4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji F Secara Serempak
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependennya. Jika F
hitung
F
tabel,
maka H diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel,
maka H ditolak dan H
a
diterima. Hasil
perhitungan Uji F ini dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji F Secara Serempak
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
19590.640 3
6530.213 23.574
.000
a
Residual 42105.861
152 277.012
Total 61696.501
155 a. Predictors: Constant, BOPO, NPL, CAR
b.Dependent Variable: LDR
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah
Pada Tabel 4.8 dilihat nilai F hitung sebesar 23,574 dengan tingkat signifikansi sig sebesar 0,00. Sedangkan nilai F tabel pada alpha 5 adalah
2,66. Nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel dan tingkat signifikansi sig jauh lebih kecil dari 0,05 menunjukkan variabel independen CAR, NPL, dan
BOPO secara serentak berpengaruh positif signifikan terhadap LDR.
4.5.2 Uji t Secara Parsial
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen CAR, NPL, dan BOPO secara parsial terhadap variabel dependen LDR. Pengaruh dari
Universitas Sumatera Utara
ketiga variabel independen tersebut terhadap LDR ditunjukkan pada tabel 4.9
berikut: Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Uji t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 147.003
13.447 10.932
.000 CAR
-1.351 .174
-.559 -7.776
.000 NPL
-.382 .587
-.046 -.650
.517 BOPO
-.648 .163
-.289 -3.980
.000 a.
Dependent Variable: LDR
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah
Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas df = n – k = 156 – 4 = 152.
Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df = 152 adalah 1,97569. Berdasarkan pengujian pada tabel 4.9, maka secara parsial pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Variabel CAR mempunyai nilai t hitung = arah negatif 7,776 t tabel =
1,97569, dengan tingkat signifikansi koefisien regresi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05, dan koefisien regresi sebesar -1,351, sehingga dapat
disimpulkan bahwa CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap LDR Bank Pembangunan Daerah di Indonesia periode 2005-2011, artinya jika
variabel CAR ditingkatkan 1 maka akan terjadi penurunan LDR sebesar 135,1.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel NPL mempunyai nilai t hitung arah negatif 0,650 t tabel =
1,97569, dengan tingkat signifikansi koefisien regresi sebesar 0,517 yang lebih besar dari α = 0,05, dan koefisien sebesar -0,382 sehingga dapat
disimpulkan bahwa NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap LDR Bank Pembangunan Daerah, artinya jika variabel NPL ditingkatkan 1
maka tidak akan menurunkan nilai LDR sebesar 38,2. 3.
Variabel BOPO mempunyai nilai t hitung arah negatif 3,980 t tabel = 1,97569, dengan tingkat signifikansi koefisien regresi sebesar 0,000 yang
lebih besar dari α = 0,05, dan koefisien sebesar -0,648 sehingga dapat disimpulkan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap LDR
Bank Pembangunan Daerah, artinya jika variabel BOPO ditingkatkan 1 maka akan terjadi penurunan LDR sebesar 64,8.
4.6 Pembahasan