Tabel 3.3.3 Rancangan Penelitian
Perlakuan Bahan yang diberikan
Waktu Pemberian
CMC Ekstrak Andaliman
KB -
- -
KP 1
- 0-10 hari kebuntingan
P1 -
2 0-10 hari kebuntingan
P2 -
4 0-10 hari kebuntingan
P3 -
6 0-10 hari kebuntingan
Keterangan : KB: kontrol blank, KP: kontrol pelarut CMC, P1: perlakuan pemberian ekstrak
n-heksan buah andaliman 2, P2 : perlakuan pemberian ekstrak n-heksan buah andaliman 4, P3: perlakuan pemberian ekstrak n-heksan
buah andaliman 6.
3.3.4 Pembuatan Preparat Histologis Limpa Metode Parafin
Pembuatan preparat limpa dilakukan dengan metode parafin dan pewarnaan Chromium Hematoxylin Gomori Suntoro, 1983. Mencit Mus
musculus L. didislokasi dan dibedah, diambil organ limpa, ditimbang dan dicuci dengan larutan NaCl 0,9 kemudian difiksasi selama seminggu dengan larutan
Bouin. Setelah difiksasi, limpa dicuci dengan alkohol 70 dengan cara dishaker sampai benar-benar jernih dan direndam dengan alkohol 70 selama 1 malam.
Kemudian dilakuan dehidrasi dengan merendam organ limpa dan dishaker dengan menggunakan alkohol bertingkat, yaitu dari alkohol 70, 80, 96 dan
100 absolut selama 1 jam pada masing-masing konsentrasi. Setelah itu organ limpa direndam di dalam xylol selama 1 malam. Organ limpa yang telah direndam
diambil dan direndam dalam xylol lagi selama 1 jam pada suhu kamar, lalu dipindahkan lagi ke dalam xylol yang baru selama 1 jam. Setelah itu organ limpa
direndam ke dalam parafin murni I, II dan III masing-masing selama 1 jam. Setelah melewati tahap tersebut barulah memasuki tahap embedding atau
penanaman organ ke dalam parafin. Parafin baru yang telah cair dituang ke dalam kotak yang telah disediakan, kemudian limpa ditanam dalam kotak yang telah
berisi parafin dan diatur posisinya dan diberi label. Dibiarkan sampai dingin sehingga membentuk blok parafin. Kemudian blok tersebut dirapikan dan
dilakukan penempelan blok-blok parafin pada holder yang terbuat dari kayu berukuran 3x3x3 cm yang berbentuk balok. Setelah itu dilakukan pemotongan
atau cutting dengan memotong blok-blok parafin yang telah diholder pada
Universitas Sumatera Utara
mikrotom sehingga membentuk pita-pita parafin dengan ukuran ketebalan 6 µm. Kemudian dilakukan penempelan, yaitu dengan mengambil beberapa pita parafin,
kemudian diletakkan pada object glass, dan dicelupkan pada air dingin dan kemudian air hangat. Lalu diletakkan di atas hotplate beberapa detik untuk
melekatkan pita parafin pada object glass dan membersihkan sebagian parafin yang melekat pada organ. Kemudian object glass dicelupkan pada xylol sampai
parafin habis kira-kira selama 5 menit. Lalu ke dalam alkohol bertingkat dengan konsentrasi menurun, yaitu dari alkohol absolut, 96, 80, 70, 60, 50,
40, 30 kemudian ke dalam aquadest. Dimana masing-masing konsentrasi dicelupkan ± 3-5 detik.
Pewarnaan, dilakukan dengan cara memasukkan objek ke dalam larutan potassium permanganate selama 4 menit. Lalu dimasukkan ke dalam larutan
bisulfate sampai irisan jaringan tidak bewarna. Kemudian dicuci di air mengalir selama 2 menit. Lalu objek dimasukkan ke dalam chromium hematoxylin sampai
granula terpulas dilihat dengan mikroskop dan dicuci dengan air mengalir hingga berwarna biru muda. Kemudian objek dimasukkan ke dalam pewarna
phloxine b selama 5 menit. Lalu dicelup ke dalam aquades dan dimasukkan ke dalam PTA Phosphotungstic Acid selama 2 menit. Lalu dicuci kembali dengan
air mengalir selama 5 menit. Difrensiasi dengan alkohol 95 sampai warna terlihat kontras. Kemudian dehidrasi di dalam alkohol absolute dan dijernihkan di
dalam xylol. Kemudian dilakukan Mounting dengan menutup preparat dengan canada balsam. Diusahakan supaya tidak terdapat gelembung udara. Diberi label
lalu diamati di bawah mikroskop.
3.4 Parameter Pengamatan 3.4.1 Pengamatan Morfologi Limpa