Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

Variabel LDR memilki nilai terendah minimum sebesar 19,13 dan nilai tertinggi maksimum sebesar 113,06. Sementara standar deviasinya σ sebesar 19,95 lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata mean sebesar 69,96. Semakin besar nilai standar deviasi maka semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari yang diharapkan. Jika data memiliki standar deviasi yang lebih besar dari rata-ratanya, maka di dalam data tersebut terdapat outlier data yang terlalu ekstrim. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim. Data-data outlier tersebut biasanya akan mengakibatkan tidak normalnya distribusi data.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian regresi linier berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Hasil pengujian hipotesis yang baik adalah pengujian yang tidak melanggar asumsi- asumsi klasik yang mendasari model regresi linier berganda. Asumsi-asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji Normalitas, uji Multikoliniearitas, uji Heteroksiditas, dan uji Autokorelasi

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau Universitas Sumatera Utara menceng ke kanan Situmorang, et al, 2010: 91. Metode yang dapat dipakai untuk menguji normalitas antara lain: analisis grafik, analisis statistik dan uji Kolgomorov-Smirnov. Dari Gambar 4.1 terlihat bahwa pola distribusi mendekati normal, karena data mengikuti arah garis garifk histogramnya. Dari Gambar 4.2 Normal Probability Plot di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan menunjukkan pola distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi. S umber : Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Gambar 4.1 Grafik Histogram S umber : Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Gambar 4.2 Normal P-Plot Universitas Sumatera Utara Untuk mendapatkan uji Normalitas yang lebih signifikan maka peneliti juga menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogrov-Smirnov. Pada Tabel 4.2 diperoleh Asymp-sig 2-tailed sebesar 0,854 lebih besar dari nilai signifikan yaitu 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel residual berdistribusi normal. Tabel 4.2 Tabel uji Kolgomorov-Smirnov LDR Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Tabel 4.3 menunjukkan tidak adanya gejala multikolinearitas, dimana melalui hasil uji nilai VIF Variance Inflation Factor kurang dari 5 VIF 5 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 tolerance 0,1. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 156 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 16.48182997 Most Extreme Differences Absolute .049 Positive .049 Negative -.038 Kolmogorov-Smirnov Z .608 Asymp. Sig. 2-tailed .854 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Tabel Analisis Multikolinearitas

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas