Stuart, 2006. Pasien dapat berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas.
2.3.2. Perawatan Pasien di Rumah Sakit Jiwa
Rencana keperawatan pasien di Rumah Sakit Jiwa meliputi : 1
Rencana tindakan yang dilakukan selama pasien di rawat. 2
Persiapan pulang. 3
Rencana perawatan di rumah. Keluarga dan pasien perlu dilibatkan pada semua rencana keperawatan agar
dapat menggantikan peran perawat sewaktu pulang ke rumah. Pada awal pasien di rawat, perawat hendaknya melakukan hubungan dengan
pasien dan keluarga. Keluarga mengetahui peran dan tanggung jawabnya dalam proses keperawatan yang direncanakan melalui kontrak yang telah disepakati.
Hubungan saling percaya antara perawat dan pasien merupakan dasar utama untuk membantu pasien mengungkapkan dan mengenal perasaannya,
mengidentifikasi kebutuhan dan masalahnya, mencari alternatif pemecahan masalah, melaksanakan alternatif yang dipilih serta mengevaluasi hasilnya. Proses ini harus
dilalui oleh pasien dan keluarga agar di masa yang akan datang di rumah keluarga dapat membantu pasien dengan cara yang sama Keliat, 1996.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Peran Perawat Jiwa
Peran perawat jiwa terhadap keluarga antara lain Keliat, 1996 : 1
Menyertakan keluarga dalam rencana perawatan pasien. 2
Menjelaskan pola perilaku pasien dan cara penanganannya. 3
Membantu keluarga berperilaku terapeutik, yang dapat menolong pemecahan masalah pasien.
4 Mengadakan pertemuan antar keluarga pasien, diskusi, membagi pengalaman,
mengantisipasi masalah pasien. 5
Melakukan terapi keluarga. 6
Menganjurkan kunjungan keluarga yang teratur.
2.3.4.Persiapan Pulang
Perawatan di Rumah Sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan perawatan di rumah. Untuk itu, selama di Rumah Sakit perlu dilakukan persiapan pulang.
Persiapan pulang dilakukan sesegera mungkin setelah di rawat serta diintegrasikan di dalam proses keperawatan. Jadi, persiapan pulang bukan persiapan yang dilakukan
pada hari atau sehari sebelum pasien pulang.
Persiapan atau rencana pulang bertujuan untuk Jipp Sims, 1986 : 1
Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis dan sosial. 2
Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga. 3
Melaksanakan rentang perawatan antara rumah sakit dan masyarakat. 4
Menyelenggarakan proses pulang yang bertahap.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa tindakan keperawatan yang dapat dilakukan dalam persiapan pulang adalah :
1 Pendidikan edukasi, reedukasi, reorientasi.
Youssef 1987 menemukan penurunan angka kambuh pada pasien dan keluarga yang mengikuti program pendidikan. Pendidikan kesehatan ini ditujukan
untuk mencegah atau menguraikan dampak gangguan jiwa bagi pasien. Program keterampilan yang dapat dilakukan adalah keterampilan khusus perilaku adaptif,
aturan makan obat, penataan rumah tangga, identifikasi gejala kambuh, pemecahan masalah dan keterampilan umum komunikasi efektif, ekspresi emosi yang
konstruktif, relaksasi, pengelolaan stres. 2
Program pulang bertahap. Setelah pasien mempunyai kemampuan dan keterampilan mandiri maka
pasien dapat mengikuti program pulang bertahap. Tujuannya adalah melatih pasien kembali ke lingkungan keluarga dan masyarakat. Pasien, keluarga, dan jika perlu
masyarakat dipersiapkan, antara lain apa yang harus dilakukan pasien di rumah, apa yang harus dilakukan keluarga untuk membantu adaptasi.
3 Rujukan.
Integrasi kesehatan jiwa di Puskesmas sebaiknya mempunyai hubungan langsung dengan Rumah Sakit. Perawat komuniti Puskesmas sebaiknya mengetahui
perkembangan pasien di Rumah Sakit dan berperan serta dalam membuat rencana pulang Keliat, 1996.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5. Perawatan di Rumah