Deskripsi Objek Penelitian HASILDAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASILDAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahan yang terdaftar di sektor index LQ-45 selama periode tahun 2010-2012. Sampel yang terpilih sebanyak 28 perusahaan. Berikut adalah nama-nama perusahaan yang dipilih menjadi objek penelitian. 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka di Indonesia yang telah berdiri pada tanggal 3 Oktober 1988. Perseroan mencatatkan sahamnya di BEI pada tanggal 9 Desember 1997 dengan komposisi kepemilikan saham oleh investor publik saat ini sebesar 20,3. Pada tahun 1988, PT. Astra International Tbk selaku induk perusahaan, memutuskan menjadikan unit bisnis perkebunan kelapa sawit sebagai entitas baru dengan nama PT. Suryaraya Cakrawala. Tahun 1989, PT. Suryaraya Cakrawala diubah menjadi PT. Astra Agro Niaga. Pada tahun 1977, PT. Astra Agro Niaga merger dengan PT. Suryaraya Bahtera dan mengubah namanya menjadi PT. Astra Agro Lestari. 2. PT. Adaro Energy Tbk ADRO Adaro adalah perusahaan yang berfokus pada bisnis pertambangan batubara yang terintegrasi melalui anak-anak perusahaannya. Lokasi utama operasional Adaro berada di provinsi Kalimantan Selatan dimana Adaro memproduksi Environcoal yang merupakan batubara sub bituminus dengan nilai kalori sedang dan kandungan sulfur, abu, dan emisi Nox yang sangat rendah. Perusahaan ini berdiri pada tanggal Universitas Sumatera Utara 28 Juli 2004 dan mencatatkan sahamnya di BEI pada tanggal 16 Juli 2008 dengan komposisi kepemilikan saham oleh investor publik saat ini sebesar 49,86. 3. PT. AKR Corporindo Tbk AKRA PT. AKR Corporindo Tbk adalah perusahaan penyedia solusi supply chain terpadu yang beroperasi dalam distribusi Bahan Bakar Minyak BBM dan bahan kimia dasar, jasa logistik, pembuatan sorbitol, dan bahan perekat, serta pertambangan dan perdagangan batubara. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 28 November 1977 dan mencatatkan sahamnya di BEI pada tanggal 3 Oktober 1994 dengan komposisi kepemilikan saham oleh investor publik saat ini sebesar 41,23. 4. PT. Astra International Tbk ASII Astra pertama kali didirikan sebagai perusahaan perdagangan di sebuah ruang kecil di Jakarta pada tahun 1957. Di usia yang ke-57 tahun saat ini, Astra telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar nasional yang diperkuat 185.580 orang karyawan di 170 perusahaan termasuk anak perusahaan, perusahaan asoisasi dan jointly controlled entities. Pada tanggal 4 April 1990, Astra mencatatkan sahamnya di BEI dengan komposisi kepemilikan saham oleh investor publik saat ini sebesar 49,91. 5. PT. Alam Sutera Realty Tbk ASRI PT. Alam Sutera Realty Tbk didirikan pada tanggal 3 November 1993 dengan nama PT. Adhihutama Manunggal oleh Harjianto Tirtohadiguno beserta keluarga yang memfokuskan kegiatan usahanya di bidang properti. Perusahaan mengganti nama menjadi PT. Alam Sutera Realty Tbk dengan akta tertanggal 19 September 2007 No.71 dibuat oleh Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 18 Desember 2007 perusahaan menjadi perusahaan publik dengan melakukan Universitas Sumatera Utara penawaran umum di BEI dengan komposisi kepemilikan saham oleh investor publik saat ini sebesar 36,06. 6. PT. Bank Central Asia Tbk BBCA Pada tahun 1955 berdiri sebuah perusahaan yang bernama NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory sebagai cikal bakal Bank Central Asia BCA. Pada tahun 1957, BCA mulai beroperasi pada 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di Jakarta. Pada 1970-an BCA memperkuat jaringan layanan cabang. Tahun 1977 BCA berkembang menjadi Bank Devisa. Pada tanggal 31 Mei 2000 perusahaan ini menjadi perusahaan publik dengan melakukan penawaran umum di BEI dengan komposisi kepemilikan saham oleh investor publik saat ini sebesar 54,42. 7. PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk BBNI PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk BNI didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1946 dan awalnya sempat berfungsi sebagai bank sentral di Indonesia, sebelum akhirnya beroperasi sebagai bank komersial sejak tahun 1955. BNI tercatat di BEI pada tanggal 25 November 1996 dan menjadi bank BUMN Badan Usaha Milik Negara pertama yang mencatatkan sahamnya di BEI. Pada tahun 2013, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60,61 saham BNI, sementara sisanya 39,39 dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik, dan asing. 8. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk BBRI Bank Rakyat Indonesia BRI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang sekaligus merupakan salah satu bank yang memberikan layanan microbanking terbesar di dunia. Pendirian perusahaan pada tanggal 18 Desember 1968. Saham Universitas Sumatera Utara Perseroan telah dicatatkan di BEI pada tanggal 10 November 2003. Pada tahun 2013, Pemerintah Republik Indonesia memegang 57,32 saham BRI, sementara sisanya 42,68 dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik, dan asing. 9. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN Sejarah Danamon dimulai pada tahun 1956 ketika didirikan sebagai Bank Kopra Indonesia. Di tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah menjadi PT. Bank Danamon Indonesia. Di tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di BEI pada tanggal 6 Desember 1989 dengan komposisi kepemilikan saham oleh investor publik saat ini sebesar 25,49. Di tahun 2003, Asia Financial Indonesia Pte. Ltd mengakuisisi Danamon, melalui konsorsium Fullerton Financial Holdings, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings, dan Deutsche Bank AG yang merupakan pemegang saham pengendali. 10. PT. Bank Mandiri Persero Tbk BMRI Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari langkah pemerintah dalam merekstrukturisasi industri perbankan di Indonesia pasca krisis moneter tahun 1998. Pada tahun 1999, empat bank milik pemerintah Republik Indonesia, yakni Bank Bumi Daya BBD, Bank Dagang Negara BDN, Bank Ekspor Impor Indonesia Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia Bapindo digabungkan ke dalam Bank Mandiri. Saham Perseroan telah dicatatkan di BEI pada tanggal 14 Juli 2003. Pada tahun 2013, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60,00 saham Bank Mandiri, sementara sisanya 40,00 dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik, dan asing. Universitas Sumatera Utara 11. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia didirikan di Indonesia dengan nama PT. Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited, berdasarkan akta pendirian yang dimuat dalam Akta No. 6 tanggal 7 Januari 1972, yang dibuat dihadapan Drs. Gde Ngurah Rai, SH, Notaris di Jakarta. Kegiatan utama usaha adalah industri makanan ternak, pembibitan dan budidaya ayam ras serta pengolahannya, industri pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan sapi. Kegiatan penunjang adalah mengimpor dan menjual bahan-bahan baku dan bahan- bahan farmasi, memproduksi dan menjual karung atau kemasan plastik. Pada tanggal 18 Maret 1991 perusahaan ini menjadi perusahaan publik di BEI dengan komposisi kepemilikan saham oleh investor publik pada tahun 2013 sebesar 44,47. 12. PT. XL Axiata Tbk EXCL Berdiri pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT. Grahametropolitan Lestari, XL mulai beroperasi sebagai perusahaan perdagangan barang dan jasa umum. Pada tahun 1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler. Perseroan mengubah nama menjadi PT. Excelcomindo Pratama, sesuai dengan perjanjian kerja sama antara Grup Rajawali dan tiga investor asing NYNEX, AIF, dan Mitsui. XL kemudian melakukan Penawaran Saham Perdana IPO pada tanggal 29 September 2005 dan mendaftarkan sahamnya di BEI. Pada tahun 2009, PT. Excelcomindo Pratama Tbk berganti nama menjadi PT. XL Axiata Tbk. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 33,51. Universitas Sumatera Utara 13. PT. Gudang Garam Tbk GGRM Gudang Garam berdiri pada tanggal 26 Juni 1958. Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka, rokok kretek identik dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah di dunia. Gudan Garam memiliki tiga anak perusahaan utama yaitu PT. Surya Pemenang, yang memproduksi kertas karton untuk kemasan rokok Gudang Garam, PT. Surya Madistrindo, sebagai distributor tunggal produk Perseroan, dan PT. Surya Air sebagai penyedia layanan jasa penerbangan tidak berjadwal.Saham Perseroan pertama kali tercatat di BEI pada tanggal 27 Agustus 1990. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 24,45. 14. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF Didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma. Pada tahun 1994, berganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan di tahun yang sama mencatatkan sahamnya di BEI pada tanggal 14 Juli 1994. Pada tahun 2103, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 49,95. Kegiatan operasional perusahaan mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. 15. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah perusahaan yang memproduksi semen, yang juga memiliki beberapa anak perusahaan yang memproduksi beton siap pakai serta mengelola tambang agregat dan trass. Berdiri sejak 16 Januari 1985, Perseroan merupakan penggabungan dari enam perusahaan semen yang saat itu memiliki delapan pabrik. Indocement pertama kali mencatatkan sahamnya di BEI Universitas Sumatera Utara pada 5 Desember 1989. Sejak 2001, mayoritas saham Perseroan dimiliki oleh HeidelbergCement Group yang berbasis di Jerman. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 35,97. 16. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG PT. Indo Tambangraya Megah Tbk merupakan perusahaan produsen batubara Indonesia terkemuka untuk pasar energi dunia. Berdasarkan akta No. 30 tertanggal 11 Mei 2009 dan Akta No. 24 tertanggal 14 Agustus 2009, dibuat dihadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, maksud dan tujuan perusahaan adalah berusaha dalam bidang pertambangan, pembangunan, pengangkutan, perbengkelan, perdagangan, perindustrian, dan jasa. Indo Tambangraya Megah berdiri pada tanggal 2 September 2007. Pada tanggal 18 Desember 2007 mencatatkan sahamnya di BEI sebagai perusahaan go public. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 35,00. 17. PT. Jasa Marga Persero Tbk JSMR Kgiatan utama usaha PT. Jasa Marga Persero Tbk adalah menjalankan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian danatau pemeliharaan jalan tol, mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol Rumijatol dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya, serta bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi, pemeliharaan, dan pengoperasian jalan tol. Berdiri pada tanggal 1 Maret 1978. Pada tanggal 12 November 2007, Jasa Marga menjadi perusahaan go public. Pada tahun 2013, kepemilikan saham yang dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 70,00, sedangkan sisanya 30,00 dimiliki oleh publik. Universitas Sumatera Utara 18. PT. Kalbe Farma Tbk KLBF Sejarah Kalbe Farma diawali dengan garasi pendiri Perseroan tahun 1966 sebagai perusahaan produk kesehatan dengan prinsip-prinsip dasar: inovasi, merek yang kuat dan manajemen prima. Dengan pedoman “Panca Sradha Kalbe” sebagai nilai dasar Perseroan, Kalbe berhasil meraih pertumbuhan yang solid dan mencatatkan sebagai perusahaan publik pada tanggal 30 Juli 1991 di BEI. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 40,03. 19. PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk LSIP Pada tahun 1906, melalui inisiatif Harrisons Crosfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London- Sumatera, yang kemudian dikenal dengan nama “Lonsum”, berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia. Di awal kemerdekaan Indonesia, Lonsum lebih memfokuskan usahanya pada tanaman karet, dan kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980. Pada akhir dekade berikutnya, kelapa sawit telah menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan. Di tahun 1994, Harrisons Crosfield menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Lonsum kepada PT. Pan London Sumatra Plantations PPLS, yang kemudian mencatatkan Lonsum sebagai perusahaan publik melalui pencatatan saham di BEI pada tanggal 5 Juli 1996. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 40,52. 20. PT. Mitra Adiperkasa Tbk MAPI PT. Mitra Adiperkasa Tbk didirikan pada tanggal 23 Januari 1995 sebagai perusahaan yang beroperasi di bidang perdagangan, jasa, manufaktur, transportasi, perkebunan, pertanian, perikanan, dan pertambangan. Pada tanggal 10 November Universitas Sumatera Utara 2004 Mitra Adiperkasa mencatatkan sahamnya sebagai perusahaan publik. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 44,00. 21. PT. Multipolar TBk MLPL PT. Multipolar TBk “Perseroan” merupakan perusahaan investasi strategis dengan cakupan bisnis tidak hanya di Indonesia tetapi juga mancanegara seperti China. Perseroan merupakan induk dari anak perusahaan pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia dalam berbagai bidang usaha meliputi usaha ritel, TI, multimedia, pengarsipan, dan usaha-usaha lain. Multipolar berdiri pada tanggal 4 Desember 1975, dan pada tanggal 6 November 1989 mencatatkan sahamnya di BEI sebagai perusahaan publik. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 67,98. 22. PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk PGAS PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk atau sering disebut PGN merupakan sebuah perusahaan milik negara yang dirintis sejak tahun 1859, ketika masih bernama Firma L.J.N Eindhoven Co. Gravenhage. Pada 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 191965, Perusahaan dietetapkan sebagai Perusahaan Negara atau dikenal sebagai Perusahaan Gas Negara PGN. Ruang lingkup usaha menyediakan tenaga gas dan industri gas. Saham perseroan telah dicatatkan di BEI pada tanggal 15 Desember 2003. Pada tahun 2013, kepemilikan saham oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 56,96 dan sisanya 43,04 dimiliki oleh investor publik. 