berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam usaha memperoleh serta menggunakan barang dan jasa dengan harapan dapat memuaskan mereka.
2.1.2 Harga Pricing
2.1.2.1 Pengertian harga
Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu mendapatkan suatu barang dan jasa Tjiptono 2005:34. Agar
dapat sukses dalam memasarkan suatu barang dan jasa, manajer harus mengintergrasikan dengan keputusan-keputusan sebelumnya yaitu dalam bidang
produksi, distribusi, dan strategi promosi. Penyesuaian ini dibutuhkan agar dapat menciptakan suatu bauran pemasaran yang konsisten, terpadu dan mampu
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong 2008:439 harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut. Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen
untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah
dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa Laksana 2008:105.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Yoeti 2005:145 Harga adalah salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran, tanpa harga produk tidak bisa di tawarkan kepada konsumen.
Yang menjadi masalah, harga berapa suatu produk harus ditetapkan? Tidak mudah menetapkan harga suatu produk atau barang, banyak faktor yang perlu
diketahui sebelum menetapkan harga suatu produk. Tiga faktor yang harus diperhatikan yaitu:
1. Tingkat nilai tambah
Sampai berapa besar nilai tambah telah dimasukkan kedalam produk sehingga harganya menjadi lebih tinggi, apalagi kalau image lebih
berperan dalam perusahaan itu. Bila kualitasnya sama, konsumen akan membeli harga yang termurah. Jadi harganya sangat sensitif sekali. Tetapi
kalau beras sudah menjadi nasi goreng dan dijual hotel berbintang, maka harga tidak lagi dominan, tamu hotel akan membayarnya walau harga
relatif mahal. 2.
Faktor Informasi Availability Sulitnya konsumen mencari tentang harga suatu produk atau barang
membuat produk atau barang tersebut tidak menjadi pricesensitive, seperti yang berlaku pada penjualan beras diatas. Banyak barang dijual dengan
promosi penjualan yang di tawarkan pada pelanggan, tetapi konsumen menjadi enggan karena tidak tahu siapa produsennya atau pabrik yang
menghasilkan barang itu, sehingga penjual menetapkan harga seenaknya, dengan iming-iming cicilan yang ringan.
2. Tergantung Struktur Industri
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan memegang monopoli dapat menentukan harga seenaknya, tetapi akan berbeda halnya bila dalam perekonomian itu ada beberapa
perusahaan sejenisnya, maka harga dapat ditetapkan dengan cara harga tetap fixing price atas kesepakatan mereka bersama. Bagi konsumen cara
ini juga tidak menguntungkan, karena harga tetap dikendalikan oleh beberapa perusahaan itu.
2.1.2.2 Penetapan harga