1.3 Tingkat Mobilisasi Dini Pasien Pasca Laparotomi Dan Seksio Sesarea
Tabel 7 menunjukkan nilai mean, standar deviasi, nilai minimum, nilai maximum dari tingkat mobilisasi dini pasien pasca laparotomi
dan seksio sesarea di RSUD dr. Pirngadi Medan. Tingkat mobilisasi dini didapatkan nilai mean 1,79 SD= 0,798, dengan nilai maximum
= 4 dan nilai minimum = 0.
Tabel 7 Distribusi Nilai Mean, Standard Deviasi, Nilai Minimum dan
Maximum dari Tingkat Mobilisasi Dini Variabel N=48
Mean SD
Max Min
Tingkat Mobilisasi dini 1,79
0,798 4 0
1.4 Hasil Uji Pearson Antara Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Mobilisasi Dini Pasien Pasca Laparotomi Dan Seksio Sesarea : Gangguan Neuromuskuloskeletal, Gaya Hidup, Nilai
dan Kepercayaan, Stress Dan Tingkat Mobilisasi Dini
Tabel 8 menunjukkan hasil analisa bivariat: uji korelasi pearson gangguan neuromuskuloskeletal dengan tingkat mobilisasi
dini pada pasien pasca laparatomi dan seksio sesarea di RSUD dr.Pirngadi Medan didapatkan nilai koefisien korelasi pearson atau r
= -0,412 dengan nilai p = 0,004 Mean=1,35, SD= 0,483. Berdasarkan nilai signifikasi p yang besarnya 0,0009 yang
dibandingkan d engan nilai α = 5, dimana nilai p 0,05, sehingga
Ho ditolak. Hasilnya untuk uji korelasi pearson adalah p = 0,004 α
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
= 0,05, maka ada hubungan antara gangguan neuromuskuloskeletal dengan tingkat mobilisasi dini pasien pasca laparatomi dan seksio
sesarea artinya terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji.
Hasil analisa bivariat hubungan gaya hidup dengan tingkat mobilisasi dini pada pasien pasca laparatomi dan seksio
sesarea di RSUD dr.Pirngadi Medan didapatkan nilai koefisien korelasi pearson atau r = 0,448 dengan nilai p = 0,001 Mean =
0,69, SD = 0,468. Berdasarkan nilai signifikasi p yang besarnya 0,0009 yang dibandingkan dengan nilai α = 5, dimana nilai p
0,05, sehingga Ho ditolak, Hasilnya untuk uji korelasi pearson adala
h p = 0,001 α = 0,05, maka ada hubungan antara gaya hidup dengan tingkat mobilisasi dini pasien pasca laparatomi dan seksio
sesarea artinya terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji .
Hasil analisa bivariat hubungan nilai dan kepercayaan dengan tingkat mobilisasi dini pada pasien pasca laparatomi dan
seksio sesarea di RSUD dr.Pirngadi Medan didapatkan nilai koefisien korelasi pearson atau r = 0,437 dengan nilai p = 0,002
Mean = 0,42 SD = 0,498. Berdasarkan nilai signifikasi p yang besarnya 0,0009 yang dibandingkan dengan nilai α = 5, dimana
nilai p 0,05, sehingga Ho ditolak, Hasilnya untuk uji korelasi pearson adalah p = 0,002 α = 0,05, maka ada hubungan antara
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
nilai kepercayaan dengan tingkat mobilisasi dini pasien pasca laparatomi dan seksio sesarea artinya terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel yang diuji. Hasil analisa bivariat hubungan gaya hidup dengan tingkat
mobilisasi dini pada pasien pasca laparatomi dan seksio sesarea di RSUD dr.Pirngadi Medan didapatkan nilai koefisien korelasi
pearson atau r = -0,473 dengan nilai p = 0,001 Mean = 0,69, SD = 0,468. Berdasarkan nilai signifikasi p yang besarnya 0,0009
yang dibandingkan dengan nilai α = 5, dimana nilai p 0,05, sehingga Ho ditolak, Hasilnya untuk uji korelasi pearson adalah p =
0,001 α = 0,05, maka ada hubungan antara stress dengan tingkat mobilisasi dini pasien pasca laparatomi dan seksio sesarea artinya
terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji.
Tabel 8. Hasil Uji Pearson antara Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Mobilisasi Dini Pasien Pasca Laparotomi dan Seksio Sesarea
Variabel N=48 Mean
SD r p
Gangguan Neuromuskuloskeletal
Gaya Hidup Nilai dan Kepercayaan
Stress Tingkat Mobilisasi Dini
1,35 0,69
0,42 1,02
1,79 0,483
0,468 0,498
0,144 0,798
-0.412 0,004 0,448 0,001
0,437 0,002 -0,473 0,001
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Pembahasan
Pada sub bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan membandingkan hasil penelitian dengan literatur yang berhubungan. Selain
itu, peneliti juga akan menjelaskan keterbatasan penelitian yang dirasakan menjadi kendala pada saat melakukan penelitian ini serta implikasinya
dalam praktek keperawatan.
2.1 Karakteristik Demografi