95
5.3.2. PKH Mempunyai Aturan
Tipe  selanjutnya  adalah  PKH  mempunyai  aturan  yaitu  sebanyak  27  persen, sebagian besar kata yang diucapkan responden adalah peraturan PKH, sanksi,
pertemuan  kelompok,  penggunaan  dana  PKH,  takut  dikenakan  sanksi,  PKH untuk pendidikan. Tipe PKH memliki aturan ini merupakan gambaran secara
umum  tentang  peserta  PKH  memandang  bagaimana  Program  Keluarga Harapan ini, dari kata yang diucapkan responden dapat dilihat bahwa mereka
memahami  Program  Keluarga  Harapan  sebagai  program  pemerintah  yang memiliki peratutran
– peraturan yang harus dipatuhi di dalamnya.
Tabel 5.6 Jumlah dan Persentase Responden pada Representasi Sosial PKH Memiliki
Aturan berdasarkan Karakteristik Peserta PKH n=7
Karakteristik Peserta PKH Kategori
norang npersen
Usia Kurang  dari
40 tahun
4 57
Antara 40-55 tahun  1 14
Lebih dari 55 tahun  2 29
Pendidikan Tamat SD
4 57
Tamat SLTP 1
14 Tamat SLTA
2 29
Pekerjaan Pedagang
5 71
Buruh 1
14
Universitas Sumatera Utara
96
Tidak bekerja 1
14 Jumlah sumber nafkah
Satu sumber 4
57 Dua sumber
1 14
Lebih dari
dua sumber
2 29
Penghasilan 1.000.000
– 1.500.000
1 14
1.500.000 –
2.000.000 2
29
2.000.000 –
2.500.000 3
43
Diatas 2.500.000 1
14 Tanggungan
Kurang dari
2 orang
1 14
Antara 2 – 3 orang  3
43 Lebih dari 3 orang
3 43
Peranan dalam kelompok Anggota
6 86
Ketua kelompok 1
14 Intensitas
pertemuan kelompok
Jarang 3
43 Sering
4 57
Intensitas bertemu
pendamping Sedang
2 29
Sering 5
71 Intensitas  interaksi  dalam  Jarang
3 43
Universitas Sumatera Utara
97
kelompok Sering
4 57
Sumber: Data Primer, 2014 Responden pada tipe ini dominan pada peserta PKH yang berumur kurang dari
40  tahun  yaitu  sebanyak  57  persen  kemudian  yang  berumur  lebih  dari  55 tahun yaitu sebanyak 29 persen lalu peserta PKH yang berumur antara 40
– 55 tahun.  Tingkat  pendidikan  pada  tipe  ini  juga  beragam  yaitu  didominasi  oleh
peserta PKH yang tingkat pendidikan formalnya tamat SD sebanyak 57 persen lalu  tamat  SLTA  sebanyak  29  persen  dan  tamat  SLTP  sebanyak  14  persen.
Para  responden  lebih  banyak  bekerja  sebagai  pedagang  yaitu  sebanyak  71 persen dan sisanya sebagai buruh dan tidak bekerja  masing-masing sebanyak
14  persen  dengan  satu  sumber  nafkah  sebanyak  57  persen,  lebih  dari  dua sumber  nafkah  sebanyak  29  persen  dan  dua  sumber  nafkah  sebanyak  14
persen. Penghasilan rumah tangga rata-rata antara Rp. 2.000.000 – 2.500.000
yaitu sebanyak 43 persen dan Rp. 1.500.000 – 2.000.000 sebanyak 29 persen
lalu diatas Rp. 2.500.000 sebanyak 14 persen dengan jumlah tanggungan rata- rata  peserta  PKH  antara  2
– 3 orang dan 3 orang lebih yaitu masing-masing sebanyak 43 persen dan kurang dari 2 orang sebanyak 14 persen. Pada tipe ini
responden  sebagai  ketua  kelompok  termasuk  di  dalamnya,  dan  terdapat  6 responden  sebagai  anggota  kelompok.  Intensitas  pertemuan  kelompok,
intensitas  bertemu  pendamping  dan  intensitas  interaksi  dalam  kelompok termasuk dalam kategori sering pada tipe ini.
Perbedaan  karakteristik  dengan  responden  pada  kategori  dominan  hampir semua  karakteristik  berbeda  namun  karakteristik  yang  diduga  berhubungan
dengan  representasi  sosial  PKH  memiliki  aturan  adalah  peranan  dalam
Universitas Sumatera Utara
98
kelompok,  intensitas  pertemuan  kelompok  dan  intensitas  bertemu pendamping.  Peran  sebagai ketua kelompok dan tingkat  kehadiran  mengikuti
pertemuan  kelompok  serta  tingkat  keseringan  bertemu  petugas  pendamping lebih  membuat  peserta  PKH  mempresentasikan  PKH  sebagai  program  yang
memiliki aturan.
5.3.3. PKH untuk kebutuhan sehari - hari