Pengertian Benda Budaya dalam Perjanjian Internasional
a. benda bergerak atau tidak bergerak yang bernilai sangat penting bagi
warisan budaya setiap orang, seperti monumen arsitektur, seni atau sejarah, baik yang bersifat keagamaan atau sekuler; situs arkeologi;
kelompok bangunan yang, secara keseluruhan, bersifat penting bagi sejarah atau seni; karya seni; manuskrip, buku dan benda-benda lain
yang bernilai seni, sejarah atau kepentingan arkeologis; serta koleksi ilmiah dan koleksi penting dari buku atau arsip atau reproduksi dari
properti yang didefinisikan di atas
b. bangunan dengan tujuan utama dan efektifitasnya adalah untuk
melestarikan atau memamerkan properti budaya bergerak seperti yang didefinisikan dalam sub-ayat a seperti museum, perpustakaan besar
dan deposit arsip, dan perlindungan juga dimaksudkan untuk tempat- tempat yang menaunginya, dalam hal terjadi konflik bersenjata, properti
budaya bergerak yang didefinisikan dalam sub ayat a
c. pusat-pusatsentra yang mengandung sejumlah besar properti budaya
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dikenal sebagai sentra-sentra mengandung monumen centers containing monuments.
Terjemahan Penulis
Convention on the Means of Prohibiting and Preventing the Illicit Import, Export, and Transfer of Ownership of Cultural Property
yang dikeluarkan 1970 juga memberikan definisi tentang bendaproperti budaya. Definisi properti budaya
dalam Konvensi ini diuraikan secara rinci dalam Pasal 1 yang berbunyi: Untuk tujuan Konvensi ini, istilah kekayaan budaya berarti properti
yang, dalam khasanah agama atau sekuler, yang secara khusus ditunjuk oleh masing-masing Negara untuk dijadikan sebagai benda bernilai penting bagi
arkeologi, prasejarah, sejarah, sastra, seni atau ilmu pengetahuan dan yang milik kategori berikut:
a Koleksi dan spesimen fauna dan flora langka, mineral dan anatomi,
dan obyek paleontologi; b
Properti sejarah, termasuk sejarah ilmu pengetahuan, teknologi, militer, dan sejarah sosial, mengenai sejarah perjalanan hidup
pemimpin bangsa, pemikir, peneliti, dan seniman dan juga yang terkait pada kepentingan event nasional;
c Produk penggalian arkeologi termasuk penemuan yang bersifat
umum dan rahasia atau dari penemuan arkeologi; d
Bagian dari monumen bersejarah atau artistik atau situs arkeologis yang telah patah;
e Benda antik yang berusia lebih dari seratus tahun seperti artefak,
koin, atau stempel; f
Obyek yang terkait kepentingan etnologi entitas etnik; g
Properti yang memiliki nilai seni, seperti:
i. Gambar, lukisan, dan gambar yang dibuat seluruhnya dengan
tangan dalam berbagai metode dan berbagai material tidak termasuk desain industri dan benda pabrik yang dihias dengan
tangan;
ii. Karya asli seni patung dan pahatan di bahan apapun;
iii. Ukiran asli, cetakan, dan litograf tulisan-tulisan;
iv. Kumpulan seni asli assemblages sejenis mozaik dan montage
komposisi benda berbentuk gambar di bahan apapun; h
Manuskrip langka dan incunabula buku-buku cetakan awal ditahun 1500-an, buku-buku lama, dokumen dan publikasi minat khusus
sejarah, seni, ilmu pengetahuan, sastra, dll secara tunggal atau koleksi;
i Prangkobenda pos, pendapatan dan sejenis perangko, tunggal atau
koleksi;
j
Benda-benda furnitur yang berusia lebih dari seratus tahun dan alat musik tua
.
Terjemahan Penulis Selain definisi dari benda budaya tersebut, dalam Pasal 4 Konvensi 1970
juga membatasi kategori dari benda yang dilindungi. Negara anggota yang pada Konvensi ini mengakui bahwa untuk
tujuan Konvensi Properti yang termasuk kategori berikut merupakan bagian dari warisan budaya masing-masing Negara:
a Benda budaya yang diciptakan oleh kecerdasan individu atau kolektif
warga negara dari Negara yang bersangkutan, dan benda budaya yang penting bagi Negara yang bersangkutan yang diciptakan dalam
wilayah Negara, atau yang diciptakan oleh warga negara asing atau orang tanpa kewarganegaraan penduduk dalam wilayah tersebut;
b Benda budaya yang ditemukan didalam teritori negara tersebut;
c Benda budaya yang dikuasai untuk kepentingan misi penelitian
arkeologi, etnologis atau ilmu alam, dengan persetujuan dari pihak yang berwenang dari negara asal harta tersebut;
d Benda budaya yang telah menjadi subyek dari pertukaran bebas dalam
kesepakatan; e
Kekayaan budaya yang diterima sebagai hadiah atau dibeli secara legal dengan persetujuan dari pihak yang berwenang dari negara asal
harta tersebut Terjemahan Penulis
Dalam World Heritage Convention 1972 Konvensi Warisan Dunia Tahun 1972 tentang Perlindungan atas Kekayaan Budaya dan Kekayaan Alam Dunia,
mengenalkan konsep “World Cultural Heritage” sebagai bagian dari kekayaan
warisan dunia.
53
Konvensi ini merupakan instrumen hukum internasional yang mengenalkan konsep modern tentang kekayaan budaya dunia. Pengertian world
heritage dalam Konvensi ini menekankan pada kekayaan budaya seluruh umat
manusia world heritage of mankind as a whole, kekayaan seluruh bangsa dunia heritage of all the nations of the world
, dan kekayaan budaya tersebut „unik dan tak tergantikan‟ this unique and irreplaceable property yang dimiliki tidak
hanya oleh orang-orang tertentu.
54
Definisi tentang “Cultural Heritage” yang merujuk pada Cultural Property
dinyatakan dalam Pasal 1 World Heritage Convention 1972 merujuk pada benda-benda objek-objek yang tampak secara fisik misalnya seperti: a.
Monumen karya arsitektur, karya patung monumental dan lukisan, elemen atau
struktur yang bersifat arkeologis, prasasti, gua tempat tinggal dan kombinasi fitur, yang memiliki nilai universal yang luar biasa dari sudut pandang sejarah, seni atau
ilmu; b. Kelompok bangunan kelompok bangunan yang terpisah atau
terhubung karena arsitektur mereka, homogenitas atau tempat mereka dalam lanskap, yang memiliki nilai universal yang luar biasa dari sudut pandang sejarah,
seni atau ilmu; dan c. Situs karya manusia atau karya gabungan alam dan
manusia, dan wilayah geografis termasuk situs arkeologis yang memiliki nilai universal yang luar biasa dari sejarah, estetika, ethnologi atau sudut pandang
antropologi.
53
Dalam pembukaan World Heritage Convention 1972, dinyatakan bahwa bagian dari warisan budaya atau alam yang luar biasa menarik dan karena itu perlu dipertahankan sebagai
bagian dari warisan duni a umat manusia secara keseluruhan; “Considering that parts of the
cultural or natural heritage are of outstanding interest and therefore need to be preserved as part of the world heritage of mankind as a whole”
54
„To whatever people it may belong’. Seventeenth Session of the General Conference of UNESCO
, Paris 1972