23. PT. Bukit Asam Persero Tbk PTBA PT. Bukit Asam Persero Tbk melakukan usaha di bidang pertambangan, perdagangan, pengolahan, dan pemanfaatan batubara. Didirikan pada tanggal 2 Universitas Sumatera Utara Maret 1981 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 1980. Mulanya PT. Bukit Asam Persero Tbk bernama PN TABA sejak tangggal 1 Maret 1981, kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Tambang Batubara Bukit Asam Persero. Pada tanggal 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di BEI. Pada tahun 2013, kepemilikan saham oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 65,02 dan sisanya 34,98 dimiliki oleh investor publik. 24. PT. Holcim Indonesia Tbk SMCB Kegiatan operasional PT. Holcim Indonesia Tbk adalah perusahaan penyedia layanan dan bahan bangunan berbasis semen yang kegiatan usahanya berlangsung di dua negara, Indonesia dan Malaysia. Didirikan pada tanggal 15 Juni 1971, dan menjadi perusahaan publik pada tanggal 10 Agustus 1977. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh investor publik sebesar 19,36. 25. PT. Semen Indonesia Persero Tbk SMGR PT. Semen Indonesia Persero Tbk, sebelumnya bernama PT. Semen Gresik Persero Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 saham semen Gresik tercatat di BEI serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Pada tahun 1995, akuisisi perusahaan semen dalam negeri, PT. Semen Padang Persero dan PT. Semen Tonasa Persero. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01 dan sisanya 48,99 dimiliki oleh publik. Universitas Sumatera Utara 26. PT. Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk TLKM Pada tahun 1991, nama PT. PERUMTEL berubah menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia atau Telkom dengan operasi bisnis terbagi atas dua belas wilayah telekomunikasi WITEL. WITEL tersebut kemudian dirombak menjadi tujuh divisi regional DIVRE yaitu divisi I Sumatera, Divisi II Jakarta dan sekitarnya, Divisi III Jawa Barat, Divisi IV Jawa Tengah dan Yogyakarta, Divisi V Jawa Timur, Divisi VI Kalimantan, dan Divisi VII Indonesia Bagian Timur. Pada tahun 1974 PN. Telekomunikasi dibagi menjadi dua divisi, yaitu PT. Industri Telekomunikasi Indonesia PT. INTI yang memproduksi perangkat telekomunikasi dan Perusahaan Umum Telekomunikasi PERUMTEL untuk melayani jasa telekomunikasi domestik dan internasional. TELKOM melaksanakan penawaran saham perdana publik Initial Public Offering pada tanggal 14 November 1995 di BEI. Pada tanggal 26 Mei 1995, TELKOM mendirikan entitas anak yang menangani bisnis telepon selular, Telkomsel. Pada tahun 2013, komposisi pemegang saham oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,19 dan sisanya sebesar 48,81 dimiliki oleh publik. 27. PT. United Tractors Tbk UNTR United Tractors didirikan pada 13 Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Komatsu Forest, dan Tadano serta sebagai kontraktor penambangan dan pertambangan batubara di Indonesia. Pada tanggal 19 September 1989, Perseroan mencatatkan saham perdana di BEI. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham mayoritas dipegang oleh PT. Astra International Tbk sebesar 59,50 dan sisanya sebesar 40,50 dimiliki oleh publik. Universitas Sumatera Utara 28. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR Unilever berdiri dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. di Angke, Jakarta. Unilever merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumers Goods FMCG terkemuka di Indonesia. Bidang usaha mencakup produksi, pemasaran, dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah. Tanggal pendirian perusahaan 5 Desember 1933, dan pencatatan saham di BEI pada tanggal 11 Januari 1982. Pada tahun 2013, komposisi kepemilikan saham oleh publik sebesar 15,01. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhdap Return Saham Pada Perusahaan Indeks Lq 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHDAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhdap Return Saham Pada Perusahaan Indeks Lq 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhdap Return Saham Pada Perusahaan Indeks Lq 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

0 3 9

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 17

Analisis Kinerja Keuangan terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar pada LQ-45 Periode 2008-2012.

0 0 19

Analisis Rasio Keuangan terhadap Kinerja Saham yang Terdaftar dalam LQ 45 di BEI.

0 1 20

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan - Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Index LQ-45

0 0 24