Proses Produksi GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Upah lembur Upah lembur diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja melebihi jam kerja normal. 2. Tunjangan Hari Raya THR THR diberikan pada tenaga kerja pada hari besar keagamaan. 3. Cuti Cuti yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerjanya yaitu 12 hari setiap tahunnya. Perusahaan juga memberikan cuti melahirkan selama 3 bulan kepada tenaga kerja wanita.

2.4. Proses Produksi

Proses produksi pada PT. Mewah Indah Jaya terdiri dua bagian yaitu proses pembuatan produk berbahan aluminium dan proses pembuatan produk berbahan plastik. 2.4.1. Produk Berbahan Aluminium 2.4.1.1. Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan terdiri dari bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong. 1. Bahan baku Adapun bahan baku yang digunakan untuk produk aluminium adalah ingot. Bahan baku bersumber dari pengusaha aluminium . Universitas Sumatera Utara 2. Bahan Tambahan Bahan tambahan yang digunakan antara lain: a. Baut Baut jenis hex bolts dengan ukuran 100 mm class 4.6 b. Label Label berupa stiker bertuliskan merek produk yang ditempelkan pada produk. c. Plastik pembungkus Plastik digunakan untuk membungkus produk yang telah selesai diproses dan siap dipasarkan. 3. Bahan Penolong Bahan penolong yang digunakan pada PT. Mewah Indah Jaya antara lain: a. Bensin Bensin digunakan pada proses polish untuk mengkilatkan produk. b. Kertas pasir Kertas pasir digunakan untuk menghaluskan permukaan produk .

