dari paparan benda asing. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan pemberian ekstrak n-heksan buah andaliman mempengaruhi berat organ limpa mencit.
Kemungkinan karena adanya kandungan minyak atsiri yang terdapat di dalam buah andaliman mempengaruhi organ limpa sehingga limpa menghasilkan
kompleks imun yang berlebihan yang mempengaruhi berat organ limpa tersebut. Kandungan minyak atsiri yang dibawa oleh eritrosit menuju limpa disaring oleh
limpa dan terdeposit di dalamnya. Terdepositnya eritrosit tentu mempengaruhi berat dari limpa tersebut. Dapat diambil kesimpulan bahwa kandungan dari
ekstrak n-heksan buah andaliman berpengaruh terhadap berat organ limpa mus musculus L. akan tetapi, berat awal induk tentu juga dapat mempengaruhi berat
organ limpa. Kemungkinan hal inilah yang menyebabkan organ limpa kelompok kontrol blank yang tidak diberi perlakuan apapun memiliki bobot yang lebih berat
daripada organ limpa perlakuan ekstrak n-heksan buah andaliman 2. Menurut Darlina dkk. 2012, berat limpa meningkat dan ukuran yang
membesar disebabkan oleh pembentukan kompleks imun sebagai akibat dari produksi IgM yang berlebihan serta terdepositnya eritrosit dalam limpa. Hal ini
bertolak belakang dengan penelitian yang telah dilakukan Iskandar dkk. 2006 bahwa, organ limpa mencit yang terinfeksi memiliki bobot yang lebih ringan
dibandingkan dengan organ limpa mencit normal. Walaupun rata-rata berat organ limpa mencit mengalami peningkatan,
hasil uji analisis statistik terhadap berat organ limpa mencit menunjukkan bahwa kelompok pemberian ekstrak n-heksan buah andaliman tidak berbeda nyata
P0,05 dengan kontrol baik itu kontrol blank maupun kontrol pelarut.
4.2 Warna Organ Limpa Mencit Mus musculus L.
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi limpa, semakin tinggi konsentrasi ekstrak n-heksan buah andaliman yang diberikan maka semakin banyak pula
ditemukan perubahan warna limpa di setiap ulangan. Organ limpa mencit kontrol yang tidak diberi perlakuan apapun berwarna merah kecoklatan, sedangkan organ
Universitas Sumatera Utara
limpa abnormal mencit yang diberi perlakuan berwarna merah kehitaman. Persentase perubahan warna limpa mencit dapat dilihat pada Tabel 4.2.1 berikut.
Tabel 4.2.1 Persentase perubahan warna limpa
Perlakuan Persentase jumlah organ limpa berwarna normal
dan abnormal
Normal Abnormal
KB 100
- KP
83,3 16,6
P1 66,6
33,3 P2
50 50
P3 16,6
83,3
Keterangan: Normal berwarna merah kecoklatan, Abnormal berwarna merah
kehitaman.
Perubahan warna yang terjadi pada organ limpa mencit yang diberi perlakuan diduga disebabkan oleh kandungan minyak atsiri yang terkandung di
dalam ekstrak n-heksan buah andaliman tersebut. Senyawa yang dikandung buah andaliman tersebut dibawa bersama eritrosit menuju limpa dan disaring oleh
organ limpa sehingga menyebabkan penumpukan eritrosit dan menyebabkan organ limpa berwarna lebih gelap. Selain itu, perbedaan konsentrasi ekstrak yang
diberikan juga dapat berpengaruh terhadap kondisi morfologi limpa mencit. Adapun perubahan warna organ limpa dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.2.1 Morfologi limpa mencit. A. Limpa normal berwarna merah kecoklatan; B. Limpa mencit yang diberi perlakuan berwarna merah
kehitaman. A
B
Universitas Sumatera Utara
Menurut Darlina dkk. 2012, terdepositnya pigmen dan eritrosit dalam limpa juga dapat menyebabkan perubahan warna organ limpa menjadi lebih gelap.
Menurut Miftakhurrohmah dan Sinta 2009, komponen minyak dari buah andaliman yang dikering anginkan mengandung banyak senyawa alkaloid dan
terpenoid dengan komposisi terbanyak adalah geranil asetat sebanyak 33,44. Menurut Iskandar dkk. 2006, organ limpa mencit yang terinfeksi memiliki warna
yang berbeda dibandingkan organ limpa mencit normal karena organ limpa yang terinfeksi zat asing terdapat banyak sel-sel limfosit yang rusak dan mengalami
degenerasi, sedangkan menurut Astusti dkk. 2006, jika intensitas paparan suatu zat terhadap suatu organ ditingkatkan maka akan menimbulkan perubahan
morfologi dan fungsi, perubahan tersebut umumnya bersifat reversible.
4.3 Jumlah Giant cell Organ Limpa Mencit