Telkomsel untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumennya.
. Komitmen Telkomsel untuk menjadi yang terbaik terbukti melalui prestasi
memborong lima penghargaan di ajang tahunan bergengsi Selular Award ke-10. Keberhasilan dalam memperoleh predikat terbaik setiap tahun berturut-turut
dibuktikan dengan diraihnya gelar Operator of the Year, Best GSM Operator, Best BlackBerry Services, Best Postpaid kartuHalo, dan Best Prepaid
simPATI. Penghargaan Selular Award merupakan apresiasi terhadap pelaku industri telekomunikasi operator dan produsen ponsel atas prestasi dan
performasi mereka sepanjang tahun 2012 yang diselenggarakan oleh GSM Group. Seperti tahun sebelumnya, pada penyelenggaraan ke-10 ini GSM Group
menggunakan dua metode penilaian untuk beberapa kategori penghargaan. Untuk kategori operator, digunakan metode polling via online dan SMS. Dari metode
tersebut didapatkan responden sebanyak 6.547 dengan komposisi 72 dari online
polling dan 28 dari SMS. www.telkomsel.com
Komposisi pelanggan produk Telkomsel pada tahun 2011 disajikan pada
Tabel 1.2 berikut : Tabel. 1.2
Komposisi Pelanggan Produk Telkomsel Tahun 2011 No
Nama Produk Pelanggan Juta
Persentase
1. Kartu Simpati 56.936.236
60,5 2. Kartu As
34.947.709 37,2
3. Kartu Hallo 2.126.504
2,3
Jumlah Pelanggan 94.010.449
100 Sumber : Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Mengacu pada Tabel 1.2, maka dapat diketahui bahwa kartu Simpati Telkomsel merupakan kartu seluler yang mendapatkan pelanggan terbesar yaitu
56,9 juta atau 60,5 persen dari pelanggan Telkomsel. Dengan motto Simpati “My simPATI, My Style” Kartu Simpati dikeluarkan oleh PT. Telkomsel tahun 1997
dan menjadi kartu prabayar pertama di Indonesia bahkan di Asia. Dengan daya jelajah yang bisa menjangkau seluruh wilayah nusantara, tarif yang terjangkau,
pelayanan yang mudah dan mutu prima membuat kartu ini digemari sebagian besar pelanggan kartu seluler.
Persaingan antar operator seluler dalam mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru sangat menguntungkan masyarakat. Para pelanggan bisa
menikmati pesta tarif karena para operator ramai-ramai menurunkan tarif mereka. Perang tarif yang terjadi antara operator seluler yang berakibat menurunkan biaya
telekomunikasi saat ini memang menguntungkan masyarakat, namun kenyataan banyak konsumen yang merasa kualitas dan pelayanan operator belum maksimal.
Pada umumnya di kalangan pelajar dan mahasiswa memanfaatkan perang tarif tersebut untuk mendapatkan harga termurah dengan sering berganti operator.
Oleh karena itu pasar kartu telepon seluler di Indonesia di perkirakan memiliki tingkat perputaran pelanggan bulanan tertinggi di dunia. Pelanggan kartu seluler
di Indonesia begitu mudah untuk berganti nomor telepon ke operator lain. Kartu .perdana seluler kini hanya menjadi calling card yang hanya di gunakan ketika
pulsa masih ada dan bila tidak ada pulsanya, kartu akan di buang kemudian
Universitas Sumatera Utara
beralih ke operator lain. Angka perputaran pelanggan kartu seluler di Indonesia di perkirakan mencapai 20 per bulan.
Peningkatan penjualan kartu seluler tentu juga diikuti oleh tingkat persaingan yang ketat diantara perusahaan telekomunikasi. Setiap perusahaan
telekomunikasi berusaha menjadi yang terbaik. Tingginya tingkat kompetisi menjadikan para perusahaan telekomunikasi bersaing dalam jaringan yang luas,
kualitas jaringan yang handal, kelengkapan fasilitas produk dan inovasi, kenyamanan pelayanan purna jual, dan tarif yang terjangkau. Perusahaan harus
memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, mengapa kebutuhan itu muncul, dan bagaimana cara untuk dapat memenuhi kebutuhan itu dengan baik, sehingga
perusahaan dapat lebih tepat dalam pemenuhan kebutuhan maupun dalam penetapan bentuk komunikasi terhadap konsumen. Hal ini dilakukan untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada, menarik kembali pelanggan yang beralih, dan mendapatkan konsumen baru. Oleh karena itu, perusahaan harus
mampu memahami perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Menurut Mowen dan Minor 2002:6, perilaku konsumen adalah studi
tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang atau jasa, pengalaman serta ide-ide.
