5. Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa,
biasa disebut dengan User.
2.1.5.2 Jenis - Jenis Perilaku Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, bergantung pada jenis keputusan pembeli. Menurut Kotler 2002:202 membedakan 4 jenis perilaku
pembeli konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan merek. 4 jenis perilaku pembelian ini dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini:
Tabel 2.1 Jenis Perilaku Pembeli
Keterlibatan tinggi Keterlibatan rendah
Perbedaan besar antar merek
Perilaku pembelian rumit Perilaku pembelian yang
mencari variasi
Perbedaan kecil antar merek
Perilaku pembelian yang mengurangi
ketidaknyamanan Perilaku pembelian yang
rutin atau biasa
Sumber : Kotler 2002:202 1.
Perilaku Pembelian Yang Rumit Konsumen terlibat dalam pembelian bila mereka sangat terlibat dalam
pembelian, dan sadar akan adanya perbedaan-perbedaan besar diantara merek. Perilaku pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila produknya
mahal, jarang dibeli, beresiko, dan sangat mengepresikan diri saat konsumen umumnya tidak tahu banyak tentang kategori produk.
2. Perilaku Pengurang Ketidaknyamanan
Universitas Sumatera Utara
Konsumen banyak melakukan evaluasi dalam pembelian, tetapi perbedaan antara merek sedikit. Evaluasi ini didasarkan kenyataan bahwa produk yang
dibeli biasanya mahal, jarang dibeli, dan beresiko. Pembeli mengevaluasi dari harga atau kemudahan dalam membeli. Misalnya dalam pembelian sofa
dan karpet. 3.
Perilaku Pembelian Karena Kebiasaan Pembeli tidak banyak melakukan evaluasi terhadap beberapa merek karena
tidak ada perbedaan antar merek karena perilaku pembelian ini karena kebiasaan.
4. Perilaku Pembelian Yang Mencari Variasi
Artinya konsumen membeli sebuah merek tanpa terlalu banyak melakukan evaluasi, walaupun terdapat perbedaan nyata antara merek dan
mengevaluasinya selama mengkonsumsinya. Misalnya pembeli sering berpindah merek dalam membeli kue untuk mencoba rasa kue yang berbeda.
2.1.5.3 Proses Keputusan Pembelian
Proses pembelian secara spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja pada tahap
itu Setiadi 2003:16. Secara umum proses tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Sumber:Setiadi 2003:16
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan
1. Pengenalan kebutuhan need recognition
Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama proses keputusan pembelian dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan.
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulan
internal ketika salah satu kebutuhan normal −lapar, haus, seks−naik ke
tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Selain itu pula kebutuhan juga dipicu oleh rangsangan eksternal.
2. Pencarian informasi
Pencarian informasi merupakan tahap proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan,
konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif.
3. Pengevaluasian alternatif
Pengevaluasian alternatif merupakan tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai
merek alternatif di dalam serangkaian pilihan.
Keputusan pembelian
Perilaku Pasca pembelian
Evaluasi Alternatif
Pencarian Informasi
Pengenalan masalah
Universitas Sumatera Utara
4. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Secara umum,
keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan
keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, karena konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada
pendapat yang diharapkan. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tak terduga, karena keadaan tidak terduga dapat mengubah kecenderungan
pembelian. 5.
Perilaku pasca pembelian Menurut Kotler dan Armstrong 2004:228 Perilaku setelah pembelian
merupakan tahap proses keputusan pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau
ketidak puasan mereka. Tugas pemasar tidak berakhir ketika produk telah dibeli, setelah
membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas serta akan terlibat dalam tingkah laku pasca pembelian yang menarik perhatian
pemasar. Ada beberapa hal yang harus pemasar perhatikan setelah produk terjual, yaitu:
1. Kepuasan Pasca Pembelian, yaitu keadaan dimana konsumen
merasa puas dengan produk yang dibelinya. Kepuasan pembeli merupakan suatu fungsi kedekatan antara harapan pembeli
Universitas Sumatera Utara
terhadap suatu kinerja produk yang dirasakan. Apabila kinerja produk kurang dari apa yang diharapkan maka pelanggan akan
kecewa, tetapi bila kinerja produk sesuai dengan yang diharapkan maka pelanggan akan puas.
2. Tindakan Pasca Pembelian, yaitu tindakan yang akan diambil
konsumen setelah melakukan pembelian. Apabila konsumen merasa puas maka kemungkinan besar mereka akan membeli
produk itu dan juga akan mengatakan hal-hal yang baik mengenai merek tersebut kepada orang lain. Sebaliknya jika konsumen
tidak puas maka konsumen akan meninggalkan atau mengembalikan produk tersebut, bahkan mungkin konsumen
akan mengadukan keluhan pada perusahaan tersebut. 3.
Pemakaian dan Pembuangan Pasca Pembelian, yaitu keadaan dimana konsumen menggunakan dan menghabiskan suatu
produk. Jika konsumen menentukan kegunaan baru produk tersebut, pemasar harus mengiklankan kegunaan-kegunaan ini.
Jika konsumen membuang produk, pemasar harus mengetahui bagaimana mereka membuangnya, tentukan jika prouk tersebut
merusak lingkungan. Melihat kenyataan diatas, maka perlu disadari bahwa
proses pembelian berawal jauh sebelum pembelian sesungguhnya, dan berakibat jauh setelah pembelian. Hal ini mendorong pemasar
Universitas Sumatera Utara
untuk memusatkan perhatian pada keseluruhan proses, dan bukan hanya pada keputusan membeli saja.
2.1.5.4 Tingkat Pengambilan Keputusan Konsumen
Sciffman dan Kanuk 2007:487 membedakan tiga angkatan pengambilan keputusan konsumen yaitu:
1. Pemecahan masalah yang luas
Pada tingkat ini, konsumen membutuhkan berbagai informasi untuk menetapkan serangkaian kriteria guna menilai merek-merek tertentu dan
banyak informasi yang sesuai mengenai setiap merek yang akan dipertimbangkan. Pemecahan masalah yang luas biasanya dilakukan pada
pembelian barang tahan lama dan barang-barang mewah. 2.
Pemecahan masalah yang terbatas Konsumen telah menetapkan kriteria dasar untuk menilai kategori produk
dan berbagai merek dalam kategori tersebut. Namun, konsumen belum memiliki preferensi tentang merek tertentu. Mereka membutuhkan
informasi tambahan untuk melihat perbedaan diantara berbagai merek.
3. Perilaku sebagai respon yang rutin
Konsumen sudah mempunyai beberapa pengalaman mengenai kategori produk dan serangkaian kriteria yang ditetapkan dengan baik untuk
menilai berbagai merek yang sedang mereka pertimbangkan. Konsumen
Universitas Sumatera Utara
mungkin mencari informasi tambahan, tetapi hanya untuk meninjau kembali apa yang sudah mereka ketahui.
Menurut penulis keputusan pembelian adalah pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif dan memilih salah satunya.
2.1.6 Penelitian Terdahulu Tabel 2.2
Daftar Peneliti Terdahulu Peneliti
Judul Variabel
Hasil
Windi yulisa zulkarnaen
2013 Pengaruh kemasan,
kualitas, merek dan harga terhadap
keputusan pembelian Sampo Pantene Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara -Kemasan
-Kualitas -Merek
-Harga -Keputusan
Pembeli Kualitas dan merek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian shampo pantene pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara sedangkan kemasan dan
harga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap keputusan pembelian shampo
pantene pada mahasiswa fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Nilai R square
sebesar 59.6 berarti hubungan antara variabel
cukup erat.
Very C.N.R 2011
Pengaruh kemasan, harga dan kualitas
terhadap keputusan pembelian minuman
Frestea pada mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara
-Kemasan -Harga
-Kualitas -Keputusan
Pembeli Metode analisis Regresi
Linier Berganda menunjukkan bahwa
Kemasan X1, Kualitas X2, dan harga X3
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian
Universitas Sumatera Utara