Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

dikatakan sebagai statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum Sugiyono, 2005:21 Muhadi, 2011b:77. Teknik analisis data dapat dilakukan dengan penyajian data dalam bentuk tabel dan nilai-nilai statistikanya, yang akan diinterpretasikan secara kualitatif yang berdasarkan pada Penilaian Acuan Patokan tipe II PAP II, dengan nilai presentil sebagai berikut Masidjo, 1995:157 : 80 ke atas : Sangat Baik 66 - 80 : Baik 56 - 65 : Cukup 46 - 55 : Tidak Baik Di bawah 46 : Sangat Tidak Baik PAP II umumnya merupakan cara untuk menghitung variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100, karena data penelitian yang telah ditetapkan memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori variabel langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Skor minimal yang mungkin dicapai + nilai persentase x skor maksimal yang mungkin dicapai – skor minimal yang mungkin dicapai. Perhitungan kategori kecenderungan untuk setiap variabel pada responden siswa dan guru adalah sebagai berikut: a. Variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Skor maksimal yang mungkin dicapai: 19 x 4 = 76 Skor minimal yang mungkin dicapai :19 x 1 = 19 Skor kategori kecenderungan untuk variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, adalah sebagai berikut: 19 + 81 76 - 19 = 65 19 + 66 76 - 19 = 57 19 + 56 76 - 19 = 51 19 + 46 76 - 19 = 45 19 + 0 76-19 = 19 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.9 Rentang Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian No. Interval Skor Kategori 1. 65 - 76 Sangat Baik 2. 57 – 64 Baik 3. 51 – 56 Cukup 4. 45 – 50 Tidak Baik 5. 19 – 44 Sangat Tidak Baik b. Variabel ketersediaan sumber belajar Skor maksimal yang mungkin dicapai: 7 x 4 = 28 Skor minimal yang mungkin dicapai: 7 x 1 =7 Skor kategori kecenderungan untuk variabel ketersediaan sumber belajar, adalah sebagai berikut: 7 + 81 28-7 = 24 7+ 66 28-7 = 21 7 + 56 28-7 = 19 7 + 46 28-7 = 17 7 + 0 28-7 = 7 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel ketersediaan sumber belajar adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Rentang Variabel Ketersediaan Sumber Belajar No. Interval Skor Kategori 1. 24 - 28 Sangat Memadai 2. 21 – 23 Memadai 3. 19 – 20 Cukup 4. 17 – 18 Tidak Memadai 5. 7 – 16 Sangat Memadai c. Variabel frekuensi mengakses internet. Skor maksimal yang mungkin dicapai: 1 x 50 = 50 Skor minimal yang mungkin dicapai: 1 x 1 = 1 Skor kategori kecenderungan untuk variabel proses pembelajaran, adalah sebagai berikut: 1 + 81 50-1 = 41 1 + 66 50-1 = 33 1 + 56 50-1 = 28 1 + 46 50-1 = 24 1 + 0 50-1= 1 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel ketersediaan sumber belajar adalah sebagai berikut: Tabel 3.11 Rentang Variabel Frekuensi Mengakses Internet No. Interval Skor Kategori 1. 41 - 50 Sangat Sering 2. 33 - 40 Sering 3. 28 – 32 Cukup 4. 24 – 27 Jarang 5. 1 – 23 Sangat Jarang d. Pengalaman mengajar guru Interval skor pengalaman mengajar guru menggunakan interval skor yang diambil dari Muslich 2007:44 yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 3.12 Interval Skor Pengalaman Mengajar Guru Interval Skor 25 23-25 20-22 17-9 14-16 11-13 8-10 5-7 2-4 Sehingga interval skor pengalaman mengajar guru dapat dideskripsikan sebagai berikut : Tabel 3.13 Rentang Variabel Frekuensi Pengalaman Mengajar Guru Interval Skor Kategori 20 Banyak 11-20 Sedang 2-10 Sedikit 2. Pengujian Hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai pendapat yang masih harus diuji kebenarannya. Hipotesis adalah kebenaran sementara, maka hipotesis harus diuji secara empiris untuk mengetahui apakah hipotesis tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diterima atau ditolak Muhadi, 2011:17. Rumusan dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Rumusan Hipotesis 1 Hipotesis I : � = Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. �� = Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. 2 Hipotesis II : � = Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. � � = Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. 3 Hipotesis III : � = Tidak ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI � � = Ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Untuk pengujian hipotesis digunakan alat bantu komputer program SPSS Versi 22. b. Langkah-langkah pengujian Hipotesis Untuk mengetahui pengujian hipotesis menggunakan analisis Chi-square x 2 , langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut: 1 Mencari Nilai Chi-Square x 2 Uji Chi- Square x 2 dihadapkan pada suatu pengujian apakah perbedaan antara frekuensi hasil observasi dengan frekuensi yang diharapkan oleh peneliti dari sampel yang terbatas merupakan perbedaan yang signifikan atau tidak Siregar, 2010:231. Rumus tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut : = ∑ − Keterangan: f o : Frekuensi observasi f e : Frekuensi yang diharapkan x 2 : Chi kuadrat 2 Kriteria Pengujian Hipotesis Jika nilai Asymp. Sig 0,05 maka H o diterima. Hal tersebut menunjukan tidak ada pengaruh poitif pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, maka tidak perlu dilakukan penentuan derajat asosiasi. Jika H a, diterima artinya menunjukkan pengaruh positif pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet maka langkah selanjutnya adalah mencari derajat asosiasi. 3 Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi Apabila H a diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka koefisien kontingensi C dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum C max dengan rumus sebagai berikut Sudjana, 2002: 282: � = √ � � + n C max = √ − rasio = CC max Keterangan: C : koefisien kontingensi C max : koefisien kontingensi maksimum � : koefisien Chi-Square PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI m : jumlah minimum antara baris dan kolom n : banyaknya sampel secara umum kriteria rasio C C max Siregar, 2005:187 adalah sebagai berikut: Tabel 3.14 Kriteria Rasio C C max C C max Intepretasi 0,80 Sangat Tinggi 0,60 – 80 Tinggi 0,40 – 0,60 Sedang 0,20 – 0,40 Rendah 0,20 Sangat Rendah Untuk mencari Chi-Square hitung dan koefisien kontingensi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0 for windows. 4 Penarikan Kesimpulan Hipotesis Jika nilai Sig � = 0,05, maka H a diterima. Artinya ada pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Sebaliknya jika nilai Sig � = 0,05 maka H o diterima. Artinya tidak ada pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. 87

