Proses Pengolahan Data Analisis Data

43 responden dengan didampingi oleh peneliti. Jika responden tidak mengerti atau kurang paham dengan pertanyaan maka peneliti menjelaskannya.

3.9.2 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data- data dengan melihat, membaca, mempelajari dan mencatat data tertulis yang berhubungan dengan objek penelitian serta untuk penambahan data yang belum lengkap.

3.10 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.10.1 Proses Pengolahan Data

Agar analisis data penelitian menghasilkan informasi yang benar dan tepat maka sebelum melakukan analisis perlu dilakukan proses manajemen atau pengolahan data yang terdiri dari: 3.10.1.1 Editing Editing yaitu memeriksa kembali kelengkapan data yang telah dikumpulkan yang meliputi kebenaran pengisian, kelengkapan jawaban, konsistensi dan relevansi jawaban terhadap daftar pertanyaan yang diberikan. 3.10.1.2 Coding Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi angka atau bilangan masing–masing variabel penelitian diberi kode angka selanjutnya dimasukkan dalam lembar tabel kerja untuk mempermudah entri data di komputer. 44 3.10.1.3 Tabulation Tabulation dilakukan dengan cara mengelompokkan jawaban hasil penelitian yang serupa dan menjumlahkannya dengan cara teliti dan teratur ke dalam tabel yang telah disediakan.

3.10.2 Analisis Data

3.10.2.1 Analisis Univariat Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Dalam analisis ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel seperti jenis kelamin,umur, tingkat pendidikan dan masa kerja guru UKS. 3.10.2.2 Analisis Bivariat Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan. Analisis terhadap dua variabel yang diduga berhubungan dilakukan dengan uji statistik sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS dapat dilakukan dengan pengujian statistik uji Chi Square, dan bila tidak memenuhi syarat uji Chi Square maka digunakan uji alternatifnya, yaitu uji Fisher’s Exact. 2. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS dapat dilakukan dengan pengujian statistik uji Chi Square, dan bila tidak memenuhi syarat uji Chi Square maka digunakan uji alternatifnya, yaitu uji Fisher’s Exact. 3. Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS dapat dilakukan dengan pengujian statistik uji Chi 45 Square, dan bila tidak memenuhi syarat uji Chi Square maka digunakan uji alternatifnya, yaitu uji Fisher’s Exact. Sopiyudin Dahlan, 2004: 123-135 Dasar pengambilan keputusan yang dipakai berdasarkan ρ value. Jika ρ value 0,05 maka Ho ditolak. Ini berarti kedua variabel ada hubungan. Akan tetapi jika Ho diterima yaitu jika ρ value 0,05, ini berarti kedua variabel tidak ada hubungan. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel bebas dan terikat, maka digunakan Coefisient Contingency koefisiensi kontingensi. Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan koefisiensi kontingensi, yaitu sebagai berikut : 1. Interval koefisien 0,00-0,199, maka tingkat hubungan sangat rendah 2. Interval koefisien 0,20-0,399, maka tingkat hubungan rendah 3. Interval koefisien 0,40-0,599, maka tingkat hubungan sedang 4. Interval koefisien 0,60-0,799, maka tingkat hubungan kuat 5. Interval koefisien 0,80-1,000, maka tingkat hubungan sangat kuat Sugiyono, 2006: 216 46

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Data

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Wilayah penelitian ini adalah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang, dari monografi desa diperoleh data tentang batas Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang yaitu : sebelah utara : Kecamatan Ungaran sebelah selatan: Kecamatan Bawen sebelah barat : Kecamatan Bergas sebelah timur : Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Secara geografis Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang mempunyai luas 7.734,66 Ha yang terdiri atas 8 desa yaitu Desa Klepu, Desa Pringsari, Desa Jatirunggo, Desa Derekan, Desa Wonoyoso, Desa Wonorejo, Desa Candirejo dan Desa Penawangan. Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang mempunyai sarana pendidikan sebanyak 25 sekolah dasar SD. Data Geografis Kec. Pringapus, 2009

4.1.2 Karakteristik Responden

2.1.1.5 Jenis Kelamin Responden Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel berikut:

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

29 338 136

Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (uks) Pada Sekolah Dasar Negeri Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan

15 191 100

Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Dan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri 060880 Dan 060890 Kecamatan Medan Polonia Tahun 2009

1 49 57

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015 2016

0 7 118

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PERSONALITY DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN MEDAN BARU.

0 1 36

PERSEPSI GURU TENTANG IKLIM ORGANISASI SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG.

0 0 12

(ABSTRAK) HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU UKS DALAM PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 3

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DALAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN PUNDONG KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016.

1 3 111

Pelaksanaan Program Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun 2014.

0 0 15

PERAN UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH) DALAM UPAYA OBESITAS PADA SISWA DI SDN (SEKOLAH DASAR NEGERI) LAMPER KIDUL 02 SEMARANG

0 5 58