Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

b 1, b 2 , , b 3 = Koefisien regresi variabel bebas ε = Standar Error

3.9 Pengujian Asumsi Klasik

Model regresi yang digunakan dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Asumsi klasik regresi meliputi uji Normalitas, Multikoliniearitas, uji Heteroksiditas, dan uji Autokorelasi Ghozali, 2009.

3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng Situmorang, et al, 2010: 91. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain: analisis grafik, analisis statistik, dan uji Kolmogorov- Smirnov. Kriteria analisis grafik dan analisi statistik adalah: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya maka hal itu menunjukkan pola distribusi normal regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara Sementara kriteria uji Kolgomorov-Smirnov adalah jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed dari nilai signifikan maka data variabel residual berdistribusi normal.

3.9.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance TOL dan metode VIF Variance Inflation Factor. Nilai TOL berkebalikan dengan VIF. TOL adalah besarnya variasi dari satu variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Sedangkan VIF menjelaskan derajat suatu variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Kriteria pengambilan data yang bebas dari multikolinieritas adalah nilai VIF 5 dan TOL 0,1 Simorangkir, et al, 2010: 136.

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Simorangkir, et al, 2010: 98. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah diagram pencar scatterplot dan uji Glejser. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat Universitas Sumatera Utara ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED adan SPRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang terletak di Studentized. Kriteria pengambilan data yang bebas dari Heteroskedastisitas adalah: a. Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.9.3 Uji Autokorelasi