3. Pendekatan Studi Kasus Case Study Aproach, Pendekatan kasus dilakukan
dengan cara melakukan telah terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan mengenai kejahatan
Iconoclast yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.
40
1.8.3 Sifat Penelitian
Sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif normatif. Penelitian deskriptif normatif ini memaparkan mengenai aspek-aspek
yang diteliti yakni bagaimana hukum internasional mengatur mengenai perlindungan benda budaya terhadap tindakan iconoclast dalam perspektif HAM
dan Hukum Humaniter serta upaya hukum yang dapat dilakukan terhadap kasus- kasus iconoclast yang menghancurkan banyak situs-situs bersejarah serta benda-
benda arkeologis dalam perspektif hukum pidana internasional.
1.8.4 Sumber Bahan Hukum
Penelitian ini merupakan penelitian normatif sehingga data-data yang digunakan sebagai sumber data adalah bahan-bahan hukum primer bahan-bahan
hukum yang bersifat mengikat, bahan hukum sekunder bahan hukum yang memberikan penjelasan tentang bahan hukum primer dan bahan hukum tersier
bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder.
41
Bahan-bahan hukum tersebut terdiri dari: 1.
Bahan-bahan hukum primer didapatkan dari peraturan-peraturan deklarasi, konvensi-konvensi internasional. Pengaturan mengenai HAM yang dikaji
meliputi: Universal Declaration of Human Rights UDHR, International
40
Peter Mahmud Marzuki, 2008, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, h. 93
41
Soerjono Soekanto Sri Mamudji, Op.Cit,. h.13
Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights ICESCR, Universal
Declaration on Cultural Diversity UDCD, Declaration on the Elimination
of All Forms of Intolerance and of Discrimination Based on Religion or Belief
DEDR, serta International Covenant on Civil and Political Rights ICCPR. Adapun pangaturan mengenai HHI dalam peraturan hukum
internasional yang dikaji meliputi: Convention IV Respecting the Laws and Customs of War on Land
1907, Convention IV Relative to Civilian Persons in Time of War
1949, Convention for the Protection of Cultural Property in the Event of Armed Conflict
1954, Protocols Additional to the Geneva Convention of 12 August 1949
1977, Rekomendasi pada Meeting of the Intergovernmental Group of Experts for the Protection of War Victims
Geneva 1995, UNESCO Declaration Concerning The Intentional
Destruction of Cultural Heritage 2003.
2. Bahan hukum sekunder, yaitu berupa bahan pustaka yang memberikan
penjelasan mengenai bahan hukum primer.
42
Antara lain yang diperoleh dari hasil penelitian, pendapat pakar hukum, karya tulis hukum yang termuat
dalam media massa, buku-buku hukum text book, serta jurnal-jurnal hukum mengenai perlindungan benda-benda budaya pada masa konflik bersenjata.
3. Bahan hukum tersier yang menunjang penelitian ini seperti kamus hukum dan
ensiklopedia, dan sumber-sumber lainnya yang terkait dengan penelitian guna memperluas wawasan memperkaya sudut pandang didalam melakukan
penelitian.
42
Ibid, h.29