Gaya Hidup Nilai dan Kepercayaan

Tabel 3. Tingkat Gravidasi Otot Skala Kekuatan normal Karakteristik Paralisis total 1 10 Tidak ada gerakan,kontraksi otot dapat dipalpasi atau dilihat 2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan 3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi 4 75 Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan minimal 5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan tahanan penuh Sumber: Asmadi, 2009, hlm 116.

2.1.6.2 Gaya Hidup

Menurut Kozier 1995, gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan aktivitas, kebiasaan, minat dan opininya. Gaya hidup adalah seseorang yang sering melakukan kegiatan aktif, misalnya latihan fisik misalnya berolah raga lari atau jalan cepat yang dilakukan minimal 3 kali seminggu selama 15 - 30 menit, melakukan latihan aerobik seperti senam, yoga minimal 3 kali seminggu selama 15 – 30 menit, aktivitas bekerja misalnya berkebun dan berladang. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur minimal 3 kali setiap minggu dapat mempercepat proses penyembuhan pasien bedah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara abdomen. Olahraga dapat merangsang aktifnya neurotransmiter dan menstimulasi kekuatan otot abdomen. Aktivitas fisik dapat membuka saluran pembuluh darah baru di sekitar pembuluh darah yang tersumbat sehingga darah mengalir dengan lancar kembali. Pasien yang aktif bergerak tentunya berbeda dengan pasien yang pasif pergerakkannya Kozier, et al. 1995, hlm 969; Berger dan Williams, 1992, hlm 1425.

2.1.6.3 Nilai dan Kepercayaan

Nilai adalah ideal yang dapat dipegang oleh individukelompok. Individu berpikir, merasakan, membuat pilihan dan melakukan suatu nilai yang dianggap baik Purba Jenny, 2010, hlm 10. Nilai dan kepercayaan adalah keyakinan dan nilai-nilai budaya, persepsi seseorang terhadap kesehatan yang mempengaruhi cara individu untuk melakukan mobilisasi Judha, 2012, hlm 6. Nilai dan kepercayaan adalah sejumlah besar kebiasaan budaya yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya yang berasal dari anggota keluarga atau kelompok masyarakat dengan latar belakang yang sama Mangunnegoro, 2001. Sedangkan menurut Gallacher, nilai dan kepercayaan dapat didefenisikan sebagai nilai-nilai budaya atau kebiasaan yang diturunkan dari orangtua yang dapat menjadi motivasi ataupun penghambat individu untuk melakukan mobilisasi Gallacher, 2004, hlm 2. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Penelitian yang dilakukan oleh Zborowski 1969, nilai dan kepercayaan yang dianut oleh suatu kelompok etnik mempengaruhi kemampuan pasien untuk melakukan mobilisasi pasca pembedahan. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka, misalnya pasien setelah operasi dilarang bergerak karena kepercayaan kalau banyak bergerak nanti luka atau jahitan tidak jadi. Menurut Clancy dan Vicar dalam Perry Potter, 2010 menyatakan bahwa sosialisasi budaya menentukan perilaku psikologis seseorang. Indonesia yang terkenal dengan ragam budaya, nilai dan kepercayaan mempunyai beberapa cara memberi perawatan pada pasien pasca laparatomi dan seksio sesarea. Contohnya: Menurut masyarakat Nias, pasien pasca operasi diwajibkan mandi air hangat karena air hangat dapat memperlancar peredaran darah. Aliran darah yang lancar sangat mempengaruhi sistem metabolisme dalam tubuh. Dalam darah terkandung oksigen serta nutrisi yang diperlukan sel-sel dalam tubuh sehingga dalam proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat. Pasien pasca operasi dilarang mengkonsumsi makanan yang pedas karena ASI Air Susu Ibu juga menjadi pedas. Namun secara ilmu pengetahuan makanan yang pedas mengandung cabai yang memiliki kandungan kapsaisin bersifat antikoagulan, yaitu menjaga darah tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pembuluh darah. Sehingga orang yang suka makan sambal memperkecil kemungkinan aterosklerosis, sehingga mencegah munculnya serangan stroke dan jantung koroner. Sedangkan pada ibu nifas mengkonsumsi cabai dapat menyebabkan naiknya asam lambung sehingga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di abdomen. Pasien pasca operasi diwajibkan memakai gurita atau stagen panjang yang dililitkan di perut karena menurut mereka gurita dapat mengembalikan bentuk tubuh yang melar pasca melahirkan, penggunaan stagen akan membantu memberi sokongan dan mungkin meringankan rasa tidak nyaman yang dialami oleh pasien ; ibu pasca seksio sesarea tidak dianjurkan banyak bergerak dikarenakan ibu masih dalam keadaan lemah dan lebih dianjurkan banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi nilai gizinya, misalnya makan daging ayam gulai, daging sapi,dan sup kambing. Ibu harus duduk bersimpuh dan dilarang keras mengangkang karena akan mengakibatkan perut jatuh. Keluarga selalu mengingatkan untuk tidak banyak bergerak karena dapat memperburuk kondisi kesehatan ibu. Menurut nilai dan kepercayaan di daerah Maluku terdapat pantangan makanan pada ibu post seksio sesarea yaitu pantangan memakan terong agar lidah bayi tidak bercak putih, ibu pantang memakan nenas dan mangga karena tidak baik untuk rahim, Ibu Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pasca seksio sesarea setelah melahirkan dibuat gelang dengan benang dengan tujuh ragam dan dipasang selama 40 hari, setelah itu baru boleh dibuka. Setelah 3 hari melahirkan ibu diurut oleh dukun. Masyarakat suku Minang, perawatan ibu post seksio sesarea meliputi minum telur dan kopi, penguapan dari bahan rempah- rempah betangeh, pemanasan batu bata duduk di atas batu bata, minum jamu dari bahan rempah-rempah, membersihkan alat kelamin dengan air rebusan daun sirih. Menurut nilai dan kepercayaan suku Jawa, ibu pasca seksio sesarea dianjurkan untuk duduk sinden dan keluarga selalu mengingatkan untuk mengontrol pergerakan karena alasan estetika, maksudnya agar organ reproduksi dan tubuh ibu tetap dalam kondisi baik, Ibu minum jamu untuk dapat memperlancar ASI dan agar ibu tetap cantik dan awet muda. Menurut masyarakat Karo, Ibu pasca seksio sesarea dianjurkan untuk duduk di atas perapian dan ibu harus ‘Disembur” dengan kunyahan kunyit, bawang putih, merica hitam, merica putih, dan buah pala pada keningnya., agar keadaan ibu tetap hangat karena ibu post operasi masih dalam keadaan lemah dan anemia. Nilai yang dianut oleh seorang individu sangat mempengaruhi harga diri dan gambaran diri seseorang. Kedua hal ini merupakan komponen konsep diri. Kesehatan dapat dinilai dari kemampuan fisik individu melakukan aktivitasnya. Penting bagi perawat untuk Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara mengetahui bagaimana kepercayaan, nilai, praktik budaya mempengaruhi seseorang untuk mampu melakukan mobilisasi.

2.1.6.4 Stress