Pengujian Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.10 Tabel Kontingensi Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendibud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pengalaman Mengajar Guru Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Crosstabulation Variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Total Sangat Baik Baik Cukup Varia bel Penga laman Meng ajar Guru Banyak Count 20 29 24 73 Expected Count 20.3 34.6 18.1 73.0 within Pengalaman Mengajar 27.4 39.7 32.9 100.0 within StandarPenilaian 54.1 46.0 72.7 54.9 Cukup Count 17 34 9 60 Expected Count 16.7 28.4 14.9 60.0 within PengalamanMengajar 28.3 56.7 15.0 100.0 within StandarPenilaian 45.9 54.0 27.3 45.1 Total Count 37 63 33 133 Expected Count 37.0 63.0 33.0 133.0 within PengalamanMengajar 27.8 47.4 24.8 100.0 within StandarPenilaian 100.0 100.0 100.0 100.0 Hasil pengujian hipotesis yang pertama yaitu menyajikan tabel 4.10. Tabel kontingensi pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Semula, kolom variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Standar Penilaian dibagi menjadi empat kategori yaitu kategori sangat baik diberi kode angka 1, kategori baik diberi kode angka 2, kategori cukup diberi kode angka 3 dan kategori tidak baik diberi kode angka 4. Kemudian baris variabel pengalaman mengajar guru dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori banyak diberi kode angka 1, kategori cukup diberi kode angka 2, dan kategori sedikit diberi kode angka 3. Setelah dilakukan pengujian Lampiran 5 , menghasilkan frekuensi harapan kurang dari 5. Untuk menghasilkan frekuensi harapan lebih dari 5, maka kategori tersebut harus diubah dengan menggabungkan kolom atau baris kategori yang berdekatan. Penggabungan dilakukan pada kolom variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian yaitu kategori tidak baik diberi kode angka 4 digabungkan dengan kolom terdekat yang merupakan kategori cukup diberi kode angka 3, sehingga setelah digabungkan menjadi kategori cukup diberi kode angka 3. Kemudian menggabungkan baris variabel pengalaman mengajar guru yaitu dengan menggabungkan kategori sedikit diberi kode angka 3 dengan baris terdekat yaitu kategoi cukup diberi kode angka 2, sehingga setelah digabungkan menjadi kategori cukup diberi kode angka 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.11 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 6.247 a 2 .044 Likelihood Ratio 6.443 2 .040 Linear-by-Linear Association 2.202 1 .138 N of Valid Cases 133 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.89. Pada Tabel 4.11 diketahui hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 6,247 df = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,044 lebih kecil dari  0,05 sehingga H 01 ditolak dan H a1 diterima, yang artinya ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Selanjutnya setelah diketahui ada pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan koefisien kontingensi C untuk mencari besar kecilnya derajat asosiasi. Besar kecilnya derajat asosiasi dapat dihitung dengan rumus koefisien kontingensi C sebagai berikut: C = √ , , + = 0,212 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil perhitungan tersebut sama dengan hasil tabel 4.12 dibawah ini yaitu Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient sebesar 0,212. Agar hasil koefisien kontingensi dapat dipakai untuk menilai derajat asosiasi antar variabel, maka nilai C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum C max yang bisa terjadi. Yaitu dengan menggunakan rumus C max sebagai berikut: C max = √ − = 0,707 Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien C max hasil yang diperoleh sebesar 0,299 0,212 0,707. Maka kriteria rasio CC max koefisien 0,299 berada pada rentang 0,20-40 dengan interpretasi rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dapat diinterpretasikan lemah. Tabel 4.12 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .217 .044 Cramers V .217 .044 Contingency Coefficient .212 .044 N of Valid Cases 133 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Rumusan hipotesis kedua dapat dinyatakan sebagai berikut : � = Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. � � = Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.13. Tabel Kontingensi Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Ketersediaan Sumber Belajar Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang StandarPenilaian Total Sangat Baik Baik Cukup Keterse diaan Sumber Belajar Sangat Memadai Count 21 16 12 49 Expected Count 13.6 23.2 12.2 49.0 within KetersediaanSumb erBelajar 42.9 32.7 24.5 100.0 within StandarPenilaian 56.8 25.4 36.4 36.8 Memadai Count 14 27 10 51 Expected Count 14.2 24.2 12.7 51.0 within KetersediaanSumb erBelajar 27.5 52.9 19.6 100.0 within StandarPenilaian 37.8 42.9 30.3 38.3 Cukup Count 2 20 11 33 Expected Count 9.2 15.6 8.2 33.0 within KetersediaanSumb erBelajar 6.1 60.6 33.3 100.0 within StandarPenilaian 5.4 31.7 33.3 24.8 Total Count 37 63 33 133 Expected Count 37.0 63.0 33.0 133.0 within KetersediaanSumb erBelajar 27.8 47.4 24.8 100.0 within StandarPenilaian 100.0 100.0 100.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil pengujian hipotesis yang kedua yaitu menyajikan tabel 4.13. Tabel kontingensi pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Semula, kolom variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dibagi menjadi empat kategori yaitu kategori sangat baik diberi kode angka 1, kategori baik diberi kode angka 2, kategori cukup diberi kode angka 3 dan kategori tidak baik diberi kode angka 4. Kemudian baris variabel ketersediaan sumber belajar dibagi menjadi lima kategori yaitu kategori sangat memadai diberi kode angka 1, kategori memadai diberi kode angka 2, kategori cukup diberi kode angka 3, kategori tidak memadai diberi kode angka 4 dan kategori sangat tidak memadai diberi kode angka 1. Pengujian pertama Lampiran 5 menghasilkan frekuensi harapan kurang dari 5. Untuk menghasilkan frekuensi harapan lebih dari 5, maka kategori tersebut harus diubah dengan menggabungkan kolom atau baris kategori yang berdekatan. Penggabungan dilakukan pada kolom variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian yaitu kategori tidak baik diberi kode angka 4 digabungkan dengan kolom terdekat yang merupakan kategori cukup diberi kode angka 3, sehingga setelah digabungkan menjadi kategori cukup diberi kode angka 3. Kemudian menggabungkan baris variabel ketersediaan sumber belajar yaitu kategori sangat tidak memadai diberi kode angka 5, kategori memadai diberi kode angka 4 digabungkan dengan baris terdekat yaitu kategori cukup diberi kode angka 3, sehingga setelah digabungkan menjadi kategori cukup diberi kode angka 3. Tabel 4.14 Hasil Analisis Chis-Square Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 14.921 a 4 .005 Likelihood Ratio 17.113 4 .002 Linear-by-Linear Association 7.240 1 .007 N of Valid Cases 133 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.19. Pada Tabel 4.14 diketahui hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 14,921 df = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,005 lebih kecil dari  0,05 sehingga H 01 ditolak dan H a1 diterima, yang artinya ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Selanjutnya setelah diketahui ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan koefisien kontingensi C untuk mencari besar kecilnya derajat asosiasi. Besar kecilnya derajat asosiasi dapat dihitung dengan rumus koefisien kontingensi C adalah sebagai berikut: C = √ ,9 ,9 + = 0,318 Hasil perhitungan tersebut sama dengan hasil tabel 4.15 dibawah ini yaitu Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient sebesar 0,318. Tabel 4.15 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .335 .005 Cramers V .237 .005 Contingency Coefficient .318 .005 N of Valid Cases 133 Agar hasil kontingensi koefisien dapat dipakai untuk menilai derajat asosiasi antar variabel, maka nilai C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum C max yang bisa terjadi. Yaitu dengan menggunakan rumus C max sebagai berikut: C max = √ − = 0,816 Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien C max hasil yang diperoleh sebesar 0,390 0,318 0,816. Maka kriteria rasio CC max koefisien 0,390 berada pada rentang 0,20-0,40 dengan interpretasi rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dapat diinterpretasikan rendah. 3. Pengujian Hipotesis Ketiga Rumusan hipotesis ketiga dapat dinyatakan sebagai berikut : � = Tidak ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. � � = Ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.16 Tabel Kontingensi Pengaruh Frekunsi Mengakses Internet Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Ketersediaan Sumber Belajar Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Crosstabulation Variabel Kemampuan Mengimplementasi kan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang standar penilaian Total Sangat Baik Baik Variabel Frekuensi mengakses internet Jarang Count 11 14 25 Expected Count 7.0 18.0 25.0 within Variabelinternet 44.0 56.0 100.0 within variabelstandarpeni laian 29.7 14.6 18.8 Sangat Jarang Count 26 82 108 Expected Count 30.0 78.0 108.0 within Variabelinternet 24.1 75.9 100.0 within variabelstandarpeni laian 70.3 85.4 81.2 Total Count 37 96 133 Expected Count 37.0 96.0 133.0 within Variabelinternet 27.8 72.2 100.0 within variabelstandarpeni laian 100.0 100.