Faktor Nilai dan Kepercayaan dan Tingkat Mobilisasi Dini

Selain itu, Meshkinpour 2005, melalui penelitiannya berpendapat bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi waktu rawat inap pasien pasca laparotomi dan seksio sesarea.

c. Faktor Nilai dan Kepercayaan dan Tingkat Mobilisasi Dini

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara nilai kepercayaan dengan tingkat mobilisasi dini dengan arah korelasi positif searah dengan r = 0,437 dan p = 0,002 artinya semakin besar nilai dan kepercayaan pasien pasca laparotomi dan seksio sesarea maka tingkat mobilisasi dini semakin tinggi dn sebaliknya jika nilai dan kepercayaan pasien pasca laparatomi dan seksio sesarea semakin kecil maka tingkat mobilisasinya rendah. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zborowski 1969, nilai dan kepercayaan yang dianut oleh suatu kelompok etnik mempengaruhi kemampuan pasien untuk melakukan mobilisasi pasca pembedahan. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Zborowski menyatakan bahwa sosialisasi budaya menentukan perilaku psikologis seseorang. Penelitian yang telah dilakukannya tentang faktor nilai dan kepercayaan keluarga akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi pasca pembedahan. Jika asupan makanan yang dikonsumsi oleh individu bernilai gizi tinggi maka dapat meningkatkan aktivitasmobilisasi dini pasien pasca pembedahan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Mohammad Judha 2012, menyatakan bahwa nilai dan kepercayaan yang dianut oleh setiap individu dan keluarga dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi kesehatan individu. Maksudnya adalah nilai dan kepercayaan yang dilakukan oleh individu tersebut bisa memperburuk atau bahkan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Hasil penelitiannya tentang nilai dan kepercayaan menunjukkan bahwa kemampuan mobilisasi dini pasien yang positif misalnya dengan mandi air hangat dan kompres handuk hangat atau botol air panas pada daerah punggung bawah dapat membantu mempercepat pasien melakukan mobilisasi dini. Menurut nilai dan kepercayaan masyarakat Nias, pasien pasca operasi diwajibkan mandi air hangat karena air hangat dapat memperlancar peredaran darah. Aliran darah yang lancar sangat mempengaruhi sistem metabolisme dalam tubuh. Dalam darah terkandung oksigen serta nutrisi yang diperlukan sel-sel dalam tubuh sehingga dalam proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat. Selain itu, pasien pasca operasi diwajibkan memakai gurita atau stagen panjang yang dililitkan di perut karena menurut mereka gurita dapat mengembalikan bentuk tubuh yang melar pasca melahirkan, penggunaan stagen akan membantu memberi sokongan dan mungkin meringankan rasa tidak nyaman yang dialami oleh pasien. Ibu pasca seksio sesarea juga dianjurkan memakan makanan yang tinggi nilai Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara gizinya, misalnya makan daging ayam gulai, daging sapi,dan sup kambing. Nilai dan kepercayaan suku Jawa, ibu pasca seksio sesarea dianjurkan untuk duduk sinden dan keluarga selalu mengingatkan untuk mengontrol pergerakan karena alasan estetika, maksudnya agar organ reproduksi dan tubuh ibu tetap dalam kondisi baik, Ibu minum jamu untuk dapat memperlancar ASI dan agar ibu tetap cantik dan awet muda.

d. Faktor Stress dan Tingkat Mobilisasi Dini