b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan
suatu tingkat kapasitas tertentu. 2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu
periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
b. Anggaran kontinue, yaitu anggaran yang dibuat untuk
mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat. 3. Menurut
jangka waktunya,
anggaran terdiri dari : a.
Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
b. Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang dibuat dengan
jangka waktu lebih dari satu tahun. 4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran operasional, yaitu anggaran untuk menyusun
anggaran laporan laba rugi. b.
Anggaran keuangan, yaitu anggaran untuk menyusun anggaran neraca.
2.2.1.4 Manfaat Anggaran
Menurut M. Nafarin 2004: 12, Anggaran mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan
pegawai. 3.
Dapat memotivasi pegawai. 4.
Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai. 5.
Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu. 6.
Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
7. Alat pendidikan bagi para manajer
2.2.1.5 Kelemahan-kelemahan Anggaran
Menurut M. Nafarin 2000: 13, anggaran mempunyai beberapa kelemahan antara lain:
1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga
mengandung unsur ketidakpastian. 2.
Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu
menyusun anggaran secara lengkap dan akurat. 3.
Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang, sehingga
anggaran tidak akan efektif.
2.2.1.6 Partisipasi Anggaran
Menurut Hansen dan Mowen 2004: 552, partisipasi anggaran budgeting partisipation adalah pendekatan penganggaran yang
memungkinkan para manajer yang akan bertanggungjawab atas kinerja anggaran, untuk berpartipasi dalam pengembangan anggaran, anggaran
partisipatif mengkomunikasikan rasa tanggung jawab pada para manajer tingkat bawah dan mendorong kreatifitas.
Menurut R.A. Supriyono 2000: 54, partisipasi anggaran tidak berarti bahwa setiap manajer dapat memilih dengan pasti apa yang akan
dia tuju di dalam anggaran. Partisipasi anggaran berarti bahwa manajer setiap pusat pertanggungjawaban mempunyai kesempatan untuk
menjelaskan dan memberikan alasan mengenai anggaran yang dia usulkan”.
Menurut Anthony dan Govindarajan 2003: 14, penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran proses di mana
pembuat anggaran ikut terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar anggaran mempunyai efek yang positif dari motivasi
manajemen untuk 2 alasan : 1. Ada penerimaan yang lebih besar dari tujuan anggaran jika mereka
merasa berada dalam kontrol manajemen, dibandingkan dengan ada paksaan dari luar. Hal ini menuju kepada tanggung jawab individu
untuk mencapai tujuan.
2. Hasil partisipasi pembuatan anggaran adalah pertukaran informasi yang efektif. Besar anggaran yang telah disetujui merupakan hasil
dari keahlian dan pengetahuan pembuat anggaran, yang dekat dengan lingkungan produkpasar. Lebih lanjut, pembuat anggaran
mempunyai pengertian yang lebih untuk pekerjaan mereka melalui interaksi dengan alasan selama tahap pemeriksaan dan persetujuan.
2.2.1.7 Masalah Dalam Penganggaran Partisipatif