Subjek dan Objek Penelitian Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

Berdasarkan data SMA Negeri yang terdaftar di Dikpora Kota Yogyakarta ada 11 sekolah, dengan rincian data sebagai berikut: 1. SMAN 1 Yogyakarta 2. SMAN 2 Yogyakarta 3. SMAN 3 Yogyakarta 4. SMAN 4 Yogyakarta 5. SMAN 5 Yogyakarta 6. SMAN 6 Yogyakarta 7. SMAN 7 Yogyakarta 8. SMAN 8 Yogyakarta 9. SMAN 9 Yogyakarta 10. SMAN 10 Yogyakarta 11. SMAN 11 Yogyakarta 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2014:149. Dalam penelitian ini ukuran sampel penelitian ditetapkan berdasarkan rumus Slovin Noor, 2011:158 sebagai berikut: = � + � Keterangan: n = jumlah elemen anggota sampel N = jumlah elemen anggota populasi d = batas toleransi kesalahan dengan Margin of Error sebesar 5. Dari populasi sebesar 1479 diatas dapat ditentukan ukuran sampel sebagai berikut : N = 1479 e = 5 = � + � = . 9 + . 9 , = . 9 + . 9 . = . 9 + , 9 = . 9 , 9 = , Dari rumus diatas dengan margin error 5 diperoleh ukuran sampel sebesar 314,8483236 yang kemudian dibulatkan menjadi 315. Dengan demikian, ukuran sampel setiap sekolah proporsional sebesar 21,29 3151479. Kemudian, peneliti mempertimbangkan adanya kuesioner yang gugur maka ukuran sampel ditambah 10 sehingga total sampel menjadi 347 atau dapat dikatakan bahwa ukuran sampel setiap sekolah proporsional sebesar 23,46 3471479. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah proportional sampling dan convenience sampling. Dalam penelitian ini, sebaran populasi dan sampel guru SMA Negeri di kota Yogyakarta nampak pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Data Sampel Guru SMA Negeri Yogyakarta No Sekolah Populasi Sampel Presentase Sampel 1. SMA N 1 Yogyakarta 57 guru 13 guru 23,46 2. SMA N 2 Yogyakarta 65 guru 15 guru 23,46 3. SMA N 3 Yogyakarta 66 guru 16 guru 23,46 4. SMA N 4 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,46 5. SMA N 5 Yogyakarta 57 guru 13 guru 23,46 6. SMA N 6 Yogyakarta 52 guru 12 guru 23,46 7. SMA N 7 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,46 8. SMA N 8 Yogyakarta 50 guru 12 guru 23,46 9. SMA N 9 Yogyakarta 42 guru 10 guru 23,46 10. SMA N 10 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,46 11. SMA N 11 Yogyakarta 61 guru 14 guru 23,46 Jumlah 603 guru 141 guru 23,46

E. Opersionalisasi Variabel

1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2014:95. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Variabel Bebas Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor antecendent . Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen terikat Muhadi, 2011:24. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah : pengalaman mengajar X1 adalah lamanya mengajar mata pelajaran yang relevan dengan bidang keahlian guru yang dinyatakan dalam satuan waktu tahun, ketersediaan sumber belajar X2 adalah tersedianya berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya yang meliputi pesan, guru, bahan, alat, dan teknik. frekuensi mengakses internet X3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI adalah rata-rata waktu yang dinyatakan dalam satuan waktu jam per minggu yang diperlukan guru dalam mengakses internet. b. Variabel Terikat Variabel ini sering disebut variabel dependen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Muhadi, 2011: 24. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian yaitu kemampuan guru dalam mengimplementasikan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. 2. Pengukuran Variabel Penelitian Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut: pengalaman mengajar X1 berdasarkan lamanya mengajar yaitu yang memiliki pengalaman mengajar 1 tahun diberi skor 1, yang memiliki pengalaman mengajar 2 tahun diberi skor 2 dan seterusnya. Ketersediaan sumber belajar X2 menggunakan pengukuran skala sikap dari Likert dan frekuensi mengakses internet X3 berdasarkan rata-rata mengakses internet dalam satuan waktu jam per minggu, yaitu yang mengakses internet rata-rata 5 jam per minggu diberi skor 5, yang mengakses internet rata-rata 7 jam per minggu diberi skor 7 dan seterusnya.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 5 12

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 2 15

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA MENGAJAR DAN PELATIHAN GURU TERHADAP KINERJA Pengaruh Ketersediaan Sarana Mengajar dan Pelatihan Guru Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Sragen.

0 3 10

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman diklat, dan frekuensi Mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

1 1 238

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218