2.4.1.2. Uraian Proses Produksi Produk Aluminium

Proses pengolahan produk berbahan aluminium dimulai dengan proses pengecoran dan pengepresan membentuk pelat. Universitas Sumatera Utara 1. Pengecoran Pada tahap ini, aluminium yang telah dileburkan, dituang ke dalam cetakan berbentuk kubus, selanjutnya dibiarkan hingga terbentuk. 2. Pengepresan pressing 1 Hasil pengecoran dibawa ke proses pengepresan untuk membentuk pelat dengan tebal 1,2 cm. 3. Pengepresan pressing2 Pelat hasil pengepresan 1 selanjutnya diproses pada pengepresan 2 hingga pelat memiliki ketebalan 0,5 cm. Proses pembuatan produk aluminium berupa dandang terdiri dari proses pembuatan body, pegangan, tutup, penyaring, perakitan, dan pengemasan. 1. Pembuatan body Tahapan proses pembuatan body yaitu sebagai berikut: a. Pemotongan membentuk segi empat square cutting Pemotongan pelat aluminium dilakukan dengan menggunakan cutting machine. Pelat aluminium dipotong berbentuk persegi empat yang disesuaikan dengan ukuran dandang yang akan diproduksi. b. Pengepresan pressing Pelat aluminium dengan tebal 0,5 cm yang telah dipotong selanjutnya diproses pada mesin press hingga ketebalan pelat menjadi 0,15 cm. c. Pemotongan membentuk lingkaran circle cutting Universitas Sumatera Utara Pelat segi empat dipotong membentuk lingkaran. Pemotongan pelat dilakukan dengan menggunakan mesin circle. Pada mesin circle terdapat bermacam ukuran cetakan sesuai ukuran dandang yang akan diproduksi. d. Pencetakan forming Pelat yang berbentuk lingkaran selanjutnya dicetak membentuk body dandang dengan menggunakan mesin big press. Sebelum dicetak, pelat diolesi dengan limbah minyak sawit agar pelat tidak pecah atau rusak karena akan dikenakan tekanan. e. Pembentukan pinggiran edge forming Pada tahap ini digunakan mesin engkol. Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah penyempurnaan bentuk body dandang, pemotongan pinggiran dandang yang belum dibentuk hingga rata dan pembentukan pinggiran dandang. f. Pengilatan polishing Pada proses ini body dandang ditempatkan pada mesin putar kemudian diolesi dengan bensin. Body digosok dengan menggunakan kain hingga mengkilat. g. Pembentukan pinggang waist forming Body diproses pada mesin waist forming untuk membentuk pinggang pada body. h. Pelubangan Body dandang dilubangi sebanyak 4 lubang menggunakan punch. Universitas Sumatera Utara 2. Pembuatan pegangan dandang holder forming Proses pembuatan pegangan dandang dimulai dengan pemotongan pelat aluminium sesuai spesifikasi pegangan selanjutnya dibentuk dengan alat penekuk. Pegangan yang telah dibentuk kemudian dilubangi di kedua ujungnya dan dibengkokkan dengan alat pembengkok. 3. Pembuatan tutup Tahapan proses pembuatan tutup yaitu sebagai berikut: a. Pemotongan membentuk segi empat square cutting Pemotongan pelat aluminium dilakukan dengan menggunakan cutting machine. Pelat aluminium dipotong berbentuk persegi empat yang disesuaikan dengan spesifikasi tutup dandang yang akan diproduksi. b. Pengepresan pressing Pelat aluminium dengan tebal 0,5 cm yang telah dipotong selanjutnya diproses pada mesin press hingga ketebalan pelat menjadi 0,15 cm. c. Pemotongan membentuk lingkaran circle cutting Pelat segi empat dipotong membentuk lingkaran. Pemotongan pelat dilakukan dengan menggunakan mesin circle. d. Pencetakan forming Pelat yang berbentuk lingkaran selanjutnya dicetak membentuk tutup dandang dengan menggunakan mesin big press. Sebelum dicetak, pelat diolesi dengan limbah minyak sawit agar pelat tidak pecah atau rusak karena akan dikenakan tekanan. Universitas Sumatera Utara e. Pembentukan pinggiran edge forming Pada tahap ini digunakan mesin engkol. Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah penyempurnaan bentuk tutup dandang, pemotongan pinggiran tutup dandang yang belum dibentuk hingga rata dan pembentukan pinggiran tutup dandang. f. Pengilatan polishing Pada tahap ini tutup dandang ditempatkan pada mesin putar kemudian diolesi dengan bensin. Tutup dandang digosok dengan menggunakan kain hingga mengkilat. g. Pelubangan punch Tutup dandang dilubangi pada bagian tengah menggunakan punch. 4. Pembuatan penyaring Tahapan proses pembuatan penyaring yaitu sebagai berikut: a. Pemotongan membentuk segi empat square cutting Pemotongan pelat aluminium dilakukan dengan menggunakan cutting machine. Pelat aluminium dipotong berbentuk persegi empat yang disesuaikan dengan ukuran penyaring yang akan diproduksi. b. Pengepresan pressing Pelat aluminium dengan tebal 0,5 cm yang telah dipotong selanjutnya diproses pada mesin press hingga ketebalan pelat menjadi 0,15 cm. c. Pemotongan membentuk lingkaran circle cutting Pelat segi empat dipotong membentuk lingkaran. Pemotongan pelat dilakukan dengan menggunakan mesin circle. Universitas Sumatera Utara d. Pelubangan punch Penyaring dilubangi menggunakan punch sehingga terdapat banyak lubang pada penyaring. e. Pemasangan kawat Pada tahap ini kawat dikaitkan pada lubang di bagian tengah penyaring yang berfungsi sebagai pegangan penyaring. 5. Perakitan a. Body dandang yang telah selesai dilubangi kemudian dirakit dengan pegangan. b. Tutup dandang yang telah selesai dikilatkan selanjutnya dirakit dengan pegangan penutup yang terbuat dari plastik. 6. Pengemasan Proses pengemasan mencakup penempelan label dan pembungkusan produk. Proses pembuatan kuali hampir sama dengan pembuatan dandang. Perbedaannya adalah pada pada pembuatan kuali tidak terdapat proses pembentukan pinggang, pembuatan tutup, penyaring dan pegangan. 2.4.2. Produk Berbahan Plastik 2.4.2.1. Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan terdiri dari bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong. Universitas Sumatera Utara 1. Bahan baku Bahan baku yang digunakan untuk produksi produk plastik yaitu bijih plastik yang terdiri atas bahan baku dari pabrik dan bahan baku daur ulang. Bahan baku bijih plastik yang dipasok berasal dari PT. Chandra Petrochemical Tbk, PT. Bintang Terang, dan PT. Sempurna yaitu polyprophylene dengan variasi warna. Bahan baku daur ulang yaitu cacahan dari plastik bekas yang akan didaur ulang kembali. 2. Bahan tambahan Bahan tambahan yang digunakan antara lain a. Zat pewarna untuk mewarnai bahan baku. b. Label, berupa merek produk. c. Plastik dan kardus untuk proses pengemasan. 3. Bahan penolong Bahan penolong yang digunakan PT. Mewah Indah Jaya dalam proses produksinya yaitu air. Air ini digunakan dalam proses pencucian cacahan plastik.

