Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis

24

BAB II TINJAUAN UMUM BENDA BUDAYA WARISAN DUNIA,

ICONOCLAST, DAN KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN

2.1 Tinjauan Umum Kebudayaan dan Benda Budaya Warisan Dunia

2.1.1 Definisi Budaya dan Wujud Kebudayaan

Kebudayaan mempunyai definisi yang sangat luas dan begitu kompleks. E.B. Tylor mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan aktivitas manusia, termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan kebiasaan- kebiasaan lain. 45 Definisi lain dikemukakan oleh Marvin Harris, yang menjabarkan kebudayaan sebagai seluruh aspek kehidupan manusia dalam masyarakat, yang diperoleh dengan cara belajar, termasuk pikiran dan tingkah laku. 46 Kata budaya berasal dari kata buddhayah sebagai bentuk jamak dari buddhi Sanskerta yang berarti akal. Dalam Bahasa Inggris, kebudayaan lebih diartikan sebagai culture, yang berasal dari kata cultura Bahasa Latin colo, colere :, yang berarti bercocok tanam. 47 Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan sedikitnya mempunyai tiga wujud, yaitu: 48 1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. Wujud ini merupakan wujud ide 45 E.B. Tylor dalam Nyoman Kutha Ratna, 2005, Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta . Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h.5 46 Harris, Marvin, 1999, Theories of Culture in Postmodern Times. Altamira Press, New York, h.19 47 Koentjaraningrat,1974, Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan, cet. 7, PT.Gramedia, Jakarta, h. 80 48 Ibid,.h.16-18 dari kebudayaan yang bersifat abstrak, yang bentuknya berada dalam pemikiran, suatu adat istiadat. Berperan sebagai tata kelakuan yang mengatur, mengendali, memberi arah kepada kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat. 2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia ke masyarakat. Wujud ini sering disebut sebagai sistem sosial, mengendalikan tata kelakuan hidup yang memiliki pola dari masyarakat itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi berdasar adat istiadat serta bersifat kongkrit. 3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud ini disebut kebudayaan fisik yang diaplikasikan dalam seluruh aktivitas fisik, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat. Wujud ini yang bersifat paling kongkrit, karena dapat disentuh dan dilihat bentuknya. Wujud-wujud kebudayaan ini hidup dan berkembang di masyarakat sebagai sebuah warisan budaya Cultural Heritage yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi maupun warisan benda berwujud yang masih dapat dilihat keberadaannya hingga saat ini. Identitas masyarakat pribadi dan komunitas terbentuk melalui benda-benda budaya yang bersifat nyata dan budaya yang bersifat tak-benda, serta pembentukan identitas yang kuat tampaknya akan menjadi hal fundamental yang baik. Tapi heritage juga terkait dengan identitas dan wilayah. 49 Cultural Heritage dapat menjadi potensi untuk mengembangkan interaksi antar masyarakat dunia serta membina hubungan yang baik dengan dasar 49 Helaine Silverman dan D. Fairchild Ruggles,Op.Cit., h.3