Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

20 2. Penilaian yang berorientasi kepada masa yang akan datang Metode penilaian masa yang akan datang diartikan dengan penilaian akan potensi seorang pegawai atau penetapan sasaran-sasaran prestasi kerja di masa mendatang. Metode penilaian ini terdiri dari: a. Metode Penilaian Diri Self Assessment, yaitu penilaian pegawai untuk diri sendiri dengan harapan pegawai tersebut dapat mengindentifikasikan aspek- aspek perilaku kerja yang perlu diperbaikinya pada masa yang akan datang. b. Management By Objective MBO, yaitu sebuah program manajemen yang melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan untuk menentukan sasaran-sasaran yang dicapainya yang dapat dilakukan melalui prosedur. Karyawan dan penyelia secara bersama-sama menetapkan tujuan-tujuan untuk sasaran-sasaran pelaksanaan kerja di waktu yang akan datang, kemudian dengan menggunakan sasaran-sasaran tersebut, penilaian prestasi kerja dilakukan secara bersama pula. c. Penilaian Secara Psikologis, yaitu proses penilaian yang dilakukan melalui serangkaian teknik penilaian seperti wawancara mendalam, tes-tes psikologi, diskusi dengan atasan langsung dan review evaluasi lainnya. Penilaian ini digunakan untuk menilai potensi karyawan di waktu yang akan datang dan untuk mengetahui potensi seseorang dalam melakukan tanggung jawab yang lebih besar.

2.1.2.6 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala 2007: 25 faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor intrinsik yang meliputi mutu karyawan berupa pendidikan, pengalaman, motivasi, kesehatan, usia, keterampilan emosi, spiritual, sedangkan faktor ekstrinsik meliputi lingkungan 21 kerja fisik dan non fisik, kepemimpinan, komunikasi vertikal dan horizontal, kompensasi, kontrol berupa penyeliaan, fasilitas, pelatihan, beban kerja, proses kerja, sistem imbalan, dan hukuman. Menurut teori Henry Simamora 1995 yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara 2006: 14, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja yaitu faktor individu kompetensi, latar belakang dan demografi, faktor psikologis persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi dan faktor organisasi sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan desain kerja. Berdasarkan teori model kinerja tersebut, dapat disimpulkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja yaitu: 2.1.2.6.1 Faktor individu, yang terdiri atas: 1. Kemampuan dan Keterampilan Kemampuan adalah bakat seseorang untuk melakukan tugas fisik atau mental. Keterampilan adalah bakat yang dipelajari yang seseorang miliki untuk melakukan suatu tugas. Kemampuan seseorang pada umunya stabil selama beberapa waktu, sedangkan keterampilan berubah seiring dengan pelatihan atau pengalaman. Pemahaman tentang keterampilan dan kemampuan diartikan sebagai suatu tingkat pencapaian individu terhadap upaya untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan efisien. Ivancevich. dkk, 2007: 85 2. Pengalaman Pengalaman kerja dapat memperdalam dan memperluas kemampuan kerja. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin terampil dan semakin cepat ia menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas, dan memungkinkan peningkatan kinerja. Payama J. Simanjuntak, 2005: 24 22 3. Usia Menurut Robbins dan Judge 2008: 63, hubungan usia dengan kinerja atau produktivitas dipercaya menurun dengan bertambahnya usia. Hal ini disebabkan karena keterampilan fisiknya sudah mulai menurun. Tetapi produktivitas seseorang tidak hanya tergantung pada keterampilan fisik. Karyawan yang bertambah tua, bisa meningkat produktivitasnya karena pengalaman dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. 4. Jenis Kelamin Tidak ada perbedaan yang berarti dalam produktivitas pekerja antara wanita dan pria. Namun, berbagai penelitian psikologis menunjukkan bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang, dan pria lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya dari pada wanita dalam memiliki pengharapan untuk sukses. Robbins dan Judge, 2008: 65 5. Masa Kerja Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Semakin lama masa kerja seseorang, maka semakin tinggi motivasi kerjanya. Masa kerja seseorang akan menentukan prestasi yang merupakan dasar prestasi dan kinerja organisasi. Semakin lama masa kerja seseorang, maka tingkat prestasi individu akan semakin meningkat dan akan berdampak pada kinerja dan keuntungan organisasi yang lebih baik. Veithzal Rivai, 2008: 225 2.1.2.6.2 Faktor psikologis, yang terdiri atas: 1. Persepsi Miftah Thoha 2008: 141 menyatakan bahwa persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya. Kesamaan persepsi akan mendorong 23 terbentuknya motivasi yang mendukung makna dari perubahan yang terjadi dengan kata lain bahwa kesamaan persepsi akan mendorong terciptanya motivasi yang optimal bagi pelaksanaan pencapaian tujuan dan misi yang diharapkan. 2. Sikap Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk berespon secara positif atau negatif terhadap orang, objek atau situasi tertentu. Sikap mempengaruhi perilaku, yaitu bahwa sikap yang dipegang teguh oleh seseorang menentukan apa yang akan dilakukan. Perilaku kerja yang ditunjukkan oleh karyawan sesungguhnya merupakan gambaran atau cerminan sikap individu. Apabila sikap positif sejak awal dikembangkan oleh individu maka perilaku kinerja yang timbul akan baik. Ivancevich, et al, 2007: 87 3. Kepribadian Kepribadian merupakan keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya. Robbins dan Judge, 2008: 127 4. Belajar Belajar merupakan sebuah perubahan relatif permanen dalam perilaku yang timbul dari pengalaman. Suatu pemahaman tentang prinsip-prinsip belajar dasar akan memperdalam perspektif individu tentang konsep-konsep dan teori- teori motivasi kerja. Pemahaman tersebut akan mendorong individu untuk mempelajari perilaku-perilaku yang diperlukan untuk mencapai hasil-hasil positif maksimum dari pekerjaan mereka. J. Winardi, 2007: 141 24 5. Motivasi Robbins dan Judge 2008: 222 menyatakan bahwa motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi merupakan faktor penting dalam mendorong setiap karyawan untuk bekerja secara produktif, sehingga berdampak pada kinerja karyawan. 2.1.2.6.3 Faktor organisasi, yang terdiri atas: 1. Sumber Daya Bila dipandang melalui pendekatan sistem, organisasi memiliki beberapa unsur, yaitu masukan input, proses process, keluaran output, dampak outcome, umpan balik feedback dan lingkungan environment. Semua unsur dalam sistem ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Sumber daya merupakan bagian dari unsur masukan yang keberadaannya dalam suatu organisasi merupakan hal yang paling pokok karena merupakan modal dasar untuk dapat berfungsinya suatu organisasi. M. Firmasnyah, 2009: 23 2. Kepemimpinan Kepemimpinan dan gaya kepemimpinan dalam organisasi sangat berperan dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Bagaimana pemimpin menjalin hubungan dengan pekerja, bagaimana mereka memberi penghargaan kepada pekerja yang berprestasi, bagaimana mereka mengembangkan dan memberdayakan pekerjanya, sangat mempengaruhi kinerja sumber daya manusia yang menjadi bawahannya. Wibowo, 2007: 66 3. Imbalan Imbalan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi seseorang. Imbalan dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu imbalan ekstrinsik dan 25 imbalan intrinsik. Imbalan ekstrinsik tidak tergantung pada tugas yang dilaksanakan dan dikendalikan oleh pihak lain. Sedangkan imbalan intrinsik merupakan bagian integral dari tugas yang dihadapi dan ditentukan oleh individu yang melaksanakan tugas tersebut. J. Winardi, 2007: 61 4. Struktur Organisasi Struktur organisasi menunjukkan garis kewenangan dan rentang kendali dari suatu organisasi yang akan menentukan kegiatan dan hubungan serta ruang lingkup tanggung jawab dan peran masing-masing individu. Robbins dan Judge, 2008: 74 5. Desain Kerja Desain kerja merupakan spesifikasi dari isi, metode dan hubungan pekerjaan. Desain kerja bagi pemegang kerja dimaksudkan untuk : 1 memperinci konteks pekerjaan, harapan akan peran dan hubungan dalam organisasi; 2 memenuhi persyaratan organisasi atas produktivitas, efisiensi operasional dan kualitas produk dan jasa; 3 memuaskan kebutuhan individual atas kepentingan, tantangan dan penyelesaian suatu pekerjaan. Wibowo, 2007: 70 6. Beban Kerja Everly dan Girdano dalam Munandar 2001:45 menyatakan bahwa beban kerja adalah keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu. Beban kerja berpengaruh terhadap kinerja seseorang dalam melakukan pekerjaaannya. Pekerja yang mempunyai beban kerja berlebih akan menurunkan kualitas hasil kerja dan memungkinkan adanya inefisiensi waktu. 26

2.1.3 Motivasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

29 338 136

Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (uks) Pada Sekolah Dasar Negeri Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan

15 191 100

Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Dan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri 060880 Dan 060890 Kecamatan Medan Polonia Tahun 2009

1 49 57

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015 2016

0 7 118

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PERSONALITY DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN MEDAN BARU.

0 1 36

PERSEPSI GURU TENTANG IKLIM ORGANISASI SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG.

0 0 12

(ABSTRAK) HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU UKS DALAM PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 3

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DALAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN PUNDONG KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016.

1 3 111

Pelaksanaan Program Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun 2014.

0 0 15

PERAN UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH) DALAM UPAYA OBESITAS PADA SISWA DI SDN (SEKOLAH DASAR NEGERI) LAMPER KIDUL 02 SEMARANG

0 5 58