Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kausal kuantitatif. Pengertian penelitian kausal komparatif menurut Kuncoro 2009: 15 adalah “penelitian yang bertujuan untuk mengukur kekuatan hungangan serta pengaruh antara variabel bebas dan terikat serta menunjukkan arah hubungannya.” Data penelitian ini dinyatakan dalam bentuk angka yang dapat dilihat dari laporan keuangan tahunan Bank Pembangunan Daerah periode 2005-2011. Penelitian ini bertujuan melihat faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio suatu bank.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Pembangunan Daerah yang ada di Indonesia melalui media internet dengan situs terlampir. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan April 2013 sampai Juni 2013.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional berguna agar penelitian ini fokus dalam menganalisis dan membahas permasalahan. Batasan operasional penelitian ini yaitu: 1. Bank yang tercantum termasuk dalam golongan Bank Pembangunan Daerah yang masih berdiri selama periode pengamatan yaitu selama periode 2005- 2011. Universitas Sumatera Utara 2. Seluruh Bank Pembangunan Daerah di Indonesia yang menyajikan laporan keuangan selama tujuh tahun berturut-turut dari tahun 2005 sampai tahun 2011 dan disampaikan kepada Bank Indonesia. 3. Seluruh Bank Pembangunan Daerah di Indonesia yang menyajikan laporan keuangan dan rasio secara lengkap yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti.

3.4 Definisi Operasional

Definisi Operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio X 1 Rasio Permodalan dalam hal ini dijelaskan oleh Capital Adequacy Ratio CAR. Capital Adequacy Ratio ini merupakan perbandingan antara modal yang dimiliki Bank dengan aktiva tertimbang menurut rata–rata ATMR. CAR dihitung dengan formula Sesuai SE No.623DPNP Tanggal 31 Mei 2004: CAR = ����� ���� x 100 Berdasarkan ketentuan yang dibuat oleh Bank Indonesia dalam rangka tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, terdapat ketentuan bahwa modal bank terdiri atas modal sendiri dan modal pelengkap, sedangkan aktiva tertimbang menurut risiko terdiri atas jumlah ATMR yang dihitung berdasarkan nilai masing– masing pos aktiva pada neraca bank dikalikan dengan bobot risikonya masing– masing Dendawijaya, 2004: 124. Dalam rasio permodalan, CAR dapat menjelaskan kemampuan suatu bank untuk mengatasi penurunan nilai aktiva Universitas Sumatera Utara sebagai akibat dari kerugian–kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva– aktiva berisiko. 2. Non Performing Loan X 2 NPL merupakan perbandingan total kredit bermasalah yang diberikan dengan total kredit yang diberikan pada pihak membutuhkan tidak termasuk pada bank lain. NPL dihitung dengan formula Sesuai SE No.623DPNP Tanggal 31 Mei 2004: NPL = Kredit Bermasalah ����� ������ � 100 3. BOPO Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional X 3 Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya Dendawijaya 2004: 127. Semakin kecil BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank. Dengan kata lain semakin tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. BOPO dihitung dengan formula Sesuai SE No.623DPNP Tanggal 31 Mei 2004: BOPO = ����� ����� ����������� ����� ���������� ����������� Di bawah ini merupakan kesimpulan dari penjelasan rasio LDR sebagai variabel dependen dan rasio CAR, NPL, BOPO sebagai variabel independen. 4. LDR Loan To Deposit Ratio Y Kredit yang diberikan dalam hal ini diwakili oleh rasio LDR. LDR merupakan hasil perbandingan antara jumlah kredit dengan jumlah simpanan dana pihak Universitas Sumatera Utara ketiga. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank dan dapat dirumuskan sebagai berikut Sesuai SE No.623DPNP Tanggal 31 Mei 2004: LDR = ������ ���� ��ℎ�� ������ � 100 Menurut ketentuan dari Bank Indonesia, rasio LDR yang paling sehat berada pada kisaran 78-100. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh jumlah dana bank yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar Setyorini, 2012. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Cara pengukuran Skala Ukuran 1. Loan To Deposit Ratio Y LDR adalah rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat DPK yang digunakan Kredit Dana Pihak Ketiga X 100 Rasio 2. Capital Adequacy Ratio X 1 CAR adalah rasio perbandingan antara modal bank terhadap total aktiva tertimbang menurut resiko ATMR. Modal ATMR x 100 Rasio 3. Non Performing Loan X 2 NPL adalah rasio perbandingan antara kredit bermasalah terhadap total kredit Kredit Bermasalah Total Kredit x 100 Rasio 4. Biaya Operasional terhadap Pendapa tan Operasional X 3 BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Total Beban Operasional Total Pendapatan Operasional Rasio Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 330DPNP tanggal 14 Desember 2001 Universitas Sumatera Utara

3.5 Populasi dan Sampel