Pengertian dan Jenis Perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Jenis Perbankan

Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Salah satu jenis bank yang ada di Indonesia adalah Bank Pembangunan Daerah. Bank Pembangunan Daerah BPD merupakan bank yang seluruh sahamnya dimiliki oleh perintah daerah. BPD menurut pasal 5 UU Nomor 71992 adalah jenis bank umum Abdullah, 2005: 18. Abidin dan Endri, 2009 menyatakan bahwa, “BPD adalah perbankan di mana lebih dari 50 sahamnya milik pemerintah daerah. Potensi daerah dapat diangkat melalui bantuan modal usaha dari BPD. Lingkup BPD relatif kurang luas karena umumnya hanya melayani kebutuhan dana tingkat Propinsi, Kotamadya, maupun Kabupaten dan hanya sebagian kecil saja yang mampu membuka kantor cabang di Propinsi lain.” Endri, 2009 menyatakan bahwa: Bank Pembangunan Daerah merupakan bagian dari sistem keuangan yang dituntut untuk dapat menjalankan fungsi intermediasinya secara optimal dan beroperasi secara efisien untuk mendukung penguatan stabilitas sistem keuangan. Hal ini dikarenakan fungsi BPD sebagai pendorong pembangunan di daerah. Sebagai bank yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Pemda, BPD bisa berperan lebih besar dalam menggerakkan pembangunan Universitas Sumatera Utara ekonomi daerah melalui kegiatan pembiayaan, pembangunan infrastruktur, UMKM, pertanian, kegiatan ekonomi dalam rangka pembangunan daerah dll, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa BPD adalah agen pembangunan Daerah. Akan tetapi, porsi tabungan dan deposito di BPD masih relatif kecil, sehingga cukup sulit bagi BPD untuk menjadi bank yang dapat membiayai kredit jangka panjanginvestasi. Peranan Bank Pembangunan Daerah BPD, terutama dalam pengembangan ekonomi daerah memang belum optimal. Hal itu ditandai dengan indikator pertumbuhan kredit yang masih kurang dari 20, kredit produktif kurang dari 40, rasio LDR kurang dari 78 atau lebih dari 100 dan penghimpunan dana dari luar pemerintah daerah juga dinilai masih kurang dari 70. Hal ini bisa saja disebabkan beberapa faktor eksternal BPD seperti regulasi, baik regulasi di sektor perbankan dan sektor keuangan lainnya yang dibuat khusus sesuai dengan keputusan pemerintah daerah. Artinya setiap BPD dalam setiap propinsi memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan peraturan pemerintah daerahnya Abidin dan Endri, 2009 Secara umum fungsi bank menurut Dendawijaya 2004: 3 adalah: 1. Fungsi Mobilisasi, yaitu menghimpun dana-dana kecil dan tersebar dan menyalurkannya ke dalam investasi yang lebih besar. 2. Fungsi Likuiditas, yaitu fungsi bank untuk memelihara likuiditas alat-alat finansial dan menjamin agar alat-alat finansial tersebut dapat dicairkan menjadi uang tunai. Pencairan dapat dicairkan dengan segera tanpa menunggu alat-alat tersebut jatuh tempo. 3. Fungsi Penyatuan Maturity, yaitu fungsi untuk mengharuskan penyediaan dana setiap saat, tanpa terikat pada jatuh temponya portofolio alat-alat finansial. Universitas Sumatera Utara Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.

2.2 Loan to Deposit Ratio