Pusat Pertanggungjawaban Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban

center dan menentukan penganggungjawab dari pusat pertanggungjawaban. 2. Perusahaan sudah menggunakan budget sebagai alat pengukur pelaksana. 3. Biaya bisa dipisahkan antara yang bisa dikendalikan controllable oleh pusat pertanggungjawaban dan yang tidak bisa dikendalikan uncontrollable.

2.2.2.3. Pusat Pertanggungjawaban

Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab, suatu pusat pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran. Masukan suatu pusat pertanggungjawaban yang diukur dalam satuan uang disebut dengan biaya, sedangkan keluaran suatu pusat pertanggungjawaban yang dinyatakan dalam satuan uang disebut dengan pendapatan. Pusat pertanggungjawaban dapat digambarkan seperti dibawah ini : Masukan Pusat pertanggungjawaban Keluaran Masukan x harga = biaya Keluaran x harga = pendapatan Gambar 1 : Diagram Pusat Pertanggungjawaban Sumber : Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen, Konsep Manfaat dan rekayasa, Edisi ketiga. Proses Kerja

2.2.2.4. Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban

Pusat-pusat pertanggungjawaban responsibility center individu berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja dari manajer segmen. Kinerja manajer dalam kerangka kerja akuntansi pertanggungjawaban disamakan dengan kemampuan mereka untuk mengelola faktor-faktor operasional tertentu yang dapat dikendalikan. Sistem tersebut tidak mampu mengukur dan mengevaluasi kinerja secara total, yang selain itu akan memasukkan faktor-faktor seperti pengendalian mutu, tingkat moral bawahan, dan kualitas kepemimpinan. Faktor-faktor tersebut harus diukur dan dievaluasi dengan cara lain Arfan Ikhsan dan Muhammad Iskak, 2005: 142. Menurut Arfan Ikhsan dan Muhammad Iskak 2005: 142, pusat pertanggungjawaban dikelompokkan ke dalam empat kategori yang masing-masing mencerminkan rentang dan diskresi atas pendapatan atau biaya serta lingkup pengendalian dari manajer yang bertanggungjawab. Pusat pertanggungjawaban tersebut dapat berupa pusat biaya cost center, pusat pendapatan revenue center, pusat laba profit center, dan pusat investasi invesment center. Jumlah dan jenisnya akan bergantung pada ukuran perusahaannya, struktur organisasinya, preferensi manajemen puncak, serta kepemimpinannya. 1. Pusat Biaya cost center Menurut Arfan Ikhsan dan Muhammad Iskak 2005:143, pusat biaya merupakan bidang tanggung jawab yang menghasilkan suatu produk atau memberikan suatu jasa. Manajer yang bertanggungjawab atas pusat biaya memiliki diskresi dan kendali hanya atas penggunaan sumber daya fisik dan manusia yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Mereka tidak memakai kendali atas pendapatan, karena fungsi pemasaran bukanlah tanggungjawabnya. Selama proses perencanaan, para manajer pusat biaya diberikan kuota produksi dan dapat berpartisipasi dalam menetapkan tujuan biaya yang realistis dan adil untuk tingkat output yang diantisipasi. Hasil kinerja dilaporkan secara periodik kepada manajer dalam bentuk laporan yang membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan biaya yang dianggarkan. Laporan- laporan ini mengarahkan perhatian kepada bidang-bidang masalah yang sebaiknya diinvestasikan. Frekuensi dari umpan balik bergantung pada sensivitas dan materialitas dari faktor-faktor operasional yang berada di bawah kendalinya. Pusat-pusat biaya merupakan bentuk pusat pertanggungjawaban yang digunakan secara luas. Di perusahaan manufaktur, baik departemen produksi maupun departemen jasa merupakan contoh-contoh yang umum adalah departemen pengiriman, departemen penerimaan, departemen kredit, dan departemen pelayanan pelanggan Arfan Ikhsan dan Muhammad Iskak, 2005: 143. 