Sedangkan keputusan pembelian adalah perilaku yang dilakukan oleh individu sebagai seorang konsumen yang dalam memutuskan pembelian dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya terdapat faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis Kotler dan Keller, 2009:214.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu strategi yang dapat digunakan perusahaan telekomunikasi dalam persaingan usaha dewasa ini lebih banyak terjadi di benak konsumen ,
salah satu dari strategi tersebut adalah positioning. positioning sebagai suatu
strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citra produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan
produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen tentang produk
yang ditawarkan .
Atribut produk merupakan suatu faktor riil yang dapat memotivasi pembelian, bagi seorang konsumen, atribut atau karakteristik yang melekat dalam
produk menjadi bahan pertimbangan dalam keputusan pembelian produk. Penilaian terhadap atribut produk dapat menggambarkan sikap konsumen
terhadap suatu produk sekaligus mencerminkan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk. Atribut produk yang umumnya melekat dalam kartu
telepon seluler adalah seperti, Tarif telepon dan SMSMMS, masih banyak kartu seluler merek lain yang lebih murah dari tarif kartu Simpati. Hal lain yang juga
masih teridentifikasi sebagai masalah dalam atribut produk Simpati. Manfaat produk merupakan unsur utama dalam produk, manfaat produk
yang paling diperhatikan oleh konsumen pada kartu telepon seluler tak terkecuali Simpati adalah kualitas sinyal. Sinyal merupakan suatu hal yang mutlak
dibutuhkan suatu telepon selular untuk melakukan komunikasi dalam bentuk apapun. Tetapi bedasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 12
Universitas Sumatera Utara
orang para pengguna kartu Simpati di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengatakan kualitas sinyal dan luasanya jaringan Simpati belum maksimal.
Tidak semua merek operator seluler digunakan dan diminati oleh para konsumen. Dari beberapa operator seluler yang ada, terdapat operator seluler
penyedia layanan telekomunikasi terlengkap dan terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler yang juga diminati dan digunakan oleh konsumen yaitu operator
seluler dari Indosat. PT. Indosat Tbk menguasai 23,7 pasar kartu seluler yakni Mentari, IM3 dan Matrix. Dan tidak berbeda jauh operator seluler XL-axiata
yang menguasai 20 pasar, Belum lagi ditambah dengan kehadiran operator seluler baru seperti Axis, Three3 dan lain-lain. Produk positioning adalah cara
mempengaruhi keputusan pembelian. Produk positioning yang baik akhirnya akan memberikan efek positif terhadap keputusan pembelian dan peningkatan laba
perusahaan. Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian yang berat bagi seorang marketer. Keberhasilan satu positioning biasanya
berakar pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan bersaing di pasar.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu pangsa pasar potensial yang membeli dan menggunakan kartu seluler
yang beredar di pasar sangat beragam. Hal ini menjadi masalah yang dihadapi oleh mahasiswa, yaitu bagaimana memilih kartu telepon seluler yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Disamping itu, mahasiswa termasuk dalam segmen smart customer yang membutuhkan banyak pertimbangan sebelum
melakukan pembelian produk. Bagi
seorang mahasiswa membeli kartu seluler yang
Universitas Sumatera Utara
terpercaya merupakan suatu hal yang penting guna menunjang aktivitas keseharian mereka yang memiliki tingkat komunikasi yang cukup tinggi. Mahasiswa
membutuhkan kartu seluler yang
dapat memenuhi 5 lima parameter kebutuhan pokok pelanggan, yakni: jaringan yang luas, kualitas jaringan yang handal,
kelengkapan fasilitas produk dan inovasi, kenyamanan pelayanan purna jual, dan tarif yang terjangkau.
. Dalam hal ini mahasiswa akan memperhatikan kartu telepon seluler yang mana yang akan memuaskan kebutuhan mereka. Sehingga produk
positioning kartu
seluler akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Berdasarkan fenomena dan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Produk Positioning Kartu Seluler Simpati Telkomsel Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara’’. 1.2
Perumusan Masalah.
Perumusan masalah berdasarkan latar belakang yang diuraikan di
atas adalah “Apakah produk positioning kartu seluler simpati Telkomsel memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ?”
1.3 Tujuan Penelitian.