Pengukuran Variabel Definisi Operasional

2. Akuntansi Pertanggungjawaban X 2 Akuntansi pertanggungjawaban responsibility accounting merupakan sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. b. Dependent Variabel Variabel Terikat, yaitu Kinerja manajerialY Kinerja manajerial merupakan kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial, seperti : perencanaan, superfisi, pengaturan staf, negoisasi, dan representasi.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang mengambil data dari kepala bagian, kepala sub bagian, kepala seksi sampai kepala dinas pada Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban. Responden harus mengisi jawaban yang dianggap paling tepat dengan menggunakan skala pengukuran yaitu skala interval, yang merupakan skala yang mengurutkan objek berdasarkan suatu atribut dengan jarak yang sama. Pada pengukuran interval memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek Nazir, 2003: 131. Teknik pengukuran variabel yang digunakan adalah Semantic Differential Scale yaitu skala yang digunakan untuk mengukur pengertian suatu konsep atau objek dalam suatu skala bipolar dengan tujuh buah titik Nazir, 2003: 344. Skala bipolar adalah skala yang berlawanan dengan tujuh tingkatan yang ditempatkan antara lain sebagai berikut : Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 sangat setuju Sangat tidak benar 1 2 3 4 5 6 7 sangat benar Sangat tidak sering 1 2 3 4 5 6 7 sangat sering Setiap jawaban merupakan nilai atau opini atau persepsi. Definisi di atas adalah pengembangan dari penelitian bahwa jawaban 1 berarti sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan, jawaban antara angka 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan, jawaban 4 merupakan nilai tengah antara sangat setuju dan sangat tidak setuju dari pernyataan yang diberikan, jawaban antara angka 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan, dan jawaban 7 berarti sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan. Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel penelitian ini adalah : 1 Partisipasi Anggaran X 1 Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani 1975 dalam Nenny Wahyuningdyah 2006 yang terdiri dari 5 pertanyaan. Jika responden memberi jawaban dengan skor 1 sampai 3, berarti responden berpendapat bahwa penerapan partisipasi anggaran di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban yang ada masih kurang karena pemahaman tentang arti dan manfaat dari partisipasi anggaran juga masih rendah, sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4, berarti responden masih ragu-ragu apakah penerapan partisipasi anggaran di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban masih rendah atau sudah cukup baik. Kemudian jika responden memberi jawaban dengan skor 5 sampai 7, berarti responden berpendapat bahwa penerapan partisipasi anggaran di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban yang ada sudah cukup baik karena pemahaman tentang arti dan manfaat partisipasi anggaran juga cukup baik. 2 Akuntansi Pertanggungjawaban X 2 Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Maya Tri Wahyuni 2006 yang terdiri dari 5 pertanyaan. Responden memberi jawaban dengan skor 1 sampai 3, berarti responden berpendapat bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban yang ada masih kurang karena pemahaman tentang arti dan manfaat dari sistem akuntansi pertanggungjawaban juga masih rendah. Responden memberi jawaban dengan skor 4, berarti responden masih ragu-ragu apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban masih rendah atau sudah cukup baik, kemudian jika responden memberi jawaban dengan skor 5 sampai 7, berarti responden berpendapat bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban yang ada sudah cukup baik karena pemahaman tentang arti dan manfaat akuntansi pertanggungjawaban juga cukup baik. 3 Kinerja Manajerial Y Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Mahoney 1963 dalam Nenny Wahyuningdyah 2006 yang disesuaikan lagi oleh peneliti yang terdiri dari enam pertanyaan. Responden memberi jawaban dengan skor 1 sampai 3, berarti responden berpendapat bahwa kinerja individu dalam kegiatan-kegiatan manajerial di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban yang ada masih kurang karena kinerja individu dalam kegiatan-kegiatan manajerial yang telah mereka hasilkan juga masih rendah, sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4, berarti responden masih ragu- ragu apakah kinerja individu dalam kegiatan-kegiatan manajerial yang telah mereka hasilkan di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban masih rendah atau sudah cukup baik, kemudian jika responden memberi jawaban dengan skor 5 sampai 7, berarti responden berpendapat bahwa kinerja individu dalam kegiatan-kegiatan manajerial yang telah mereka hasilkan di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban yang ada sudah cukup baik karena kinerja individu dalam kegiatan-kegiatan manajerial yang telah mereka hasilkan juga cukup baik.

3.2. Teknik Penentuan Populasi Dan Sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial (Survey Pada Dinas - Dinas Di Kabupaten Bandung)

0 12 82

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 0 8

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 1 17

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Sigma Steel Bandung.

7 16 18

Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban dan Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Survei pada Perusahaan Manufaktur di Karawang, Jawa Barat).

2 10 17

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1 2 21

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH.

1 2 12

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TUBAN

1 8 24