Penyusunan Anggaran Proses Penyusunan Anggaran Macam-macam Anggaran

2.2. Kajian Teori

2.2.1. Anggaran

Menurut Hansen dan Mowen 2004: 355, “Anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan yang yang mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya”. Menurut Supriyono 2000: 40, “Anggaran adalah suatu rencana terinci yang di susun secara sistematis dan dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif biasanya dalam satuan uang”. Menurut M. Nafarin 2000: 9, “Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan. Anggaran budget merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”. Menurut M. Munandar 2000: 3, dimaksudkan dengan business budget atau budget Anggaran ialah “Suatu rencana yang disusun secara matematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu periode tertentu yang akan datang”.

2.2.1.1 Penyusunan Anggaran

Sebelum menyusun anggaran, organisasi harus terlebih dahulu mengembangkan rencana strategis, rencana strategi mengidentifikasikan strategi aktifitas dan operasi masa depan dengan jangka waktu tertentu, organisasi dapat menerjemahkan keseluruhan strategi kedalam tujuan jangka pendek, tujuan-tujuan tersebut menjadi dasar penyusunan anggaran. Pengoptimalan kegunaan anggaran, penyusunan anggaran memperhatikan tujuan penyusunan anggaran itu sendiri. Adapun tujuan penyusunan anggaran Nafarin, 2004: 12 adalah : 1. Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan penggunaan dana. 2. Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan. 3. Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan. 4. Untuk merasionalkan sumber penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. 5. Untuk menyempurnakan rencana yang telah di susun agar terlihat lebih jelas dan nyata. 6. Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.

2.2.1.2. Proses Penyusunan Anggaran

Dalam penusunan anggaran, perusahaan harus memperhatikan proses penyusunan. Adapun proses penyusunan anggaran Robert N Anthony dan Vijay Govindarajan, 2003: 9, sebagai berikut : 1. Departemen anggaran mengerluarkan bentuk dan prosedur untuk persiapan anggaran dan mengkoordinasikan dan mengeluarkan perkiraan dasar ke seluruh perusahaan yang akan menjadi dasar bagi anggaran. 2. Petugas anggaran mengembangkan garis pedoman dan manajemen senior menyetujuinya. 3. Menggunakan garis pedoman. Tanggungjawab manajer, dibantu dengan staf mereka mengembangkan permintaan anggaran. 4. Negoisasi atau pembahasan anggaran yang diajukan dengan atasan. 5. Pemeriksaan dan persetujuan.

2.2.1.3. Macam-macam Anggaran

Menurut M. Nafarin 2000: 17, anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandangan berikut ini : 1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas yang berbeda. b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. 2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari: a. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. b. Anggaran kontinue, yaitu anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat. 3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. b. Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. 4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran operasional, yaitu anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. b. Anggaran keuangan, yaitu anggaran untuk menyusun anggaran neraca.

2.2.1.4 Manfaat Anggaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial (Survey Pada Dinas - Dinas Di Kabupaten Bandung)

0 12 82

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 0 8

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 1 17

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Sigma Steel Bandung.

7 16 18

Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban dan Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Survei pada Perusahaan Manufaktur di Karawang, Jawa Barat).

2 10 17

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1 2 21

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH.

1 2 12

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TUBAN

1 8 24