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2017 sampai dengan 7 Maret 2017 dengan subjek penelitian guru-guru SMA Negeri se- Kota Yogyakarta. Dalam penelitian ini peneliti seharusnya mengambil sampel dari 11 SMA Negeri di kota Yogyakarta, akan tetapi pada pelaksanaanya peneliti tidak dapat memasukan SMA Negri 4 yogyakarta sebagai sampel penelitian dikarenakan SMA Negeri 4 Yogyakarta tidak berkenan untuk dijadikan responden penelitian. Maka, pengambilan data dilaksanakan di 10 SMA Negeri dikota Yogyakarta. Yang terdiri dari SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 5 Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, SMA Negeri 10 Yogyakarta, dan SMA Negeri 11 Yogyakarta. Sehingga ada perubahan penentuan margin eror dari 5 menjadi 7,6. Dari 10 sekolah tersebut peneliti menyebar 152 kuesioner untuk guru, dengan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 141 dan ada yang digugurkan sebanyak 8 kuisioner . Jadi, jumlah kuisioner yang lengkap sebanyak 133 . Distribusi kuesioner guru dari 10 SMA Negeri se-Kota Yogyakarta dapat diilustrasikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Responden Guru Kemudian dalam bab ini akan disajikan analisis data yang menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 22.0 for Windows serta pembahasan hasil penelitian. 1. Deskripsi responden a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Nama Sekolah Jumlah Responden Persentase Responden Mengisi Lengkap Populasi Responden SMA N 1 Yogyakarta 57 13 22,81 SMA N 2 Yogyakarta 65 20 30,77 SMA N 3 Yogyakarta 66 16 24,24 SMA N 5 Yogyakarta 57 16 28,07 SMA N 6 Yogyakarta 52 9 17,31 SMA N 7 Yogyakarta 51 11 21,57 SMA N 8 Yogyakarta 50 12 24 SMA N 9 Yogyakarta 42 9 21,43 SMA N 10 Yogyakarta 51 12 23,53 SMA N 11 Yogyakarta 61 15 24,59 Jumlah 552 133 24,09

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 5 12

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 2 15

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA MENGAJAR DAN PELATIHAN GURU TERHADAP KINERJA Pengaruh Ketersediaan Sarana Mengajar dan Pelatihan Guru Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Sragen.

0 3 10

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman diklat, dan frekuensi Mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

1 1 238

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218