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil pengujian hipotesis ketiga yaitu menyajikan Tabel 4.16. Tabel kontingensi pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Semula, kolom variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dibagi menjadi empat kategori yaitu kategori sangat baik diberi kode angka 1, kategori baik diberi kode angka 2, kategori cukup diberi kode angka 3, dan kategori tidak baik diberi kode angka 4. Kemudian untuk baris variabel frekuensi mengakses internet dibagi menjadi lima kategori yaitu kategori sangat sering diberi kode angka 1, kategori sering diberi kode angka 2, kategori cukup diberi kode angka 3, kategori jarang diberi kode angka 4, dan kategori sangat jarang diberi kode angka 5. Setelah dilakukan pengujian Lampiran 5, menghasilkan frekuensi harapan kurang dari 5. Untuk menghasilkan frekuensi harapan lebih dari 5, maka kategori tersebut harus diubah dengan menggabungkan kolom atau baris kategori yang berdekatan. Penggabungan dilakukan pada kolom variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian yaitu dengan menggabungkan kategori tidak baik diberi kode angka 4, kategori cukup diberi kode angka 3, digabungkan dengan kolom terdekat yang merupakan kategori baik diberi kode angka 2, sehingga setelah digabungkan kategori tersebut berubah menjadi kategori baik diberi kode angka 2. Kemudian menggabungkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI baris variabel frekuensi mengakses internet yaitu menggabungkan kategori sangat sering diberi kode angka 1, kategori sering diberi kode angka 2 dan kategori cukup diberi kode angka 3 digabungkan dengan baris terdekat yaitu kategori jarang diberi kode angka 2, sehingga setelah digabungkan kategori tersebut berubah menjadi kategori jarang diberi kode angka 2. Tabel 4.17 Tabel Hasil Analisis Chis-square Pengaruh Frekunsi Mengakses Internet Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. 2- sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Pearson Chi-Square 4.014 a 1 .045 Continuity Correction b 3.083 1 .079 Likelihood Ratio 3.756 1 .053 Fishers Exact Test .052 .043 Linear-by-Linear Association 3.984 1 .046 N of Valid Cases 133 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.95. b. Computed only for a 2x2 table Pada Tabel 4.17 diketahui hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 4,014 df = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,045 lebih kecil dari  0,05 sehingga H 01 ditolak dan H a1 diterima, yang artinya ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selanjutnya setelah diketahui ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan koefisien kontingensi C untuk mencari besar kecilnya derajat asosiasi. Besar kecilnya derajat asosiasi dapat dihitung dengan rumus koefisien kontingensi C sebagai berikut: C = √ , , + = 0,171 Hasil perhitungan tersebut sama dengan tabel 4.18 dibawah ini yaitu Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient sebesar 0,171. Tabel 4.18 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .174 .045 Cramers V .174 .045 Contingency Coefficient .171 .045 N of Valid Cases 133 Agar hasil kontingensi koefisien dapat dipakai untuk menilai derajat asosiasi antar variabel, maka nilai C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum C max yang bisa terjadi. Yaitu dengan menggunakan rumus C max sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C max = √ − = 0,707 Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien C max hasil yang diperoleh sebesar 0,429 0,171 0,707. Maka kriteria rasio CC max koefisien 0,429 berada pada rentang 0,40-0,60 dengan interpretasi sedang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dapat diinterpretasikan sedang.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, maka dilakukan pembahasan sebagai berikut: 1. Pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Hasil pengujian hipotesis pertama diketahui nilai Chi-Square x 2 hitung sebesar 6,247 df = 2 nilai Asymp. Sig sebesar 0,044 lebih kecil dari  0,05, dan derajat asosiasi menunjukkan rasio 0,299 dengan interpretasi rendah. Sehingga H a1 diterima, yang artinya ada pengaruh positif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian memiliki derajat asosiasi yang rendah. Diduga pengalaman mengajar guru bukan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Ada faktor lain yang diduga mempengaruhi kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian diantaranya yaitu pengalaman guru dalam mengikuti pelatihan atau diklat, kesibukan guru disekolah. Dengan pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh guru tersebut maka diduga akan meningkatkan kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Deskripsi data variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian menunjukkan bahwa dari 133 guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta, terdapat 37 27,8 guru memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dengan kategori sangat baik, 63 47,4 guru memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dengan kategori baik, 30 22,6 guru memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 5 12

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 2 15

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA MENGAJAR DAN PELATIHAN GURU TERHADAP KINERJA Pengaruh Ketersediaan Sarana Mengajar dan Pelatihan Guru Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Sragen.

0 3 10

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman diklat, dan frekuensi Mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

1 1 238

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218