60
upaya  peningkatan  kualitas  sumber  daya  manusia  SDM,  yaitu pendidikan dan kesehatan.
2.7.2. Definisi Operasional
Perumusan  defenisi  operasional  adalah  langkah  lanjutan  dari  perumusan defenisi  konsep.  Defenisi  operasional  sering  disebut  sebagai  proses
operasionalisasi  konsep.  Operasionalisasi  konsep  berarti  menjadikan  konsep yang semula bersifat statis menjadi dinamis. Defenisi operasional  merupakan
petunjuk bagaimana suatu variabel dapat diukur Siagian, 2011: 141. Adapun  yang  menjadi  defenisi  operasional  dalam  penelitian  ini  adalah  sebagai
berikut: 1.
Karakteristik  peserta  PKH  ialah  variabel  yang  melekat  pada  diri  responden sebagai  peserta  PKH  yang  dibagi  menjadi  karakteristik  individu  dan
keterlibatan dalam kelompok. I.
Karakteristik individu a
Usia  ialah  jumlah  tahun  sejak  responden  lahir  sampai  dengan  saat penelitian  dilaksanakan.  Pada  kuesioner  ditanyakan  dalam  bentuk
pertanyaan  terbuka.  Namun,  untuk  mengetahui  struktur  umur  peserta PKH, pada analisis dikategorikan dengan skala ordinal menjadi:
a. Umur  40 tahun skor = 1
b. Umur 40 – 55 tahun skor = 2
c. Umur  55 tahun skor = 3
b Pendidikan  formal  merupakan  pendidikan  formal  terakhir  yang  telah
ditempuh  peserta  PKH  hingga  saat  penelitian,  dikategorikan  dengan skala ordinal menjadi:
Universitas Sumatera Utara
61
a. Tidak sekolah skor = 1
b. Tamat SDskor = 2
c. Tamat SLTP skor = 3
d. Tamat SLTA skor = 4
e. AkademikDiploma skor = 5
f. Sarjana skor = 6
c Pekerjaan  peserta:  ialah  aktivitas  ekonomi  peserta  PKH  dalam
memenuhi  ataupun  turut  membantu  memenuhi  kebutuhan  rumah tangga yang dikategorikan dengan skala nominal menjadi:
a. Pedagang kode = 1
b. Buruh kode = 2
c. Petani kode = 3
d. Serabutan kode = 4
e. Tidak bekerja kode = 5
d Jumlah sumber nafkah rumah tangga ialah jumlah sumber nafkah yang
dilakukan  oleh  seluruh  anggota  keluarga  dalam  memenuhi  kebutuhan rumah  tangga.  Jumlah  sumber  nafkah  rumah  tangga  dikategorikan
dengan skala ordinal menjadi: a.
Satu sumber nafkah skor = 1 b.
Dua sumber nafkah skor = 2 c.
Lebih dari dua sumber nafkah skor = 3 e
Penghasilan  rumah  tangga  merupakan  estimasi  rata–rata  penghasilan seluruh  anggota  keluarga  yang  bekerja  dalam  rupiahbulan,
dikategorikan dengan skala ordinal menjadi:
Universitas Sumatera Utara
62
a. Rp. 1.000.000 – 1.500.000 skor = 1
b. Rp. 1.500.000 – 2.000.000 skor = 2
c. Rp. 2.000.000 – 2.500.000 skor = 3
d. Rp.  2.500.000 skor = 4
f Tanggungan  rumah  tangga  merupakan  jumlah  anggota  rumah  tangga
yang  belumtidak  bekerja  dan  kebutuhannya  ditanggung  oleh  rumah tangga.  Pertanyaan  ini  ditanyakan  dalam  pertanyaan  terbuka  namun
untuk kebutuhan analisis dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a.
Kurang dari 2 orang skor = 1 b.
Antara 2 – 3 orang skor = 2 c.
Lebih dari 3 orang skor = 3 II.
Keterlibatan  dalam  kelompok  dalam  penelitian  tentang  PKH  ini  dibagi menjadi:
a Peranan  dalam  kelompok  merupakan  peranan  peserta  dalam
kelompok  peserta  PKH  yang  dikategorikan  dengan  skala  ordinal menjadi:
a. Anggota kelompok skor = 1
b. Ketua kelompok skor = 2
b Intensitas  kehadiran  pada  pertemuan  kelompok  merupakan  jumlah
kehadiran  RTSM  dalam  kegiatan  pertemuan  kelompok  yang didampingi oleh petugas pendamping PKH. Pertemuan kelompok yang
dimaksudkan  disini  ialah  dalam  satu  tahun  sebelum  rancangan penelitian  dibuat  yaitu  tahun  2013  atau  empat  kali  pertemuan
Universitas Sumatera Utara
63
kelompok. Intensitas
kehadiran pada
pertemuan kelompok
dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a.
Tidak pernah: 0 kali skor = 1 b.
Jarang: 1–2 kali skor = 2 c.
Sering: 3–4 kali skor = 3 c
Intensitas  pertemuan  dengan  petugas  pendamping  merupakan intensitas  bertemunya  RTSM  dengan  petugas  pendamping  baik  pada
pertemuan  kelompok  dan  pencairan  dana  bantuan  ataupun  di  luar kegiatan tersebut seperti kunjungan pra dan pasca pencairan. Intensitas
pertemuan  dengan  petugas  pendamping  dikategorikan  dengan  skala ordinal menjadi:
a. Jarang:  mengikuti  pertemuan  kelompok  kurang  dari  2  kali  dalam
setahun  dan  tidak  bertemu  dengan  petugas  pendamping  diluar kegiatan pertemuan kelompok. skor = 1
b. Kadang-kadang: mengikuti pertemuan kelompok 2 – 4 kali dalam
setahun  dan  tidak  bertemu  dengan  petugas  pendamping  diluar kegiatan pertemuan kelompok. skor = 2
c. Sering:  selalu  mengikuti  pertemuan  kelompok  dan  juga  pernah
bertemu di luar kegiatan pertemuan kelompok. skor = 3 d
Intensitas  interaksi  dalam  kelompok  merupakan  tingkat  interaksi peserta PKH dengan peserta PKH lainnya dalam kelompok PKH.
Akumulasi skor dikategorikan dengan skala ordinal ke dalam: a.
Jarang  skor = 1 b.
Kadang-kadang skor = 2
Universitas Sumatera Utara
64
c. Sering skor = 3
2. Representasi  sosial  terhadap  PKH  merupakan  pandangan  peserta  PKH
terhadap  PKH  yang  dikumpulkan  melalui  asosiasi  kata,  yaitu  dengan  cara setiap  responden  menyebutkan  serta  menjelaskan  maksimal  5  kata  yang
terlintas  dalam  pikiran  mereka  saat  mendengar  kata  Program  Keluarga Harapan.  Kata  yang  memiliki  keserupaan  dan  persamaan  dikategorikan  ke
dalam  beberapa  kategori  besar  untuk  memperoleh  klasifikasi  yang  lebih general.  Selanjutnya  pengolahan  dilakukan  dengan  cara  mengelompokkan
seluruh  kata  yang  diperoleh  langsung  dari  responden  ke  dalam  kategori  kata yang telah ada. Setiap responden akan dilihat kepada kategori kata manakah ia
memiliki representasi sosial yang lebih dominan dan kategori kata yang lebih dominan tersebut akan menjadi tipe representasi sosial mereka.
Pada penelitian ini, representasi sosial terhadap PKH ialah representasi sosial  utama  yang  akan  diteliti.  Namun,  sebagai  data  pendukung  juga
dilihat  representasi  sosial  peserta  PKH  terhadap  kata  Pendidikan  dan Kemiskinan.  Representasi  sosial  pendukung  tersebut  diperoleh  dan  diolah
dengan cara yang sama dengan representasi sosial utama. 3.
Perilaku peserta PKH merupakan bentuk pemenuhan tanggung jawab peserta PKH  yang  menerima bantuan komponen  pendidikan  yang harus  dipenuhinya
selama mendapatkan program bantuan. Bentuk perilaku tersebut ialah dengan mengikuti pertemuan kelompok,  menyekolahkan anak usia sekolah SDSMP,
Tingkat  kehadiran  anak  di  sekolah  sesuai  standar,  memenuhi  kebutuhan pendidikan anak, serta memberikan dukungan dalam kegiatan belajar anak.
Universitas Sumatera Utara
65
a Pertemuan  kelompok  telah  diketahui  pada  bagian  kuesioner  keterlibatan
dalam kelompok. b
Menyekolahkan  anak  usia  sekolah  SDSMP  yaitu  mendaftar  anak  yang memenuhi  persyaratan  dalam  PKH  ke  salah  satu  instansi  pendidikan,
dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a.
Tidak skor = 1 b.
Ya skor = 2 c
Tingkat kehadiran anak di sekolah sesuai standar ialah tingkat kehadiran anak  di  satuan  pendidikan  dimana  ia  terdaftar  yang  disesuaikan  dengan
ketentuan  PKH  yaitu  minimal  85  persen  hari  tatap  muka  dalam  sebulan selama  tahun  pelajaran  berlangsung.  Pada  penelitian  ini,  waktu  penilaian
terhadap  tingkat  kehadiran  ini  ialah  dua  semester  terakhir,  dikategorikan menjadi skala ordinal:
a. Tidak memenuhi standar skor = 1 b. Kurang Memenuhi standar skor = 2
c. Memenuhi standar skor = 3