Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

perlindungan benda-benda budaya baik dalam situasi damai maupun dalam konflik bersenjata. 3. Bagi Arkeolog, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai dukungan hukum internasional dalam upaya perlindungan benda- benda budaya bernilai sejarah yang ada di Indonesia agar tidak terjadi kejadian serupa serta membantu para arkeolog dalam menelaah dasar hukum yang dapat digunakan apabila di kemudian hari ditemukan kejadian semacam ini.

1.7 Kerangka Teori

Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat besar adalah teori. Menurut Neumen, seperti yang dikutip oleh Sugiono, teori adalah seperangkat konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. 27 Dalam membahas permasalahan yang ada, penelitian ini menggunakan Teori Relativisme Budaya dan Teori Prinsip Pembedaan.

1.7.1 Teori Relativisme Budaya Cultural Relativist Theory

Relativisme secara umum dapat didefinisikan sebagai penolakan terhadap bentuk kebenaran universal tertentu. Relativisme dapat dibahas dalam berbagai bidang. Kesamaan yang dimiliki oleh semua bentuk atau sub-bentuk relativisme adalah keyakinan bahwa sesuatu bersifat relatif terhadap prinsip tertentu dan 27 Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kwalitatif Dan R D , Cv. Alfa Beta, Bandung, h.52 penolakan bahwa prinsip itu mutlak benar atau paling sahih. 28 Perkembangan budaya tidak sama dari setiap wilayah di belahan bumi. Ada batas relatif antara budaya yang satu dengan yang lain. Lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan perilaku manusia adalah sebuah sistem yang membentuk budaya seseorang atau sekelompok orang. 29 Sehingga perbedaan yang terbentuk diantara budaya-budaya yang ada terjadi akibat adanya bentuk perbedaan secara relatif antara budaya yang satu dengan yang lainnya, tergantung pada kondisi lingkungan sosial, perilaku dari manusia, dan kondisi lingkungan fisiknya. Teori relativisme budaya cultural relativist theory memandang teori hak- hak kodrati dan penekanannya pada universalitas sebagai suatu pemaksaan atas suatu budaya terhadap budaya yang lain yang diberi nama imperalisme budaya cultural imperalism. 30 Menurut para penganut teori relativisme budaya, tidak ada suatu hak yang bersifat universal. Mereka merasa bahwa teori hak-hak kodrati mengabaikan dasar sosial dari identitas yang dimiliki oleh individu sebagai manusia. Manusia merupakan produk dari beberapa lingkungan sosial dan budaya serta tradisi-tradisi budaya dan peradaban yang berbeda yang memuat cara-cara yang berbeda. Oleh karena itu, hak-hak yang dimiliki oleh seluruh manusia setiap saat dan di semua tempat merupakan hak-hak yang menjadikan manusia terlepas secara sosial desocialized dan budaya deculturized. 31 Relativisme budaya memandang bahwa tidak ada budaya yang lebih baik dari budaya lainya, 28 Mohammad A. Shomali, 2005, Relativisme Etika, Serambi, Jakarta, h.31 29 Koentjara Ningrat, 1974, Kebudayaan, Mentalitet, dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta. h.56 30 Todung Mulya Lubis,1993, In Search of Human Rights Legal-Political Dilemmas of Indonesia’s New Order, 1966-1990, Gramedia, Jakarta, h.19 31 Ibid