Analisis Bobot Kriteria dengan metodeAHP Analisis Pemilihan Solusi Alternatif dengan metode

4. Berdasarkan diagram sebab akibat maka dapat diuraikan faktor penyebab sering terjadinya kecacatan bentuk tidak sempurna yang dihasilkan yaitu: Manusia sebagai sumber utama dalam baik tidaknya produk dipengaruhi oleh tidak adanya pelatihan dan standar operasioanl SOP. Tidak adanya SOP ini juga berpengaruh bagi perkerja untuk kekonsistenannya melakukan standar proses produksi dan penyetelan mesin yang sesuai khususnya karena bahan baku yang berbeda dan tidak meratanya kualitas bahan baku antar daur ulang dengan poly propylene. Kemudian dari diagram didapatkan bahwa lingkungan berpengaruh pada sikap ceroboh manusia yaitu temperatur panas yang berada diluar ambang batas panas untuk tenaga kerja. Ketiga hal tersebut menjadi sumber utama dalam pembentukan solusi perbaikan alternatif dan menjadi titik perhatian kedepannya bagi perusahaan.

6.2. Analisis Bobot Kriteria dengan metodeAHP

Analytical Hierarchy Process Dari pengolahan AHP dengan tujuan untuk mencari bobot tiap kriteria untuk melakukan pengolahan pemilihan solusi alternatif maka diperoleh bobot tiap kriteria yaitu manusia 0.3377, material 0.1648, mesin 0.1058, metode 0.3290, dan lingkungan 0.0626. Dan dengan pemberian tingkat kepentingan maka urutan tingkat kepentingan perbaikan adalah manusia, metode, material, mesin dan lingkungan. Universitas Sumatera Utara Untuk manusia, sub-bagian yang paling berpengaruh adalah keahlian. Untuk bahan baku, sub-bagian yang berpengaruh adalah bahan baku daur ulang dalam terjadi kecacatan produksi. Untuk mesin sub-bagian yang berpengaruh adalah mesin otomatis. Untuk metode, sub-bagian yang berpengaruh adalah kondisional. Untuk lingkungan, sub-bagian yang berpengaruh adalah kebisingan.

6.3. Analisis Pemilihan Solusi Alternatif dengan metode

Fuzzy Multi Expert-Multi Criteria Decision Making Fuzzy ME-MCDM Dari penelitian ini, dengan metode Fuzzy Multi Expert-Multi Criteria Decision Making Fuzzy ME-MCDM dimana alternatif 1 adalah pelatihan tenaga kerja, alternatif 2 adalah pemberdayaan mesin dan bahan baku dan alternatif 3 adalah penegakan prosedur proses produksi dan kriterianya adalah manusia, material, mesin, metode, dan lingkungan maka dipereoleh hasil sebagai berikut: 1. Pada alternatif pertama didapatkan bahwa agregasi kriteria adalah tinggi, tinggi, dan sedang. Untuk hasil agregasi pakar, didapatkan hasil tinggi. Ini menunjukkan bahwa alternatif satu yaitu pemberdayaan sumber daya manusia sangat dibuthkan dan penting tingkatannya untuk diselesaikan lebih dahulu. 2. Pada alterntifi kedua didapatkan bahwa agregasi kriteria adalah tinggi, sedang, dan sedang. Untuk hasil agregasi pakar, didapatkan hasil sedang. Ini menunjukkan bahwa alternatif ini yaitu pemberdayaan mesin dan bahan baku sebaiknya dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan mutu bahan baku dan tingkat teknologi mesin dalam memproduksi khusunya pada produksi ember. Universitas Sumatera Utara 3. Pada alternatif ketiga didapatkan bahwa agregasi kriteria adalah tinggi, tinggi, dan tinggi. Untuk hasil agregasi pakar, didapatkan hasil tinggi. Ini menunjukkan bahwa alternatif ini yaitu penegakan prosedur pengerjaan proses produksi adalah penting. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN