Loyalitas Merek Y 1. Indomie

4 4,37 2,73 4 3,9 4 Total Index 16,53 11,56 16 16,26 19,5 Rata-rata 4,13 2,89 4 4,1 4,9 Sumber: Data Primer, 2012 diolah Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai Brand Equity Index untuk Gaga Mie lebih tinggi bila dibandingkan dengan empat merek mie instan lainnya. Tingginya nilai Brand Equity ini tidak menunjukkan bahwa ekuitas merek Gaga Mie lebih baik daripada merek lainnya. Distribusi jawaban responden pada variabel Other Proprietary menunjukkan bahwa Indomie memiliki nilai yang lebih tinggi hampir di semua pernyataan dengan jumlah responden yang memilih Indomie sebanyak 63 responden dan memilih Indomie sebagai top of mind.

4.2.5 Loyalitas Merek Y 1. Indomie

Berdasarkan hasil distribusi jawaban responden menunjukkan bahwa Indomie yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan mie instan dengan merek yang paling kuat dan hingga saat ini masih menguasai pasar. Dominasinya masih begitu kuat walaupun terjadi pergeseran namun tidak mengurangi kecintaan konsumen terhadap mie instan dengan merek Indomie. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah responden yang memilih Indomie pada enam butir pernyataan yang telah disediakan. Indomie tetap memegang jumlah responden terbanyak dengan jumlah responden yang loyal sebanyak 63 orang dan menjadi mie instan yang paling diingat responden top of mind. 2. Supermie Berdasarkan hasil distribusi jawaban dapat dilihat bahwa Supermie sebagai pioneer mie instan kurang mampu mempertahankan pangsa pasar seperti pada awal munculnya brand ini. Menurunnya minat konsumen pada mie instan dengan merek Supermie juga disebabkan produsen yang kurang mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen nya. Saat ini, Indomie memiliki kedudukan yang lebih kuat dibanding Supermie pada pasar. Pada Tabel terlihat bahwa terdapat 22 responden yang memilih untuk tetap setia pada merek Supermie dan menjadikan Supermie sebagai top of mind mie instan. 3. Sarimi Berdasarkan hasil distribusi jawaban responden menunjukkan bahwa minat konsumen terhadap mie instan merek Sarimi. Semakin ketatnya persaingan memacu Sarimi untuk terus melakukan inovasi. Namun, usaha Sarimi masih kurang menarik minat konsumen dan belum mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Dari hasil jawaban 100 responden, hanya ada 2 responden yang loyal pada merek Sarimi dan menjadikan Sarimi sebagai top of mind kategori produk mie instan. 4. Mie Sedaap Berdasarkan hasil distribusi jawaban responden dapat dilihat bahwa Mie Sedaap sebagai produk yang terhitung baru mampu bersaing dengan merek-merek mie instan yang telah lebih dulu ada di pasaran dan telah melekat pada konsumen. Mie Sedaap merupakan produk yang diproduksi oleh PT. W ingsfood dan mampu bersaing karena Mie Sedaap muncul dengan menyediakan varian rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gencar. Dari 100 responden terdapat sebanyak 11 responden memilih untuk tetap setia pada merek Mie Sedaap dan puas dengan kualitas yang diberikan oleh Mie Sedaap. 5. Gaga Mie Gaga Mie atau yang biasa dikenal dengan Mie 100 adalah mie instan yang diproduksi oleh PT. Jakarana Tama dan masih terhitung baru di pasaran. Berdasarkan hasil distribusi jawaban responden dapat dilihat bahwa Gaga Mie kurang mampu menarik minat konsumen sehingga berpindah merek dari merek pesaingnya. Kurangnya minat konsumen disebabkan kurangnya inovasi yang dilakukan produsen dan kurangnya promosi seperti iklan dan menjadi sponsor suatu event. Pada Tabel terlihat bahwa dari 100 responden, hanya 2 responden yang menyatakan akan loyal pada mie instan merek Gaga Mie dan puas dengan apa yang telah diberikan Gaga Mie pada konsumen.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek lainnya sangat berpengaruh terhadap loyalitas ibu-ibu di Kecamatan Medan Tuntungan pada suatu merek mie instan tertentu. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Indomie merupakan merek mie instan yang paling kuat top of mind walaupun pada beberapa indikator terjadi perpindahan merek.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis penelitian, ada beberapa saran yang diajukan, yaitu: 1. Pada variabel brand awareness X