dan variance inflation factor VIF. Batas nilai non
multikolinieritas yaitu VIF ≤ 10, maka dikatakan dalam model ini
regresi tidak terdapat multikolinieritas Imam Ghozali, 2001: 61.
c. Heterokedasitas
Pengujian heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain Imam Ghozali, 2001: 61. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya Heteroskedasitisitas dapat diuji dengan menggunakan uji
Rank Spearman yaitu membandingkan antara nilai residual dengan variabel bebas X Santoso dalam Widiyaningrum 2007
- Nilai Probabilitas 0,05 berarti bebas dari Heteroskedastisitas - Nilai Probabilitas 0,05 berarti terkena Heteroskedastisitas
3.5.2 Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dipakai dalam penelitian ini karena dapat menerangkan ketergantungan satu variabel dependent
dengan satu atau lebih variabel independent. Analisis ini juga dapat menduga besar dan arah dari pengaruh tersebut serta mengukur derajat
keeratan hubungan antara satu variabel dependent dengan satu atau lebih variabel independent. Dalam penghitungan analisis berganda ini
akan digunakan program komputer SPSS.
Adapun bentuk umum dari regresi linier berganda secara sistematis adalah sebagai berikut :
Y = β + β
1
X
1i
+ β
2
X
2i
+ e
i
.............................1 Anonim,
2009: L-21
Keterangan : Y
= Variabel Kinerja Manajerial X
1
= Variabel Partisipasi Anggaran X
2
= Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban β
= Konstantaintersep
β
1
, β
2
= Koefisien regresi dari variabel X
1
dan X
2
e
i
= Kesalahan
Baku i
= 1,2............, n : pengamatan ke i sampai ke n
3.5.3. Uji Hipotesis
Dalam statistik,
hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan
statistik tentang parameter populasi. Statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel, dan parameter adalah ukuran-ukuran yang
dikenakan pada populasi. Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi melalui data-data sampel.
Menurut Sugiyono
1999 :
81, penelitian yang didasarkan pada data populasi atau sampling total atau sensus, tidak melakukan pengujian
hipotesis statistik. Penelitian yang demikian dari sudut pandang statistik adalah penelitian deskriptif. Sugiyono 1999 : 82 juga berpendapat
bahwa penelitian yang didasarkan pada data populasipun dapat dirumuskan hipotesis dan mengujinya.
Uji yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kecocokan model Uji F. Uji F ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis
memiliki tingkat kecocokan model yang tinggi. Untuk menguji hal tersebut dengan melalui uji F. Adapun prosedur uji F adalah sebagai
berikut : a.
Hipotesis H
:
1
=
2
=
3
= 0 Model regresi tidak cocok
H
1
:
1
=
2
=
3
0 Model regresi cocok
b. Level of signifikan α = 0,05
c. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : - Apabila
tingkat signifikan p-value 0,05 maka H
diterima dan H
1
ditolak. - Apabila tingkat signifikan p-value 0,05 maka H
ditolak dan H
1
diterima.
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban
Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban seperti yang telah ditetapkan dalam Keputusan Bupati Nomor 28 Tahun 2001 sebagai unsur pelaksanaan
pemerintah mempunyai tugas pokok: “ Melaksanakan Perencanaan, Pengelolaan, Pembinaan dan Pengawasan di bidang Kesehatan Daerah
sesuai Kebijakan Bupati Tuban”.
Untuk menjalankan
tugas pokok
tersebut, fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban adalah :
1. Perumusan
kebijakan teknis di bidang kesehatan daerah.
2. Pemberian ijin dan pelaksanaan pelayanan umum. 3. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang kesehatan
daerah. 4. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.
4.1.2. Aspek Stratejik Organisasi
Kegiatan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Tuban adalah dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling
mendukung dengan pendekatan paradigma sehat yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan, penyembuhan,
59