2.5 Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional Operating
efficiency ratio
Rasio Rentabilitas adalah rasio yang mengukur efektivitas bank memperoleh laba. Rasio-rasio profitabilitas ini sangat penting untuk diamati mengingat keuntungan
yang memadai diperlukan untuk mempertahankan arus sumber-sumber modal bank Siamat, 2003: 197. Analisis rasio rentabilitas bank menurut Dendawijaya
2004: 146 adalah “alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.” Dalam perhitungan
rasio-rasio rentabilitas ini biasanya merupakan hubungan timbal balik antarpos yang terdapat pada laporan laba rugi dengan pos-pos pada neraca bank guna
memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam mengukur tingkat efisiensi dan profitabilitas bank yang bersangkutan. Harahap 2008: 304 juga
menambahkan bahwa “Rasio rentabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dsb”. Pada penelitian ini, rasio rentabilitas yang digunakan adalah BOPO.
Bank dalam usahanya memakasimalkan profitabilitas dan nilai dari penanam saham harus menggunakan kosep efisiensi pada setiap kegiatannya. Ini berarti
mengurangi beban operasional dan meningkatkan profitabilitas pekerjanya melalui pengadaan peralatan otomatis dan pelatihan terhadap karyawan Rose,
2004: 188. Operating Expense to Operating Income dihitung dengan menggunakan perbandingan antara Beban Operasi dengan Pendapatan Operasi
Universitas Sumatera Utara
atau yang biasa disingkat dengan BOPO di Indonesia Siamat, 2003: 119. Seperti yang kita ketahui kegiatan utama bank adalah menghimpun dan menyalurkan
dana, maka biaya bunga dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan pedapatan bunga. Biaya bunga adalah semua biaya atas dana-dana
yang berasal dari bank Indonesia, bank lain, dan pihak ketiga bukan bank. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan
bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil Dendawijaya, 2004: 147. Menurut Surat Edaran BI
No. 330DPNP tanggal 14 Desember 2001, BOPO diukur dari perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional :
BOPO =
����� ����� ����������� ����� ���������� �����������
x 100 Biaya operasional merupakan penjumlahan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh
bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan lain-lain. Pendapatan operasional
merupakan penjumlahan seluruh pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan penempatan
operasi lainnya.
Tabel 2.3 Peringkat Bank berdasarkan Rasio BOPO
Sumber : SE BI
No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004
Peringkat Predikat
Besaran nilai BOPO 1
Sangat Sehat 50-75
2 Sehat
76-93 3
Cukup Sehat 94-96
4 Kurang Sehat
96-100 5
Tidak Sehat 100
Universitas Sumatera Utara
2.6 Pengaruh CAR terhadap LDR