37
Demikian prosedur yang harus dilakukan guru apabila ingin mendesain pengajaran membaca menggunakan metode kalimat dan media buku cerita
bergambar untuk dapat mengatasi kesulitan peserta didik dalam membaca dan menyimpulkan isi cerita anak.
2.7 Kerangka Berpikir
Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang wajib dikuasai oleh setiap orang. Dengan membaca kita dapat membuka cakrawala ilmu
pengetahuan dan informasi dari belahan bumi manapun tanpa harus melihat atau mengalami secara langsung hal yang dimaksud dalam informasi dan pengetahuan
yang dimaksud. Hampir semua informasi yang dikemas dalam media cetak maupun media elektronik melibatkan aktivitas membaca.
Demikian pentingnya keterampilan dan penguasaan seseorang terhadap membaca serta begitu mudahnya kita melakukan aktivitas membaca, namun
masih saja ada orang yang enggan untuk melakukan aktivitas ini. Masalah malas membaca memang sedang menjangkiti masyarakat indonesia. Tidak sedikit orang
Indonesia melakukan rutinitas tidur siang untuk mengisi waktu luang mereka, bahkan tak jarang kita menjumpai orang-orang “bergosip ria” di warung, diujung
gang, dan di teras rumah tetangga kita tanpa tahu apa manfaatnya. Pikirkan berapa banyak informasi yang dapat kita peroleh apabila waktu-waktu senggang yang
kita miliki kita gunakan untuk membaca. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mngetasi masalah ini. Berbagai
seminar, pendirian taman bacaan, serta berbagai kajian penelitian telah dilakukan
38
pemerintah dan individu untuk mengatasi masalah membaca. Tanpa tahu sejauh mana upaya itu telah membuahkan hasil.
Masalah minat dan kemampuan membaca yang dialami hampir setiap orang Indonesia harus ditangani sejak dini. Sekolah adalah salah satu wahana
untuk meningkatkan dan memperbaiki masalah minat dan kemampuan membaca seseorang.
Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan formal pertama yang wajib diikuti oleh setiap orang, untuk memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan. Membaca adalah salah satu katerampilan yang ditekankan pada jenjang pendidikan ini melalui mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pelaksanaan pengajaran membaca di kelas V SD tak semulus harapan setiap guru. Ada saja kendala yang muncul saat berlangsungnya proses
pembelajaran. Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hasil belajar, dan tujuan pengajaran yang tidak dapat tercapai secara maksimal.
Siswa dan guru kelas V SD Muhammadiyah Danaraja Banjarnegara adalah salah satu sekolah yang mengalami kesulitan terhadap pengajaran
membaca. Kesulitan yang mereka hadapi terutama berkaitan dengan masalah minat dan bahan ajar membaca yang tidak sesuai untuk mereka. Ketidaksesuaian
bahan ajar membaca wacana ini terlihat pada kosakata, struktur kalimat, dan isinya. Media yang digunakan juga kurang mendukung. Hal ini menyebabkan
anak menjadi malas membaca yang berakibat pula terhadap prestasi membaca mereka yang rendah.
39
Salah satu upaya yang sudah dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mencari bahan ajar membaca yang tidak terbatas pada
buku teks dan LKS yang dijadikan sebagai buku pegangan siswa, tetapi dicarikan pula dari majalah, koran, dan dari sumber lain yang kiranya dapat dijadikan
sebagai sumber belajar siswa serta dapat dijadikan sebagai bahan ajar membaca. Upaya ini ternyata tidak banyak membantu mengatasi masalah membaca yang
dihadapi oleh siswa kelas V SD Muhammadiyah Danaraja Banjarnegara ini. Pembelajaran keterampilan menyimpulkan isi cerita anak menggunakan
metode kalimat dan media buku cerita bergambar yang dilakukan peneliti diharapkan agar pembelajaran lebih menarik dan penggunaan media yang lebih
variatif. Dengan media buku ceritab bergambar, akan membuat siswa tertarik dan termotivasi sehingga siswa merasa senang mengikuti pembelajaran
menyimpulkan isi cerita anak. Pembelajaran menyimpulkan isi cerita anak melalui media buku cerita
bergambar yang dilakukan peneliti diharapkan dapat mengatasi semua permasalahan yang berhubungan dengan pembelajaran keterampilan
menyimpulkan isi cerita anak. Selain itu, akan memberi bahan bacaan yang berupa buku cerita bergambar. Cerita anak yang juga dapat memberikan
ketertarikan dalam pembelajaran menyimak, sehingga tujuan pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak dapat tercapai.
40
2.8 Hipotesis tindakan