Sistem Pengambilan Keputusan Multi Criteria Decision Making MCDM

value λmax. 5. Menghitung indeks konsistensi consistency index dengan rumus : CI = λmax-nn Dimana CI : Consistensi Index λmax : Eigen Value n : Banyak elemen 6. Menghitung konsistensi ratio CR dengan rumus: CR=CIRC Dimana : CR : Consistency Ratio, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 . CI : Consistency Index RC : Random Consistency

3.3. Sistem Pengambilan Keputusan

Pada prinsipnya terdapat dua basis dalam pengambilan keputusan, yaitu berdasarkan intuisi dan rasional. Untuk intuisi seseorang mengambil peran yang besar. Logika bahwa suatu keputusan telah dipilihdiambil tidak dapat diperiksa secara logis. Untuk pengambilan keputusan secara rasional, keputusan dapat tergambar dan terseluri dengan jelas sehingga dapat dengan mudah dimengerti. Universitas Sumatera Utara Mengambil atau membuat keputusan adalah suatu proses yang dilaksanakan orang berdasarkan pengetahuan dan informasi yang ada apa adanya pada saat tersebut dengan harapan bahwa sesuatu akan terjadi. Keputusan dapat diambil dari alternative-alternatif keputusan yang ada. Pengambilan keputusan dapat melalui dua cara yaitu: 1. Pengambilan keputusan tanpa eksperimen, dilakukan dengan cara menyusun secara sistematis cara kerja umum sebelum mencari solusi bagi masalah. 2. Pengambilan keputusan yang berdasarkan suatu percobaan, dilakukan dengan penerapan pengolahan statistic dan diupayakan unuk memiliki kesalahan seminimum mungkin. Komponen-komponen yang harus ada dalam pengambilan keputusan berbasis rasional atau analisis antaralain: 1. Alternatif Keputusan Pilihan-pilhan keputusan yang jumlahnya lebih dari satu untuk mencapai tujuan yang ingin ditetapkan. 2. Kriteria Keputusan Pertimbangan dalam penetapan alternatif keputusan. 3. Bobot Kriteria Skor setiap kriteria yang menggambarkan tinggi rendahnya kepentingan kriteria tersebut dalam pengambilan keputusan. 4. Model Penilaian Universitas Sumatera Utara Model untuk memilih mengevaluasi dan memilih alternative terbaik keputusan berdasarkan kriteria yang ditetapkan. 5. Struktur Keputusan Hubungan anatar elemen-elemen keputusan yang membantu melakukan pengambilan keputusan.

3.4. Multi Criteria Decision Making MCDM

Multi Criteria Decision Making MCDM adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa criteria tertentu. Kriteria biasanya berupa ukuran- ukuran, aturan-aturan atau standar yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan tujuannya MCDM dapat dibagi menjadi 2 model Zimmermann,1991: Multi Attribute Decision Making MADM dan Multi Objective Decision Making MODM. MADM digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam ruang diskret. Oleh karena itu, pada MADM biasanya digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap beberapa alternatif dalam jumlah ruang terbatas. Sedangkan pada MODM digunakan unutk menyelesaikan masalah-masalah pada ruang kontinu seperti permasalahan pada pemrograman matematis. Secara umum dapat dikatakan bahwa MADM menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternative, sedangkan MODM merancang alternatif terbaik. Ada beberapa cara dalam mengklasifikasikan metode MCDM. Menurut tipe data yang digunakan, MCDM dapat dibagi berdasarkan tipe data Universitas Sumatera Utara deterministik, stokastik atau fuzzy. Menurut jumlah pengambilan keputusan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. MCDM dapat dibagi berdasarkan pengambil keputusan satu orang, atau pengambil keputusan dalam bentuk grup kelompok.

3.4.1. Metode Pengambilan Keputusan Kelompok Multi Expert-Multi

Criteria Decision Making Yager 1993 mengembangkan suatu model Multi Expert-Multi Criteria Decision Making ME-MCDM untk pengambilan keputusan dengan banyak kriteria secara berkelompok menggunakan penilaian non-numeric atau linguistic label. Teknik evaluasi pilihan bebas Independent Preference EvaluationIPE merupakan salah satu cara untuk pengambilan keputusan dengan kaidah teori gugus tidak pasti fuzzy set theory. Teknik tersebut untuk mengevaluasi kesukaan atau pilihan yang dapat ditempuh dengan metode perhitungan non-numerik. Marimin, et al. 1997 menyatakan bahwa di dalam evaluasi pilihan bebas, setiap pembuat keputusan ddimana x j j = 1, 2, 3,..., m dapat menilai setiap alternatif s i i = 1, 2, ..., n pada setiap kriteria a k k = 1, 2, ..., l secara bebas. Penilaian ditetapkan dengan menggunakan labelsimbol kualitatif. Hal ini dapat diperjelas dengan mengasumsikan V sebagai sesuatu yang menggambarkan nilai dari suatu set X = n adalah skor nilai yang diwujudkan dalam bentuk simbol kualitatif. {}nxxx,...,21 Langkah-langkah agregasi dalam pengambilan keputusan dengan kaidah Fuzzy IPE dapat diuraikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Langkah pertama, setiap pembuat keputusan d j akan mendapatkan suatu set nilai L pada setiap alternatif s i dan setiap kriteria a k dengan formula sebagai berikut: L ={v 1 a 1 ,v 2 a 2 ,….,v n a k } …… 1 Keterangan : v ij a k adalah skor evaluasi terhadap alternatif ke-i pada kriteria ke-k oleh pembuat keputusan ke-j. Langkah ke dua, menghitung negasi terhadap setiap bobot elemen dengan menggunakan rumus : Neg w k =w qk+1 …..2 Keterangan : W adalah bobot nilai; q adalah jumlah item dari suatu set bobot penilaian dan k adalah item dari suatu set bobot penilaian. Langkah ke tiga , mengacu pada set nilai yang didapatkan dari persamaan 1 dan nilai negasi dari persamaan 2 maka dapat dilakukan agregasi untuk memperoleh skor terhadap setiap alternatif ke- i oleh setiap pembuat keputusan ke-j pada semua kriteria dengan menggunakan formula sebagai berikut : v ij =min [Negw ak \ v ij a k ]…..3 vij adalah skor evaluasi terhadap alternatif ke-i oleh pembuat keputusan ke-j; min adalah minimum; V adalah maksimum dan Neg w ak adalah negasi setiap bobot elemen. Langkah ke empat, menghitung pembobot nilai dengan menggunakan rumus : Q=Int[1+jxq-1r]……4 Universitas Sumatera Utara Q adalah pembobot nilai pada pakar ke-j ; j adalah pakar ke-j; r adalah jumlah pakar; q adalah jumlah skala item dan Int adalah integer. Langkah ke lima, agregasi penentuan kesimpulan akhir oleh pengambil keputusan dengan menggunakan rumus : V=fv t =max[w j \b j ] Max adalah pembobot nilai pada pakar ke-j; Λ adalah minimum dan b j adalah solusi dari persamaan 3 yang diurutkan dari terbesar ke terkecil.

3.5. Plastik