2. Pusat Pendapatan revenue center Jika tanggung jawab utama dari seorang manajer adalah penghasilan pendapatan, maka segmennya sebaiknya diperlukan sebagai pusat pendapatan. Contoh dari pusat pendapatan meliputi departemen pemasaran dan pusat distribusi Arfan Ikhsan dan Muhammad Iskak, 2005: 143. Manajer dipusat pendapatan tidak mempunyai diskresi maupun pengendalian terhadap investasi pada aktiva atau biaya dari barang atau jasa yang akan dijual. Mereka hanya memiliki kendali terhadap biaya pemasaran langsung dan kinerja mereka akan diukur dalam hal kemampuan mereka untuk mencapai target penjualan yang telah ditentukan sebelumnya dalam batasa beban tertentu. Untuk memperoleh manfaat motivasional dan pengendalian yang efektif, manajer pusat pendapatan sebaiknya berpartisipasi dalam proses penentuan tujuan dan menerima umpan balik yang tepat waktu atas hasil kinerja mereka Arfan Ikhsan dan Muhammad Iskak, 2005: 143. 3. Pusat Laba profit center Pusat laba adalah segmen dimana manajer memiliki kendali baik atas pendapatan maupun atas biaya, manajer dievaluasi berdasarkan efisiensi mereka dalam menghasilkan pendapatan dan mengendalikan biaya, diskresi yang mereka miliki terhadap biaya meliputi beban produksi dari produk atau jasa. Tanggung jawab mereka adalah lebih luas dibandingkan dengan tanggung jawab dari pusat biaya atau pusat pendapatan karena mereka bertanggungjawab baik atas fungsi distribusi maupun manufaktur. Contoh umum dari pusat laba adalah divisi korporat yang memproduksi dan menjual produknya Arfan Ikhsan dan Muhammad Iskak, 2005: 144. Kinerja dari manajer pusat lebih dievaluasi berdasarkan target laba yang direncanakan seperti tingkat pengembalian minimum yang diharapkan dan tingkat halangan untuk laba residual, untuk meminimalkan tindakan disfungsional yang disebabkan oleh orientasi pada jangka pendek yang kaku, manajer pusat laba sebaiknya juga diharapkan memelihara dan atau memperbaiki modal dari bawahan mereka, memelihara bangunan dan fasilitas produksi, dan memberikan kontribusi terhadap kepemimpinan produk dan keanggotaan korporat. Untuk meningkatkan keprihatinan produk manajer terhadap aspek-aspek ini, maka sistem penghargaan dari evaluasi kinerja sebaiknya juga memasukkan ukuran-ukuran untuk mengevaluasi kinerja mereka dalam hal aspek jangka panjang dan tingkat keberhasilan alokasi penghargaan produk Arfan Ikhsan dan Muhammad Iskak, 2005: 144. 4. Pusat Investasi invesment center Manajer pusat investasi bertanggungjawab terhadap investasi dalam aktiva serta pengendalian atas pendapatan dan biaya, mereka bertanggungjawab untuk mencapai margin kontribusi dan target laba tertentu serta efisiensi dalam penggunaan aktiva Arfan Ikhsan dan Muhammad Iskak, 2005: 144. Mereka diharapkan untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara laba yang dicapai dan investasi dalam sumber daya yang digunakan, kinerja yang digunakan dalam mengukur kinerja mereka dan menentukan penghargaan mereka meliputi tingkat pengembalian atas aktiva return on assets – ROA, rasio perputaran, dan laba residual. Karena mereka bertanggungjawab terhadap setiap aspek dari operasi manajer pusat investasi ini dievaluasi dengan cara yang sama seperti eksekutif puncak Arfan Ikhsan dan Muhammad Iskak, 2005: 144.

2.2.3. Kinerja Manajerial

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial (Survey Pada Dinas - Dinas Di Kabupaten Bandung)

0 12 82

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 0 8

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 1 17

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Sigma Steel Bandung.

7 16 18

Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban dan Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Survei pada Perusahaan Manufaktur di Karawang, Jawa Barat).

2 10 17

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1 2 21

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH.

1 2 12

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TUBAN

1 8 24