BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka yang menjadi kesimpulan dari permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penegakan hukum yang dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik
Indonesia terhadap pelacuran yang dilakukan oleh anak di bawah umur secara penal yang berpedoman kepada KUH Pidana mengalami kendala,
karena dalam pasal-pasalnya tidak ada mengatur mengenai pelacuran secara tegas, khususnya pelacuran anak di bawah umur, oleh karena itu
Kepolisian menerapkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dimana jika anak yang menjadi korban, maka harus
dikembalikan kepada orang tuanya untuk dibina dan dibimbing, jika orang tuanya tidak ada, maka dikembalikan kepada walinya atau saudaranya, jika
walinya tidak ada, maka harus direhabilitasi oleh negara melalui panti rehabilitasi. Di samping itu, Kepolisian juga dapat bertindak untuk
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di Kecamatan Medan Baru, lebih mengacu kepada pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya
pelacuran anak di bawah umur melalui pemberlakuan ”Razia Kasih Sayang”, dibandingkan dengan penanggulangan pelacuran anak di bawah
umur yang melibatkan penjatuhan sanksi pidana menurut undang-undang. 2.
Strategi penanggulangan pelacuran anak di bawah umur oleh Polsek Medan Baru dengan melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kota
Universitas Sumatera Utara
Madya Medan melalui Peraturan Daerah Perda Nomor 06 Tahun 2003 tentang Larangan Gelandangan dan Pengemisan Serta Praktek Susila di
Kota Medan. Selain dilakukan oleh pihak Kepolisian yang dikoordinir oleh Polwiltabes Medan, juga berperan serta pihak Camat dan Lurah yang
berada di wilayah hukum Kecamatan Medan Baru yang berkompeten, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Sosial Pemerintahan Provinsi Daerah
Tingkat I Sumatera Utara, Pengadilan Negeri Medan serta pihak lain yang berkompeten dalam masalah pelacuran di Kota Medan. Pusat Kajian dan
Perlindungan Anak PKPA Medan juga turut serta berperan dengan kepolisian dengan membentuk Tim 99 Anti Pelacuran Anak.
B. Saran