2.4.2.2. Uraian Proses Produksi Produk Plastik

Bahan baku yang digunakan PT. Mewah Indah Jaya untuk produk plastik ada 2 jenis yaitu bahan baku dari pabrik dan bahan baku daur ulang. Bahan baku daur ulang memerlukan beberapa proses pengolahan terlebih dahulu sebelum menjadi bahan baku siap pakai, yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Pencacahan Pada tahap ini bahan baku daur ulang dicacah menjadi berukuran lebih kecil lagi untuk memudahkan dalam proses pemanasan di dalam mesin injection. Proses ini dilakukan dengan mesin crusher di bagian boker. 2. Pencucian dan penyaringan Pada tahap ini cacahan bahan baku dimasukkan ke dalam bak pencucian dengan proses pencucian sebanyak empat tahap. Proses pencucian ini dilakukan secara manual oleh operator di bagian boker. Proses ini bertujuan untuk memisahkan kotoran yang menempel pada bahan baku. Bahan baku yang bersih akan terapung di air, sedangkan kotoran yang sebelumnya menempel pada bahan baku akan mengendap di bawah air. Bahan baku yang terapung disaring secara manual menggunakan saringan. 3. Penjemuran Hasil penyaringan bahan baku merupakan bahan baku yang masih dalam keadaan basah. Bahan baku yang dimasukkan ke dalam mesin harus dalam keadaan kering sehingga perlu dilakukan proses pengeringan dengan penjemuran di bawah sinar matahari. Bahan baku daur ulang yang siap pakai dan bahan baku dari pabrik selanjutnya diproses sebagai berikut: 1. Pencampuran warna Tahap pencampuran warna dimulai dengan memasukkan bahan baku dan zat pewarna ke dalam mesin mixer warna. Hasil dari proses ini adalah bahan baku yang sesuai dengan warna produk yang akan diproduksi. Proses Universitas Sumatera Utara pencampuran warna ini dilakukan apabila warna bahan baku tidak sesuai dengan warna produk yang akan diproduksi. 2. Pencetakan Tahap ini dilakukan pada mesin injection molding dan mesin blow molding. Bahan baku dimasukkan ke dalam mesin melalui hopper. Pada mesin terjadi proses pemanasan untuk mengubah wujud bahan baku dari cacahanbutiran padat menjadi cairan. Bahan baku yang telah mencair kemudian diinjeksikan ke cetakan. Dengan demikian cara yang demikian dihasilkan produk dengan bentuk yang sesuai dengan cetakan. Cetakan produk dapat diganti atau diubah sesuai dengan produk yang akan diproduksi. 3. Pemotongan Pemotongan dilakukan menggunakan pisau untuk merapikan pinggiran produk yang tidak rata. 4. Perakitan Tahap ini merupakan tahapan untuk sebagian produk yang memerlukan proses perakitan seperti ember, lemari, rantang, dan sebagainya. 5. Pengemasan Tahap pengemasan terdiri dari proses penempelan label dan pembungkusan produk. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI